Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 13:56


Hari lanjut Usia Nasional (HLUN) merupakan hari di mana negara Republik Indonesia ingin mengapresiasi berupa penghargaan atas semangat jiwa raga serta peran penting dan strategi para lanjut usia Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan dan memajukan bangsa.

Hal ini diinisiasi atas peran Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat yang memimpin sidang BPUPKI pada tangal 29 Mei 1945, sebagai anggota paling sepuh (tertua), yang dengan kearifannya mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis negara Indonesia. HLUN dicanangkan pertama kali secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang.

Kenyataannya bangsa Indonesia beberapa tahun belakang ini menjadi wilayah yang sangat rawan akan berbagai bencana sehingga membawa pengaruh yang besar terhadap eksistensi dan kelangsungan hidup lansia terutama kawasan-kawasan yang mengalami bencana seperti konflik, banjir, tanah longsor, gunung berapi, tsunami, gempa bumi dan kebakaran bahkan isu  terorisme.

Sahabat damai, diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, dimana pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Lanjut Usia adalah salah satu langkah kehadiran negara dalam keprihatinan kaum lansia.

Mandat Peraturan Presiden tersebut ditujukan kepada kementerian/lembaga untuk mewujudkan lanjut usia Sejahtera, Mandiri, dan Bermatabat. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian dalam bentuk peringatan Hari Lanjut Usia Nasional.

Lanjut usia merupakan suatu bagian dari perjalanan hidup manusia yang keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Semakin bertambahnya usia, maka kemampuan melakukan aktivitas fisik akan menurun dan kualitas hidup juga ikut menurun.

Perubahan fisik yang cenderung mengalami penurunan yang menyebabkan berbagai gangguan yang mempengaruhi kesehatan serta berdampak pada kualitas hidup lansia. Kualitas hidup lansia adalah evaluasi multidimensi, baik secara intrapersonal dan sosial normatif, sistim individu, lingkungan di masa lalu, saat ini dan masa datang.

Menjadi lansia adalah kenyataan yang harus diterima sebagaimana adanya. Semua orang tentunya mendambakan menjadi lansia yang mandiri, sehat, bermakna, serta dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Namun Kondisi kesepian dan terisolasi secara sosial akan menjadi faktor yang berpengaruh bagi kesehatan mereka, sehingga kepeduliaan akan lansia dengan selalu melakukan interksi sosial  adalah tugas kita semua sebagai mahluk sosial yang harus bersikap dan berperilaku yang baik dan santun kepada siapa saja.

Tidak menutup kemungkinan, masih banyak dari masyarakat yang  bisa saja kurang memperhatikan para Lansia, baik itu dari segi kesehatan, kesempatan untuk bersosialisasi, kebutuhan akan pendidikan dan kesempatan kerja, kemudahan penggunaan fasilitas sarana dan prasarana umum, perlindungan sosial dan lain sebagainya.

Sehingga Momentum peringatan Hari Lanjut Usia Nasional hendaknya menjadi pendorong bagi seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan keberadaan para Lansia. Semua Lansia adalah orang tua kita, sehingga sudah seharusnya kita menaruh perhatian dan kepedulian lebih terhadap para Lansia.

Sahabat damai, ayo tingkatkan kepedulian, partisipasi dan kesadaran diri terhadap lansia, agar mereka mampu memiliki jiwa yang sehat, produktif dan mandiri dalam menjalani kehidupan sosialnya dengan baik dan aman.

0