Margaretha M. Yarisetouw
10 Jul 2024 at 20:35Keberagaman
dalam masyarakat meliputi perbedaan agama, suku bangsa,ras/etnis, budaya dan
bahasa. Indonesia adalah negara yang menawarkan mosaik unik dari keberagaman tersebut.
Ragam keunikan budaya , adat istiadat , kuliner dan bahasa dari sabang hingga
merauke menjadi ciri khas tersendiri Indonesia. Namun seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi , keberagaman ini justru dapat menimbulkan
potensi terjadinya konflik sosial. Isu SARA (suku,agama,ras dan antargolongan)
dan berita bohong/hoaks di media sosial sering menjadi faktor pemicu konflik.
Lalu apa yang harus dilakukan? Untuk mencegah terjadinya konflik, diperlukan
resep harmoni indonesia. Resep harmoni indonesia adalah resep yang terdiri dari
rasa cinta damai (peace), rasa kasih sayang (love) tetapi tetap gaul ditengah
era digitalisasi.
Mengapa
perlu peace?
Sebagai
negara yang majemuk , peace atau perdamaian diperlukan untuk menjaga kesatuan
dan persatuan di Indonesia. Kasus kekerasan yang sering viral akhir-akhir ini
menandakan semakin memudarnya semangat perdamaian dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu sikap cinta damai harus ditanamkan sejak dini mulai dari lingkungan
sekolah, kampus bahkan lingkungan kerja. Penerapan sikap cinta damai dalam
lingkungan dapat membuat hidup menjadi lebih damai, aman, tentram dan nyaman.
Mengapa
perlu love?
Love
atau cinta kasih/kasih sayang adalah konsep penting yang mencakup semua aspek
kehidupan. Konsep cinta kasih juga diakui dalam ajaran 6 agama yang ada di Indonesia.
Dalam
Islam, Allah SWT dikenal sebagai Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang berarti Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Selain itu dalam hadis, Rasulullah Saw menyatakan bahwa
orang yang tidak menunjukkan kasih sayang kepada manusia tidak akan mendapat
kasih sayang dari Allah.
Dalam
Kristen dan Katolik, terdapat 2 hukum
tentang cinta kasih,hukum yang pertama ialah kasihilah Tuhan , Allahmu dengan
segenap hatimu, jiwamu,kekuatanmu dan akal budimu. Dan hukum kedua ialah kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. Dari kedua hukum ini dapat disimpulkan bahwa perintah cinta
kepada sesama manusia sejajar dengan perintah yang tertinggi dan terpenting,
yaitu cinta kepada Tuhan.
Dalam
Buddha, cinta kasih disebut dengan metta yang mempunya makna cinta kasih
tanpa batas. Dalam syair 210, Dhammapada disebutkan setiap orang menginginkan
hidup harmoni dan penuh kedamaian. Hidup tiada permusuhan dan tiada saling
membenci, apalagi saling mencelakai. Untuk dapat mencapai hidup yang mengasihi
itu diperlukan cinta kasih untuk mengondisikannya.
Dalam
Hindu, cinta kasih dan kasih sayang adalah Tatwam Asi yang mempunyai makna engkau
adalah dia atau dia adalah mereka.
Dalam
Konghucu, cinta kasih dijelaskan dalam Kitab Mengzi Bab VI A. 6 ayat ke 7 :
Adapun rasa hati berbelas-kasihan itu menunjukkan adanya benih cinta kasih ,
rasa hati malu dan tidak suka itu menunjukkan adanya benih kesadaran menjunjung
kebenaran, rasa hati hormat dan
mengindahkan itu menunjukkan adanya benih kesusilaan, dan rasa hati membenarkan dan
dan menyalahkan itu menunjukkan adanya benih kebijaksanaan.
Mengapa
harus tetap gaul?
Tetap gaul ditengah era digitalisasi mengindikasikan adanya kemauan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era modern ini. Pemanfaatan teknologi secara positif dapat membantu terwujudnya harmoni keberagaman di Indonesia. Media sosial sebagai wadah penyebaran informasi dan narasi-narasi perdamaian berperan penting untuk menangkal hoaks/berita palsu yang beredar di dunia maya.
Mengutip kata-kata Presiden Soekarno “Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu suku, bukan milik suatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke.”
0