A Sofyan N
29 Jun 2022 at 08:47


Umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan pada awal April nanti. Saat ini sejumlah masyarakat pun tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan dalam menyambut datangnya puasa Ramadhan. Meskipun begitu, sebagian negara termasuk Indonesia masih dalam situasi menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Beberapa ahli pun menyebutkan, bahwa suasana Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini akan dilalui dengan cukup aman dan relatif kondusif. Hal ini tak jauh dari hasil kinerja pemerintah beserta kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam memerangi Covid-19.

“Pada bulan puasa ini kita bisa menghindari terjadinya lonjakan, karena potensi ada gelombang (berikutnya) yang terjadi itu, saya melihat, kalaupun ada paling cepat di 4 bulanan ke depan, itu beberapa lama setelah bulan puasa,” ujar Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/03/2022).

Dicky menyebutkan kemungkinan gelombang lanjutan yang akan terjadi setelah gelombang ketiga ini. Namun, ia mengatakan bahwa gelombang lanjutan yang mungkin terjadi nanti akan bersifat lebih kecil atau terjadi secara lokal dan akan mudah untuk ditangani.

Terlepas dari hal itu, kita semua harus memahami betul bahwa setiap kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah memiliki maksud dan tujuan yang baik, terutama dalam proses pencegahan dan penyebaran virus Covid-19. Oleh sebab itu, jika kita menjalankan protokel kesehatan secara terus menerus, maka pengendalian pandemi akan dapat dipertahankan.

Imbasnya jika protokol kesehatan dijadikan suatu keharusan, pertahanan masyarakat akan pandemi ataupun endemi dapat ditingkatkan dan ke depan kondisi lingkungan sosial masyarakat akan kembali normal seperti sedia kala.

“Secara bertahap risiko dampaknya itu berkurang seiring dengan landskap imunitas yang semakin meningkat. Ini yang harus dikejar. Kita sudah on track, tetapi sembari menunggu masa itu, kita harus jaga dengan perilaku 5M dan pemerintah juga menjaga konsistensi surveilansnya dengan deteksi dini,” jelas Dicky.

Atas dasar itulah, ia dapat menyampaikan bahwa pada Ramadhan kali ini masyarakat Indonesia sudah dapat beraktvitas sebagaimananya ibadah Puasa berlangsung. Ini merupakan suatu pencapaian terbesar Indonesia dalam menangani kasus pandemi Covid-19. Di tahun-tahun sebelumnya, ketika memasuki bulan suci Ramadhan, masyarakat hanya dapat berkegiatan di rumah.

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menjadi pembatas antara masyarakat dan ibadah berjamaah selama Ramadhan. Selain itu, di awal kemunculan Covid-19 yang begitu meresahkan dan penyebarannya sulit untuk dikendalikan. Sekarang kita telah berhasil melewati masa kritis itu, kehidupan normal yang baru telah kita terapkan.

Akhirnya kita dapat hidup kembali di masa endemi dan jauh dari kata pembatasan. Ibadah dapat kita lakukan dengan khusyuk namun tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah gelombang baru penyebaran virus.

0