Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 08:30


Opini

Puasa Sebagai Sarana Efektif Mendidik Rasa Empati

Ibadah puasa merupakan lahan bagi umat Islam untuk melatih dan meningkatkan kesadaran serta ketaatan dalam beragama. Banyak di antara kita yang berpuasa tanpa menghayati makna dan maksud puasa tanpa mengikuti petunjuk dan pedoman yang harus ditaati, sehingga hanya memperoleh rasa haus dan lapar, Nauzubillahi mindzalik.

Puasa jika dilakukan dengan syarat dan rukunnya yang akan mempunyai faedah yang sangat besar bagi diri kita yaitu kesehatan secara jasmani dan bertambahnya tingkat ketaqwaan kita kepada Allah swt.

Sahabat damai, Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat mulia dan sebagai bulan tarbiyah bagi umat Islam di seluruh dunia untuk mencapai derajat ketaqwaan yang tinggi, sebagai bentuk ibadah terbaik di bulan terbaik. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Albaqarah  ayat 183 :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Bulan Ramadhan bulan yang mendidik umat Muslim agar timbul rasa empati terhadap sesama. Dengan kami belajar untuk ikhlas memberi dan peduli terhadap nasib golongan yang tidak sebaik kita. Dengan keadaan demikian diharapkan akan membuat kita lebih bersungguh-sungguh secara ikhlas untuk mengulurkan berbagai jenis bantuan kepada mereka yang membutuhkan serta memberikan ruang besar pada diri mereka untuk mengembangkan pilihan sosial, tanggung jawab, dan kepentingan orang lain dan masyarakat.

seorang muslim yang benar-benar melaksanakan puasa, ia akan selalu berusaha mengembangkan simpati dan empati kepada sesama. selalu berusaha mengembangkan simpati dan empati kepada sesama .Ia juga akan selalu menyebarkan perdamaian dalam etika dan moral terhadap luhur yang lain. Jika ia bukan dari bagian mereka yang merasakan arti Lapar, ia akan ikut ambil bagian untuk mengulurkan tangan saling mengasihi dan mengentaskan bagi mereka yang mengalami kelaparan.

Namun, jika di antara umat Islam kebetulan bagian dari mereka yang sedang kekurangan, ia tidak akan pernah berputus asa. Namun, ia selalu yakin, pertolongan Allah pasti akan datang. Bila pertolongan Allah SWT telah datang dan kemenangan telah dicapai, dan orang telah menerima agama ini dengan tangan dan hati terbuka, maka rasa sedih sirna dan rasa takut telah habis sehingga yang ada setelah itu hanyalah rasa gembira, suka cita dan rasa syukur.

Dengan semangat di bulan Ramadhan hendaklah kita jalankan dan lalui dengan penuh rasa syukur, tabah, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sungguh pertolongan Allah SWT sangat dekat bagi orang yang mengikhlaskan diri membantu agamaNya.Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 7 :

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.

Puasa mendidik rasa empati, sikap peduli kepada orang lain dengan mencoba berada pada posisi orang lain. Dengan berempati maka kita menjadi lebih memiliki perasaan yang halus, peka, dan peduli kepada sesama. Sesama umat muslim diibaratkan bila ada satu anggota tubuh yang sakit maka anggota tubuh yang lain akan merasakan hal yang sama.

Kepedulian kita terhadap kebutuhan orang lain supaya merasakan perasaan orang lain. Peduli atau empati bukan hanya bulan puasa saja tapi berusaha melakukan secara keberlanjutan agar selalu terjalin kasih sayang antara kita.

Persaudaraan sesama muslim tentu tidak akan bermakna apa-apa jika masing-masing tidak memperhatikan hak dan kewajiban saudaranya, tidak saling peduli, tidak saling menolong karena sesama muslim itu bersaudara.

Sahabat damai, Irama kehidupan yang kita alami tak jarang membuat kita agak terlena kepada saudara kita yang lain. Kita sibuk mengurus diri sendiri tanpa sempat menoleh di sekeliling lingkungan. Sementara banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi ladang amal, ketika kita turut serta atau berpartisipasi didalamnya.

Sebagaimana kita ketahui dan mungkin sebagian mengalaminya, berbagai ujian dan cobaan terasa seperti gelombang yang tiada berujung, saling susul menyusul, seolah-olah menguji seberapa besar empati dan kepedulian kita terhadap sesama.

Indahnya berpuasa pada bulan Ramadhan, sebab dapat melahirkan rasa kepeduliaan antar sesama yang tinggi sekaligus menambah catatan Amaliah antara kita sebagai Manusia yang tidak akan abadi, dan setiap catatan-catatan kita akan menjadi saksi di akhirat kelak.

0