Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 09:22


Raden Ajeng Kartini merupakan tokoh perempuan sebagai pelopor kemajuan pendidikan wanita di Indonesia. kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di kota Jepara dari seorang suami istri yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan Ngasirah.

Kartini, ningrat Jawa yang mendobrak kungkungan adat melalui pemikiran yang dapat mencerahkan dan mengilhami kalangan yang lebih luas. Wujud dari pemikiran Kartini telah dituangkan kedalam tulisan, mengandung sastra dan membuat semangat bagi perempuan yang membacanya.

Awal abad ke-20, ketika harkat dan martabat perempuan dimaknai sebatas kanca wingking, perempuan hanya berkutat di dapur, sumur, dan kasur. Kartini ingin mendobrak tradisi feodal yang menghambat kemampuan seseorang untuk mengambil keputusannya, dan menentukan secara langsung kebebasan derajatnya.

Riwayat hidup Kartini menggambarkan penderitaan perempuan Jawa yang terhalang dalam tradisi dan adat istiadat masyarakat feodal. Ketika umur 12 tahun dalam menjalani masa pingitan, Kartini mengungkapkan kehidupannya bagaikan burung dalam sangkar.

Jika dilihat dari silsilah keluarga, Kartini merupakan keturunan seorang bangsawan Jawa. Ayah Kartini Raden Mas Adipati Sosroningrat merupakan seorang Bupati yang berpendidikan dan berpengetahuan sangat luas.

Pemikiran Kartini juga dipengaruhi oleh sahabat-sahabatnya dari Eropa yang sering menulis surat, sehingga Kartini ingin merubah kebiasaan adat feodal (sistem yang lebih mengutamakan posisi dibanding prestasi) menjadi sistem yang mengutamakan proses dari prestasi dan terbuka.

Kartini adalah pejuang pendidikan wanita, baginya  pendidikan wanita adalah kunci utama untuk

menuju jalan kemerdekaan wanita dari belenggu adat istiadat dan kebudayaan.

Baginya, pendidikan wanita sebagai madrasah pertama terhadap anaknya. Baginyamembesarkan seorang anak adalah tugas besar. Pembentukan kepribadian manusia pertama-tama harus dari rumah. Para calon ibu harus diberi semacam pendidikan dan pembinaan keluarga.

Sekarang bagaimana keluarga dapat mendidik dengan baik, kalau unsur yang paling penting dalam keluarga, yakni perempuan sama sekali tidak cakap dalam hal  mendidik. Demikianlah alasan kuat Kartini memperjuangkan pendidikan.

Kartini berjuang walaupun tanpa memanggul senjata, tetapi dengan daya pikir, gagasan dan ide-idenya yang mampu mengangkat harkat dan martabat wanita. Dengan idenya mendirikan sekolah

untuk gadis-gadis jawa disekitar kota Jepara dan Rembang.

Cita-cita itu diwujudkan oleh kedua adiknya yaitu Roekmini dan Kardinah. Cita-citanya dapat diwujudkannya pada masa sekarang ini, dengan terbentuknya perkumpulan-perkumpulan wanita dan adanya emansipasi wanita. Tanpa RA. Kartini, hak atas pendidikan wanita Indonesia tidak akan  ada seperti sekarang, dan selalu menjadi terbelakang.

Sahabat Damai, Perjuangan Kartini dalam dunia pendidikan sangat erat kaitannya dengan emansipasi wanita. Kartini menjadi perintis dan pelopor kemajuan wanita bagi bangsa Indonesia sehingga wajar jika kita memperingati hari kelahirannya.

0