Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 13:34


Sahabat damai, tanggal 15 Mei diperingati sebagai hari keluarga Internasional, Kita menyadari peran keluarga dalam sektor kehidupan begitu penting dan sangat berharga sehingga dikatakan keluarga adalah akar dari sumber kebahagiaan.

Mengapa demikian? mari kita simak bersama yah sahabat.

Keluarga berasal dari bahasa sansekerta yaitu kula dan warga. ‚kula berarti anggota dan warga adalah kelompok kerabat sehingga keluarga adalah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama di suatu rumah dan biasanya dipimpin oleh suatu kepala keluarga

Keluarga merupakan awal mula dimana seseorang mengetahui siapa dirinya, siapa tuhannya dan tempat pertama penanaman karakter yang sesuai dengan nilai agama demi terwujudnya masyarakat yang harmonis sesuai dengan tuntunan agama.

Keluarga sebagai struktur masyarakat yang terkecil dan utama sangat berperan besar dalam mewujudkan masyarakat harmonis yang sesuai dengan aturan agama sebab keluarga harmonis adalah yang selalu  mengutamakan dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam segala apek kehidupan.

Dewasa ini banyak sekali kita temukan kasus-kasus dalam rumah tangga yang berujung pada perceraian. Hal tersebut dilihat dari jumlah angka kasus perceraian setiap tahun meningkat dengan latar belakang masalah yang berbeda-beda.

 Padahal tata cara untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis, keluarga yang bahagia dunia dan akhirat telah tertuang dalam Alquran sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagamana Firman Allah SWT dalam Alqur’an Surah An-Nahl ayat 72 yakni ;

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?’’

Ayat tersebut mengingatkan pada kita semua agar selalu bersyukur bersanding dengan suami/istri dan anak cucu serta rizki yang baik. Manusia tidak mau sadar bahwa sebenarnya anak dan pasangan itu merupakan suatu nikmat yang besar sehingga mereka tidak memiliki rasa syukur kepada Allah SWT.

Maka ketika anak dan pasangannya meninggal, mereka baru menyadari bahwa anak dan pasangan adalah nikmat yang besar dari Allah SWT. Ibarat air satu gelas, kita tidak mengerti bahwa itu adalah nikmat yang besar dari Allah SWT.

Ibarat ketika kita sudah berada di sebuah padan yang panasnya menyengat dan tidak ada air, kita merasa haus setengah mati, kemudian ada segelas air, barulah kita mengerti bahwa segelas air merupakan nikmat Allah SWT yang teramat besar.

Sahabat damai, sejatinya keluarga menjadi tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak-anak, baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik anak-anaknya berpengaruh dalam kelangsungan kebahagiaan kelak.

Kebahagiaan hakikih terletak dari keluarga sebab hakikat keluarga bahagia merupakan satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil.

Biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau adobsi dan saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan komunikasi yang penuh dengan kasih sayang memberikan rasa ketenangan dan ketentraman, tidak merasa dibebani antar satu anggota dengan anggota yang lain

Suasana kehidupan beragama daam keluarga sangat mempengaruhi kabahagiaan dalam sebuah keluarga. Banyak masalahmasalah yang akan timbul jika pernikahan dilakukan dengan tidak memperhatikan hal ini. Agama membentuk cara pandang seseorang.

Pasangan yang memiliki agama yang sama masih tetap memiliki cara pandang yang berbeda walaupun sebagian besar pandangan mereka memiliki kesamaan, sedangkan pasangan yang berbeda agama akan memiliki cara pandang yang sangat berbeda dalam banyak hal, dengan demikian agama menjadi salah satu tolak ukur dalam memilih sebuah pasangan yang kelak menjadi keluarga.

Mewujudkan keluarga yang harmonis harus memiliki waktu bersama anggota keluarga. Sesibuk-sibuknya ayah dan ibu hendaknya dapat meluangkan waktu untuk kumpul bersama terutama dengan putra purnya. Kebersamaan ini amat penting agar jalinan silaturrohmmi antar anggota keluarga dapat terpelihara.

Para pengamat mengatakan bahwa warisan yang paling berharga yang dapat diberikan orangtua kepada anak-anaknya adalah waktu bebeapa menit setiap harinya, selain itu adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga.

Komunikasi antar anggota keluarga amat penting selain untuk menghilangkan kesalah pahaman juga untuk secepatnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Komunikasi dua arah antra suami dengan isteri, antara orangtua dan anak dalam suasana yang kondusif akan membuat ikatan psikologis semakin erat.

Bila terdapat permasalahan dapat terselesaikan secara kekeluargaan, sehingga tidak perlu mengeluh (curhat) kepada orang lain, sebab bisa saja itu menjadi malapetaka dan berunjung akan konflik. Perlunya Saling harga-menghargai sesama anggota keluarga. Apresiasi atau penghargaan mempunyai arti ynag sangat penting.

Rasa hormat anatara suami isteri dan anak terhadap orangtua dan kewibawan orang tua dapat ditegakkan dengan cara memberikan apresiasi terhadap prestasi anak. Keluarga sebagai ikatan kelompok yang kuat yang saling terikat dalam antar keluarga tidak boleh longgar (sense of belonging).

Keteikatan ini amat penting agar masingmasing anggota keluarga tidak berjalan sendiri-sendiri, misalnya ayah kemana ibu kemana dan anak kemana, masing-masing dengan kesibukannya sendiri. Pentingnya memiliki kemampuan menyelesaikan masalah.

Bila terjadi permasalahan dalam keluarga mampu menyelesaikannya secara positif dan konstruktif. Hal ini tentu tergantung dari faktor kepribadian kedua oang tua, orang tua harus menjadi panutan suri tauladan bagi anak-anaknya.

Bila oleh suatu sebab tidak dapat diselesaikan maka jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi pada orang yang ahli (profesional). Sebab jika terjadi kekacauan dalam kelurga yang mengakibatkan ketidak harmonisan keluarga maka kebahagiaan akan sangat sulit hadir dan anak bisa saja menjadi korbannya.

Dalam keluarga pasti memiliki masalah, bisa dikatakan bahwa sepanjang kehidupan perkawian pasti akan menemukan hal-hal baru yang berpotensi menjadi konflik dalam keluarga bahkan tidak jarang konflikkonflik tersebut berujung pada perceraian jika pelaku rumah tangga tidak bisa bijak menghadapi problem-problem yang terjadi.

Akan tetapi jika pelaku rumah tangga bisa dengan bijak menghadapi problem-problem yang terjadi maka semua problem tersebut tidak akan berujung pada perceraian justru problem tersebut akan menjadi bumbu-bumbu pernikahan yang akan membuat pasangan semakin mencintai dan semakin baik dalam membangun keluarga yang bahagia  sebagamana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 21 yakni;

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Nah sahabat damai, begitu pentingnya keluarga dalam hidup kita, maka hargai dan hormati orang-orang terkasihnya yah selagi kita masih dapat bercengkrama dan saling tutur sapa sebab sejatinya keluarga adalah akar dari sumber kebahagiaan dan cinta adalah pohon dari kebahagiaan.

0