BERJIHAD UNTUK AGAMA DAN NEGARA

Indonesia dengan kekayaan budaya telah menghantarkan kita pada kekayaan budayanya.

Dengan kebudayaan dan nilai berbudi luhur yang baik menjadi identitas warga negara Indonesia tersimpannya  nilai toleransi dalam beragama dan bernegara. Seperti halnya agama yang banyak mengajarkan kita tentang kebaikan, menghargai satu sama lain, menghormati, dan  menjaga.

Beredar kabar yang tak sedap, menjadi hal duka bagi warga kota Samarinda pada tahun  2016. Terjadi pengeboman oleh oknum yang tak bertanggung jawab, pada hari minggu ke 13  November di Gereja Oikumene Jl. Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda. Dalam berita tercatat satu orang meninggal dan lima orang terluka, semua korban adalah anak balita. Secara tidak langsung isu tersebut mengatasnamakan agama  Islam dengan keinginan untuk berjihad di jalan Allah SWT.

Padahal kita tahu dalam agama Islam sendiri tidak seperti itu yang dimaksud dengan berjihad. Konsep jihad dalam Al-Qur'an dapat diterjemahkan sebagai sebuah kewajiban membela negara  kepada semua kalangan. Kewajiban tersebut berupa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,  membudayakan musyawarah, memperjuangkan keadilan dan menjaga prinsip kebebasan. Hal  demikian di kemudian hari disalahartikan kepada mereka yang melawan nilai-nilai  Nasionalisme.

Saya yakin bahwa seluruh agama mengajarkan kebaikan, salah satunya adalah bagaimana  manusia dapat menghargai dan menghormati tempat di mana ia dibesarkan. Seluruh warga  negara apapun latar belakang keyakinan dan rasnya, wajib ikut serta memuliakan negerinya dan  memikul tanggung jawabnya. Sebab negara Indonesia memiliki ideologi pancasila, yang dimana  dalam makna tersebut sudah jelas agar masyarakat saling menjaga satu sama lain dan saling  menghormati, tanpa melihat latar belakang apapun.

Perlu disadari bahwa kita hidup di era modernisasi, maraknya doktrinasi radikalisme mengancam  keutuhan NKRI. Sebagai pemuda patut kita memberikan kontribusi yang besar di dalam negeri,  melawan segala bentuk paham yang intoleran, radikal, dan ekstrim. Dengan segala keahlian yang  kita punya serta mengendapkan asas-asas kemanusiaan dalam konsep Bhineka Tunggal Ika.

Mari kita jaga, kita rawat, bersatu padu agar terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang  termaktub dalam PANCASILA.

Sebab nilai tertinggi seorang manusia adalah memanusiakan manusia.

Add Name

Add Email

Add Comment

Post Comment