Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 13:27


Perayaan hari besar umat muslim “Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah” memang telah berlalu, namun nuansa lebaran masih melekat dan terasa terlebih ketika  mengadakan bertamu dengan tujuan silahturahmi dan saling bermaaf-maafan antar keluarga dan kerabat.

Bertamu diharapkan kita dapat membumikan dan menumbuhkan konsep ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah, dengan saling mengunjungi satu sama lain agar dapat mempererat tali persaudaraan, kemanusiaan dan kebangsaan kita.

Sahabat damai, Islam menganjurkan untuk mengutamakan etika dan adab di setiap aktivitas yang dilakukan  agar selalu menjadi  nilai pahala dan ibadah kepada Allah SWT. Bagamana sebenarnya adab bertamu yang  harus di terapkan? Jangan sampai niat kita bersilahturahmi namun malah menjadi bersalahpaham antar sesama karena kurangnya kesadaran akan adab dan etika kita.

Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, sangat menganjurkan untuk menjalin silahturahmi sebagamana yang di riwayatkan Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipajangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silahturahmi” (H. R. Bukhari).

1.Jangan Lupa Ucapkan Salam

Biasakan ketika tiba di rumah yang ingin dikunjungi, seseorang yang hendak bertamu dianjurkan mengucapkan salam kepada tuan rumah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 27:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.” (QS. An-Nur [24]: 27).

2. Utamakan meminta izin masuk

Setelah salamnya dijawab, maka tamu harus bertanya terlebih dahulu, apakah ia diizinkan untuk masuk. Meminta izin adalah hal penting sebelum masuk ke kediaman tuan rumah. Jangan langsung nyeleneh masuk di rumah orang tanpa izin yah sahabat sebab Bisa jadi, tuan rumah sedang istirahat, tidak ingin diganggu, dan sebagainya sehingga meminta izin, tamu memberi kesempatan bagi tuan rumah untuk berbenah diri sehingga siap menyambut tamu tersebut.

3. Jika tidak diizinkan, tamu sebaiknya pulang

Jika tamu sudah mengucapkan salam sebanyak tiga kali dan tidak ada jawaban, atau sudah meminta izin lalu tuan rumah sedang tidak berkenan, maka tamu harus mengurungkan niatnya bertamu. Jangan sampai tamu memaksa untuk bertandang sedang tuan rumah tidak bersedia atas kedatangan tamu tersebut. Selain itu, tidak usah tersinggung atau merasa diabaikan karena memang sudah hak tuan rumah untuk menolak tamu. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nur ayat 28 sebagai berikut:

“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin, dan jika dikatakan kepadamu: ‘Kembalilah!’, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Nur [24]:28).

4. Berdiri tidak menghadap pintu masuk

Saat mengetuk pintu sambil mengucapkan salam, berdirilah di samping atau membelakangi pintu. Tamu yang menghadap pintu masuk, apalagi sampai mengintip-intip ke dalam rumah termasuk perilaku lancang dan tidak sopan. Larangan ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Sa’ad RA, ia berkata:

”Seseorang berdiri di depan pintu Rasulullah SAW sambil menghadap ke dalam rumah, ia bermaksud minta izin. Kemudian Rasulullah bersabda,’Seharusnya kamu begini begitu [tidak menghadap ke depan pintu]. Sesungguhnya disunahkan meminta izin dan menjaga pandangan.” (H.R. Abu Dawud)

5. Menginap tidak boleh lebih dari tiga hari

Jika tamu hendak menginap, maka ia tidak boleh lebih dari tiga hari. Batasan tiga hari itu agar tidak menyulitkan tuan rumah untuk harus melayani tamunya terus-menerus. Bagaimanapun juga, tuan rumah membutuhkan privasi dan urusannya yang harus ia kerjakan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu, jamuan adalah sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

6. Meminta Izin Sebelum Makan dan Tidak Melirik Kanan Kiri

Sebelum menyantap makanan yang terhidang, seorang tamu harus meminta persetujuan terlebih dahulu pada tuan rumah untuk menyantap makanan. Hal tersebut termasuk ke dalam adab bertamu yang harus dilakukan. Selain itu, dilarang melihat-lihat ke tempat keluarnya perempuan atau melirik kanan kiri pada wajah orang yang sedang makan. Anda juga tidak boleh menolak tempat duduk yang telah disediakan oleh tuan rumah dalam penerapan adab bertamu ini.

7. Tidak Diperkenankan Mengintip ke Dalam Rumah

Ketika hendak bertamu, Anda tidak diperbolehkan mengintip ke dalam rumah. Sebab, mengintip rumah seseorang termasuk perilaku tidak sopan. Cukup berdiri dan menunggu untuk dipersilahkan masuk. Hal ini tertuang dalam hadits yang artinya:

“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan)

8. Membawa Hadiah dan Tidak Memberatkan Tuan Rumah

Untuk menunjukkan kasih sayang dan mempererat jalinan silaturrahmi, anda dianjurkan untuk membawa hadiah untuk tuan rumah. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:

“Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)

Selain itu, anda sudah seharunya peka dan tidak memberatkan dalam adab bertamu. Jangan sampai karena anda terlalu lama bertamu malah membuat tuan rumah menjadi berat dan merasa tidak enak. Seperti firman Allah SWT:

“Bila kamu selesai makan, keluarlah!” (Qs. Al Ahzab: 53)

Nah sahabat damai, mari kita utamakan adab dan etika dalam bertamu agar orang yang dikunjungi merasa dihargai dan tidak ada rasa tidak nyaman dalam hati apalagi kesalahpahaman yang terjadi. Selamat hari raya idul fitri 1443 Hijriyah semua, semoga kita kembali suci dan fitrah dan terus semangat melakukan ibadah yah dan jangan perna berhenti menebarkan perdamaian sahabat damai dimanapun berada.

0