Vitra Yuqadhirza
06 Jan 2023 at 14:39PERANAN SEKTOR PARIWISATA
Pengembangan sektor pariwisata di suatu daerah secara langsung maupun tidak
langsung akan memberikan dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Beberapa sektor yang dapat terpengaruh oleh kegiatan pariwisata antara lain
adalah sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peranan sektor pariwisata dalam
bidang ekonomi dapat dilihat dari sektor pariwisata yang dapat dikategorikan
sebagai sebuah industri yang dapat memberikan dampak ekonomi yang begitu besar
bagi suatu daerah.Beberapa dampak tidak langsung yang dihasilkan sektor
pariwisata di bidang ekonomi yang terkait dengan wisatawan, yaitu penambahan
jumlah penduduk: pendidikan, rumah sakit, perumahan, kesejahteraan publik, dan
perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Selain beberapa hal yang telah
disebutkan di atas, pengaruh kegiatan pariwisata bagi sektor ekonomi tidak
hanya terlihat pada hubungan langsung dengan usaha perhotelan, restoran dan
penyelenggara paket perjalanan wisata, namun juga berhubungan dengan berbagai
aspek lain seperti transportasi, telekomunikasi, dan berbagai kegiatan bisnis
lainnya. Peranan sektor pariwisata dalam bidang sosial dapat dilihat dari
interaksi yang terjadi antara wisatawan dengan masyarakat lokal yang dapat
memberikan berbagai macam dampak baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Sektor pariwisata juga memiliki pengaruh terhadap lingkungan dalam hubungannya
dengan ekosistem di lokasi pengembangan kegiatan pariwisata maupun lingkungan
sekitar pengembangan kegiatan pariwisata.
Lebih lanjut, tahun internasional pariwisata juga menjadi bagian integral
dari upaya mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam agenda the Sustainable Development Goals (SDGs). Adapun
pilar-pilar yang menjadi kerangka the International Year of Sustainable
Tourism for Development akan dijelaskan dibawah ini.
Dari sisi pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
Besarnya kontribusi sektor pariwisata pada pertumbuhan ekonomi seperti
tersebut diatas membawa konsekuensi terhadap pentingnya setiap negara
memperhatikan ketersediaan lingkungan usaha yang layak, kebijakan yang
mendorong pengembangan pariwisata, serta tersedianya interkonektivitas antar
wilayah.
Adapun dukungan negara antara lain diwujudkan dengan membuat kebijakan dan
institusi yang mendukung kepariwisataan; mengembangkan kemampuan sumberdaya
manusia melalui berbagai pelatihan; serta mendorong masuknya investasi
seperti Foreign Direct Investment (FDI), pengembangan
usaha mikro-kecil-menengah yang mendukung kepariwisataan, dan kemudahan akses
seperti dalam pengurusan visa atau ijin lainnya.
Dari
sudut pandang keterbukaan sosial (social inclusiveness), peningkatan
jumlah tenaga kerja, dan pengurangan angka kemiskinan.
Selain berkontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja, sektor pariwisata juga
mampu memberdayakan perempuan dan anak muda melalui karya-karya kreatif. Sektor
pariwisata juga berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui
pemberdayaan usaha mikro-kecil-menengah.Adapun dukungan negara bisa dilakukan
dengan menciptakan lapangan kerja dan pelatihan untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja; mendukung komunitas lokal, perempuan, dan anak muda
dalam pengembangan industri kreatif; serta menciptakan kondisi yang kondusif
sehingga berwisata menjadi pengalaman menyenangkan bagi semua orang.
Terkait dengan
efisiensi sumberdaya, pemeliharaan lingkungan, dan perubahan iklim.
Efisiensi sumberdaya
merupakan salah satu tantangan terbesar di sektor pariwisata. Tercatat,
fasilitas air bersih yang digunakan setiap wisatawan mencapai 100-2,000 liter
per malam, belum lagi kotoran dan sampah yang dihasilkan dari aktivitas
wisatawan. Selain itu ancaman kerusakan lingkungan dan risiko akibat perubahan
iklim juga mengancam industri pariwisata.
Hal-hal yang mesti
diperhatikan untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut antara lain melalui
peningkatan efisiensi dengan memanfaatkan sumberdaya energi ramah lingkungan;
penggunaan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
pengelolaan sampah; pemeliharaan lingkungan; mitigasi terhadap perubahan iklim;
serta peningkatan pengetahuan kepada masyarakat dan wisatawan tentang risiko
perubahan iklim serta cara menghadapinya.
Dari perspektif nilai,
keanekaragaman, serta warisan budaya.
Situs kebudayaan merupakan salah satu daya tarik untuk mendatangkan wisatawan,
bahkan terdapat sekitar 40% aktivitas wisata yang bisa dikategorikan sebagai
wisata budaya. Hal ini bisa membantu memupuk kesadaran untuk menghargai
keanekaragaman budaya, mendorong terciptanya dialog antar budaya, serta
membantu penyebaran pengetahuan tentang kebudayaan dunia.
Untuk mencapai hal tersebut, usaha yang dilakukan antara lain dengan
menetapkan wisata budaya sebagai salah satu motor pembangunan berkelanjutan;
mempromosikan warisan budaya ke seluruh penjuru dunia; serta mendorong
wisatawan untuk menikmati hasil kebudayaan, antara lain dengan menyaksikan
atraksi kebudayaan, membeli produk-produk budaya lokal, dan sebagainya.
Dalam hubungannya
dengan unsur saling memahami, perdamaian, dan rasa aman.
Kondisi aman dan damai merupakan salah satu hal yang mendorong wisatawan
mengunjungi suatu wilayah. Masyarakat lokal yang ramah juga bisa menjadi alasan
bagi para wisatawan untuk berinteraksi secara terbuka tanpa adanya rasa takut. Selanjutnya OECD menggarisbawahi beberapa
faktor yang harus dipenuhi sebagai wujud dukungan negara bagi pengembangan
pariwisata yang berkesinambungan, diantaranya:
·
penyederhanaan
prosedur pembuatan visa dan ijin masuk negara lain (permit
entry), baik dalam hal persyaratan maupun waktu pemrosesan, serta
adanya kerjasama bilateral antar negara di sektor pariwisata.
·
dukungan kepada usaha
mikro-kecil-menengah yang terkait dengan sektor pariwisata, antara lain melalui
pelatihan, pembangunan cluster ekonomi,
serta kemudahan akses pasar.
·
peningkatan kualitas
layanan melalui penerapan standar kualitas tertentu bagi para pelaku di sektor
pariwisata.
·
penyederhanaan aturan
terkait dengan usaha dan investasi di sektor pariwisata.
·
pengembangan investasi
jangka panjang pada sektor pariwisata, antara lain berupa bantuan finansial
untuk pembangunan destinasi wisata.
Ditulis Oleh Andini (4022019110)
0