Vitra Yuqadhirza
06 Jan 2023 at 14:35


UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA ASAM PEUTEK MELALUI TERNAK SAPI

Desa (gampong) Asam Peutek telah ada sejak zaman Belanda sebelum tahun 1928. Hal ini pernah diceritakan oleh orang-orang tua dahulu bahwa pada zaman Belanda, yang membuka hutan ini adalah seorang China yang hanya diambil kayunya dan dibawa keluar daerah. Nama China tersebut ”Panjang Yuu”. Setelah habis mengambil kayu yang besar lahan daerah tersebut akhirnya ditinggalkan. Kemudian pada Tahun 1928 masuklah orang Suku Jawa dari Serafoh yang bernama ”Siren” dan seorang Suku Aceh, Ampon, yang berasal dari Langsa dan sekitarnya guna membuka lahan untuk perladangan, yang ditanami sayur-sayuran, ubi kayu dan juga tanaman padi sawah.

Ternak sapi potong merupakan salah satu ternak yang banyak dibudidayakan dan diusahakan petani di desa asam peutek. Ternak tersebut berperan sebagai sumber pendapatan, membuka kesempatan kerja dan sumber protein hewani. Populasi ternak sapi potong yang tinggi menunjukkan salah satu potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah dalam usaha ternak sapi, meningkatkan konsumsi gizi keluarga akan protein hewani bahkan sebagai komoditas agribisnis.

Peluang pengembangan sapi potong cukup besar, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tersedianya sapi bakalan dalam jumlah besar dan mutu yang relatif baik, tersedianya pakan ternak dalam jumlah cukup, tersedianya lahan pangonan, relatif mudahnya akses pemasaran, keterampilan petani yang memadai, sosial budaya yang menunjang dan adanya dukungan baik dari pihak swasta atau pemerintah.

Desa asam peutek sebagai salah satu desa pengembangan ternak sapi di kota Langsa memiliki peran penting dan strategis dalam pengembangan ternak dan menyediakan kebutuhan daging sapi kota Langsa. Ternak sapi di desa Asam Peutek didukung dengan lingkungan yang strategis yakni masih banyak lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat sapi dilepas mencari makan. Namun terkadang sapi sapi juga akan diberi makan dengan rumput yang dicari pemiliknya apabila keadaan cuaca buruk karna takut sapi sapi terkena penyakit.

Berdasarkan ucapan pak slamet sebagai pemilik dari peternakan sapi di desa Asam Peutek, “ keadaan desa ini sangat cocok untuk beternak sapi karena lingkungan rumah rumah disini mempunyai halaman dan area belakang yang luas jdi tidak mengganggu tetangga lainnya karena bau atau suara sapi. Juga mengenai makanan sapi didesa ini sangat mudah mendapatkannya karena masih bayak lahan kosong yang rumput nya masih asri ”.

Warga sekitar sangatlah bersemangat dalam mengembangkan ternak sapinya dikarenakan memang kondisi lingkungan desa yang sangat mendukung serta alam sekitar yang sudah menyediakan makanan bagi sapi yakni rumput-rumput yang hijau dan segar. Terlihat warga sekitar sangat pintar dalam melihat peluang karena dulunya masyarakat belum ada melakukan ternak sapi hingga sekarag sudah banyak masyarakat yang terbuka fikiran untuk beternak. Terbukti peternakan sapi yang dilakukan oleh masyarakat desa Asam Peutek terbilang sukses karena perkembangan peternakan maju dari yang dulunya hanya beberpa kepala rumah tangga yang melakukan ternak sapi kemudian sekarang sudah banyak kepala rumah tangga yang pelan pelan menambah kegiatan dengan beternak sapi.

“Saya bersyukur semenjak beternak sapi, perekonomian saya lebih maju dari sebelumnya setidaknya saya bisa menyekolahkan anak dan untuk kebutuhan ekonomi keluarga sehari-hari,” lanjut tutur pak slamet. Dari pernyataan pak slamet terlihat dari segi ekonomi sangat lah terbantu karena peternakan sapi yang dibangun meski diawal awal masyarakat merasakan sulit nya dalam proses pengembangan ternak sapi sebab memang peternakan yang dilakukan masyarakat hanya berdasarkan ilmu seadanya bukan dari ilmu khusus peternakan secara ilmiah. Namun sejalan dengan berjalannya waktu para pemilik peternakan mampu belajar dengan pengalaman sehingga peternakan yang dibangun sukses seperi sekarang. Pengalaman yang didapat pun tidak disipan sendiri melainkan masyarakat desa Asam Peutek sering sharing mngenai cara agar sapi-sapi sehat dan gemuk. Jadi, meskipun ternak sapi yang dibangun didesa Asam Peutek bukan merupakan program kelompok melainkan usaha pribadi masing-masing warga tetapi jiwa kekeluargaan antara para peternak masih terjalin terbukti dengan seringnya mereka berbagi ilmu yang tentunya mengenai ternak sapi.


Nama                : Khairun Nisa

Nim                  : 40220190748

Prodi/semester : Ekonomi Syariah/7 



0