Vitra Yuqadhirza
05 Jan 2023 at 19:55PROSES PEMBUATAN TEMPE IBU TARI DI DESA INGIN JAYA
Tahukah Anda potensi usaha kecil menengah di sekitar kita?
Pembuatan tempe terutama dilakukan oleh orang Indonesia. Di Aceh Tamiang,
sentra industri tempe berada di Kecamatan Rantau, Desa ingin jaya.Di Aceh
Tamiang, terdapat lebih dari 200 UKM tetapi yang memproduksi olahan tahu hanya
tinggal beberapa dikarenkan produksi bahan yang sulit didapat hingga membuat
beberapa pengusaha tempe gulung tikar.
UMKM Tempe Buk Tari adalah salah satu agroindustri rumah
tangga pengolahan tempe yang berlokasi di desa Ingin Jaya Tempe Buk Tari merupakan
industri pengolahan tempe di desa ingin jaya yang beroperasi sejak
tahun 2015. Tempe Buk tari merupakan tempe dengan olahan yang menggunakan
rempah-rempah alami, sehingga memiliki cita rasa yang baik dan dapat diolah
atau digoreng langsung tanpa bumbu tambahan.
Dalam Proses Pembuatannya, bahan baku yang
dibutuhkan adalah kacang kedelai. Guna menjaga kualitas tempe, pemilik menggunakan
kedelai yang berkualitas baik. Dalam pembuatan tempe pengusaha memerlukan 100
kg kacang kedelai perharinya, hingga segala bentuk proses dalam pembuatannya menghasilkan
berbagai macam tempe seperti tempe sayur, ,dan tempe kosong.Tempe
yang telah diproduksi ini tersebar ke pasar pasar dan diolah menjadi berbagai
bentuk olahan tempe yang butuhkan dalam menu makanan hari-hari. Dan ampas dari
pembuatan tempe dapat di olah menjadi tempe gembos.
Untuk menjaga kualitas tempe perlu menggunakan air bersih,
karena air kotor menurunkan kualitas tempe. Air ini digunakan untuk mencuci,
merendam kacang dan tempe yang sudah jadi.
Proses pembuatan tempe dimulai dengan memilih kualitas
biji dengan memilih varietas biji besar, kemudian mencucinya dengan air bersih
dan kemudian merendamnya dalam air yang banyak selama enam jam. Proses
selanjutnya adalah merebus bijik kedelai hingga menguning. Berikutnya adalah
penerapan bahan pengental, pengepresan dan pemotongan.
Masalah yang sering dihadapi dalam industri tempe tradisional
adalah pengolahannya, tempe memiliki umur simpan yang pendek dan cepat busuk.
Tempe harus direndam agar mudah terkontaminasi air dan udara basah. Keadaan ini
membuat tempe menjadi masam dan lemah. Sehingga masalah sanitasi air menjadi
masalah besar dalam menentukan kualitas tempe. Oleh karena itu, tempe harus
segera dijual dan dijual utuh, namun terkadang tempe tidak laku dan harus
dibuang begitu saja. Tempe yang tidak laku menjadi masalah tersendiri bagi buk
Tari.
Ada beberapa kendala terkait usaha tempe di desa ingin
Jaya, terutama tempe yang tidak habis dijual karena banyaknya pesaing lain.
Untuk meningkatkan penjualan tempe Ibu Tari, ketika penjualannya menurun,
diperlukan upaya lain agar barang yang dipasarkan dapat terjual dalam jumlah banyak
dan dipasarkan lebih luas. Atau bisa dibuat di luar kota agar tempe buk-Tari
lebih laris, sehingga bisa dikatakan kualitas tempe harus ditingkatkan agar
tempe yang dibuat tetap bertahan dan diminati pembeli.
Semoga berbagai kendala yang dihadapi oleh para pelaku
usaha yang dikarenakan karna Menurunnya penjualan dan bahan yang sulit untuk
didapat segera menemukan titik terang agar keberlangsungan proses produksi
tetap terjaga dan dapat memberikan motivasi bagi siapapun yang ingin membuka
usaha di bidang yang sama, karena bagaimanpaun hal ini tentu dapat mendukung
perekonomian masyarakat sekitar terutama di desa Ingin Jaya.
Penulis :
{MUHAMMAD ALIF MUZA) KPI 7U1, FUAD, IAIN LANGSA
Kelompok kkn :
1 Hablullah (FUAD)
2 M. Iqbal Sufi (FTIK)
3 M. Alif Muza (FUAD)
0