Vitra Yuqadhirza
02 Jan 2023 at 23:35


Pelestarian Wisata Alam Hutan Mangrove: Jantung Kota Langsa

Langsa adalah salah satu kota yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Langsa sebanyak 185.622 jiwa, dengan kepadatan 707 jiwa/km².  Kota Langsa merupakan kota pesisir yang terletak di pesisir timur pulau Sumatera dan memiliki garis pantai sepanjang 16 km. Kota Langsa merupakan kota pemekaran Kabupaten Aceh Timur dan merupakan salah satu kota otonom termuda di Provinsi Aceh setelah Kota Sabang dan Kota Subulussalam. Wilayah Kota Langsa berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur di sebelah barat, utara dan selatan, Kabupaten Aceh Tamiang di sebelah timur dan selatan, dan Selat Malaka di sebelah utara. Secara topografi, Kota Langsa terletak pada dataran aluviasi pantai dengan elevasi sekitar 8 mdpl di bagian barat daya dan selatan dibatasi oleh pegunungan lipatan bergelombang sedang, dengan elevasi sekitar 75 m, sedangkan di bagian timur merupakan endapan rawa-rawa dengan penyebaran cukup luas. Kota Langsa terdiri dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Langsa Barat, Kecamatan Langsa Kota, Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa Baro, dan Kecamatan Langsa Timur.


Jumlah penduduk Kota Langsa tahun 2016 yaitu 168.820 jiwa yang terdiri dari 83.671 jiwa penduduk laki-laki dan 85.149 jiwa penduduk perempuan.Kepadatan penduduk di Kota Langsa pada tahun 2016 sebesar 704 jiwa/km2 dengan kecamatan terpadat yaitu Kecamatan Langsa Kota sebesar 6.744 jiwa/km2 dan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Langsa Timur sebesar 194 jiwa/km2.  Laju pertumbuhan penduduk Kota Langsa cenderung positif setiap tahunnya. Pada tahun 2015-2016, laju pertumbuhan penduduknya mencapai 1,77%. Berdasarkan komposisi penduduk berdasarkan usia, jumlah penduduk berusia 0-9 tahun merupakan kelompok usia dengan jumlah terbanyak.


Kota Langsa yang berada di pesisir timur Provinsi Aceh, memiliki hutan mangrove membanggakan sebagai penelitian, konservasi, sekaligus wisata alam. Namanya Hutan Mangrove Kuala Langsa, luasnya 8 ribu hektar. Hutan mangrove ini, berperan penting sebagai tempat hidupnya berbagai jenis burung, monyet, mamalia, ikan, kepiting, moluska, juga reptil. Objek wisata ini mendapatkan penghargaan pada ajang Anugerah Pesona Indonesia [API] Awards kategori Ekowisata Populer tahun 2019. Keberadaan hutan ini semakin terkenal setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, berkunjung sekaligus meresmikan Tower Mangrove Forest Park, pada 15 April 2022.


            Pemerintah Kota Langsa mempercayakan pengelolaan Hutan Mangrove Kuala Langsa kepada Ayudhia Management. Direktur Ayudhia Management, Yana Ayudhia mengatakan, pembenahan, pengembangan, dan perawatan objek wisata alami ini terus dilakukan. “Objek wisata mangrove akan menjadi pendapatan asli daerah [PAD] Kota Langsa. Juga, menyerap tenaga kerja yang pastinya membantu perekonomian masyarakat setempat,” ungkapnya, baru-baru ini. Dia mengatakan, pada 28 November 2021, pengelola telah menanam 1.000 pohon mangrove dengan melibatkan pelajar di Kota Langsa.


Hutan mangrove ini di juluki sebagai jantung nya kota langsa. Hutan mangrove  ini sendiri memiliki beragam fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup di Kota Langsa. Adapun fungsinya yaitu seperti bisa menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, menerap karbon dioksida dan penghasil oksigen. Hutan Mangrove Kota Langsa juga disebut mempunyai koleksi spesies terlengkap di Asia Tenggara. Tercatat ada sekitar 38 jenis tanaman mangrove ada di kawasan hutan mangrove di kuala langsa ini.



            Selain itu mangrove kota Langsa ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum mulai dari jalur treknya, pos, mushala, kantin, toilet hingga kawasan dermaga dan tower yang menjadi spot utama wisatawan. Kini di hutan mangrove Kuala Langsa juga telah berdiri bangunan megah yang sangat unik bentuknya. Bangunan unik tersebut diberi nama Tower Mangrove Forest Park Langsa. Kini kehadiran menara tersebut menandakan hadirnya ikon wisatawan baru Di Indonesia, khususnya di kota Langsa, Aceh yang sangat menarik wisatawan diberbagai daerah.


            Nah apabila kita berdiri di atas menara tersebut, maka kita akan dapat melihat pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan. Tower Mangrove Langsa berdiri di tengah-tengah hamparan pohon mangrove, sehingga wisatawan yang berkunjung dapat melihat luasnya lahan hutan mangrove Kota Langsa. Sekaligus juga dapat melihat pemandangan selat melaka yang mempesona dari kejauhan. Menara mangrove ini tingginya sekitar 45 meter dan lokasinya berasa di kawasan hutan bakau seluas 8.000 hektar membuat bangunan menara ini sudah terlihat jelas dari kejauhan. Bangunan tower ini sudah mulai berdiri sejak tahun 2018, bangunan tower ini terdiri dari delapan lantai dan dapat memuat hingga 100 orang.


Lokasi Hutan Mangrove Kuala Langsa berada tepat dipelabuhan Kuala Langsa. Jaraknya dari pusat kota Langsa juga cukup dekat yakni hanya sekitar 30 menit saja dengan berkendara menggunakan Motor Atau Mobil. Sebenaranya jika kalian tahu lokasi pelabuhan kuala langsa, maka lokasi hutan mangrove Langsa ini tak terlalu jauh dari gerbang pelabuhan ini. Dan  Untuk Spesies alias habitat yang menempati kawasan Hutan Mangrove ini adalah Burung, Monyet, Biawak, Ikan,ular, kodok hingga kepiting mangrove. Kadang banyak juga binatang lain yang bisa terlihat dari kwasan hutan mangrove di kuala langsa ini karena selain area ini luas juga sangat lebat dan menarik untu dijadikan tempat tinggal para binatang liar.


Nah dengan adanya hutan mangrove ini di Kota langsa membuat kota Langsa menjadi pusat perhatian para wisatawan khususnya Aceh, selain sebagai jantung kota Langsa, hutan mangrove ini juga dapat meningkatkan perekonomin kota langsa karena dengan adanya hutan mangrove ini dapat membuka lapangan pekerjaan seperti tukang parkir, orang berjualan di dalamnya serta yang menjaga pintu masuk, nah banyak sekali manfaat yang di timbulkan dari adanya hutan mangrove ini, semoga hutan mangrove tetap terjaga sampai kapan pun.


Ditulis Oleh: Nova Eliza
Mahasiswi  Program Studi Perbankan Syariah IAIN Langsa

 

0