Vitra Yuqadhirza
26 Dec 2022 at 18:40


PROSES PEMBUATAN TAHU IBU DAMI DI DESA INGIN JAYA

Tahukah Anda potensi usaha kecil menengah di sekitar kita? Pembuatan tahu terutama dilakukan oleh orang Indonesia. Di Aceh Tamiang, sentra industri tahu berada di Kecamatan Rantau, Desa ingin jaya.Di Aceh Tamiang, terdapat lebih dari 200 UKM tetapi yang memproduksi olahan tahu hanya tinggal beberapa dikarenkan produksi bahan yang sulit didapat hingga membuat beberapa pengusaha tahu gulung tikar.

UMKM Tahu Goreng Buk Dami adalah salah satu agroindustri rumah tangga pengolahan tahu yang berlokasi di desa Ingin Jaya Tahu Goreng Buk Dami merupakan industri pengolahan tahu di desa ingin jaya  yang beroperasi sejak tahun 2016. Tahu Goreng Buk Dami merupakan tahu dengan olahan yang menggunakan rempah-rempah alami, sehingga memiliki cita rasa yang baik dan dapat diolah atau digoreng langsung tanpa bumbu tambahan.

 Dalam Proses Pembuatannya, bahan baku yang dibutuhkan adalah kacang kedelai. Guna menjaga kualitas tahu, pemilik menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dalam pembuatan tahu pengusaha memerlukan 100 kg kacang kedelai perharinya, hingga segala bentuk proses dalam pembuatannya menghasilkan berbagai macam tahu seperti tahu sayur, tahu kuning,dan  tahu kosong.Tahu yang telah diproduksi ini tersebar ke pasar pasar dan diolah menjadi berbagai bentuk olahan tahu yang butuhkan dalam menu makanan hari-hari. Dan ampas dari pembuatan tahu dapat di olah menjadi tempe gembos.

Tungku kayu masih umum digunakan untuk membuat tahu. Proses produksinya menggunakan proses ekstraksi panas (penyaringan dilakukan setelah bubur kacang matang), yang dianggap membutuhkan tenaga lebih, dan saringannya menggunakan kubus atau saringan tahu. Pembuatan tahu membutuhkan teknologi sederhana yang hanya membutuhkan peralatan rumah tangga seperti wadah perendaman dan panci masak. Selain itu, diperlukan peralatan khusus seperti kain saring besar, gerinda, bak atau gentong untuk menyimpan ampas dan berat tahu yang telah dimasak.

Untuk menjaga kualitas tahu perlu menggunakan air bersih, karena air kotor menurunkan kualitas tahu. Air ini digunakan untuk mencuci, merendam kacang dan tahu yang sudah jadi.

Proses pembuatan tahu dimulai dengan memilih kualitas biji dengan memilih varietas biji besar, kemudian mencucinya dengan air bersih dan kemudian merendamnya dalam air yang banyak selama enam jam. Proses selanjutnya adalah mencuci, mengupas, menggiling hingga menjadi kedelai halus. Berikutnya adalah penerapan bahan pengental, pengepresan dan pemotongan.

Masalah yang sering dihadapi dalam industri tahu tradisional adalah pengolahannya, tahu memiliki umur simpan yang pendek dan cepat busuk. Tahu harus direndam agar mudah terkontaminasi air dan udara basah. Keadaan ini membuat tahu menjadi masam dan lemah. Sehingga masalah sanitasi air menjadi masalah besar dalam menentukan kualitas tahu. Oleh karena itu, tahu harus segera dijual dan dijual utuh, namun terkadang tahu tidak laku dan harus dibuang begitu saja. Tahu yang tidak laku menjadi masalah tersendiri bagi buk dami.

Ada beberapa kendala terkait usaha tahu di desa ingin Jaya, terutama tahu yang tidak habis dijual karena banyaknya pesaing lain. Untuk meningkatkan penjualan tahu goreng Ibu Dami, ketika penjualannya menurun, diperlukan upaya lain agar barang yang dipasarkan dapat terjual dalam jumlah banyak dan dipasarkan lebih luas. Atau bisa dibuat di luar kota agar tahu buk-dami lebih laris, sehingga bisa dikatakan kualitas tahu harus ditingkatkan agar tahu yang dibuat tetap bertahan dan diminati pembeli.

Semoga berbagai kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha yang dikarenakan karna Menurunnya penjualan dan bahan yang sulit untuk didapat segera menemukan titik terang agar keberlangsungan proses produksi tetap terjaga dan dapat memberikan motivasi bagi siapapun yang ingin membuka usaha di bidang yang sama, karena bagaimanpaun hal ini tentu dapat mendukung perekonomian masyarakat sekitar terutama di desa Ingin Jaya.

Penulis :

{NURHAYATI) KPI 7U3, FUAD, IAIN LANGSA

0