Vitra Yuqadhirza
22 Dec 2022 at 13:15


Budaya gotong Royong yang sudah mulai terkikis oleh zaman

Gotong royong adalah salah satu ciri khas yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara garis besar, gotong royong tertuang pada pancasila dalam sila ke tiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Gotong royong telah mendarah daging dan bahkan menjadi kepribadian bangsa, serta sebagai budaya yang sudah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang hampir semua daerah di Indonesia menanamkan nilai gotong royong. Gotong royong berasal dari kata gotong berarti bekerja dan royong berarti bersama.

Sementara dilansir dari situs resmi Kemdikbud, gotong royong merupakan bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai hasil positif tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau kelompok saja, melainkan untuk kebahagian bersama. Budaya ini memiliki nilai moral yang baik dalam kehidupan masyarakat.

Sudah dikenal dan menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Dalam sistem kerja masal kegiatan-kegiatan pembangunan, masyarakat selalu menggunakan gotong royong, baik untuk pembangunan sarana umum maupun pribadiSistem kerja sama tersebut kemudian mendarah daging dan menjadi karakter sosial bangsa Indonesia. Hingga saat ini, nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong pun masih terus ditanamkan terutama di masyarakat pedesaan.

Faktor-fakor penyebab lunturnya  budaya gotong royong dalam kehidupan di desa maupun di kota antara lain sebagai berikut :

1.      Karena arus perkembangan zaman

2.      Kesibukan masing-masing individu

3.      Malas dan enggan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat,

4.      Serta egoisme, dan rasa kebersamaan yang mulai menurun.

ditetapkannya Permendagri Nomor 42 tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, hingga saat ini tahun 2022 masih eksis diberlakukan kegiatan bulan bhakti gotong royong oleh warga masyarakat di Indonesia tak terkecuali di Gampong Sidodadi. Minggu kemarin (18/12/2022). Ada yang gotong royong membersihkan sampah, ada yang membersihkan lingkungan kampung, ada yang memperbaiki saluran air, ada yang membangun bangket jalan, ada yang membangun pos siskamling, ada yang mencabuti rumput makam dan lain sebagainya.


Seperti gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Sidodadi yang tepatnya berada di lorong II, masyarakat dan juga mahasiswa KPM yang juga turut beramai-ramai melakukan kerja bakti seperti membersihkan aliran air dan masayarakat juga bekerja sama dengan pemadam kebakaran guna merealisasikan penyemprotan parit-parit yang ada di wilayah tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya ketika durasi hujan meningkat parit-parit tang ada di dekat rumah-rumah warga tersebut tidak mengakibatkan genangan air di jalanan dan bahkan juga dapat meminimalisir terjadinya banjir.

Mahasiswa/i  KPM membagi tugas kepada anggota kelompok lain bag laki-laki ikut serta dalam membersihkan parit-parit sedangkan yang perempuan  juga membatu dalam membersihkan mushalah yang ada di lingkungan setempat. Kami melakukan kegiatan menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, dan tempat wudhu. Kegiatan membersihkan mushalah tersebut diawasi oleh muadzin lorong setempat dan juga Kepala lorong. Dalam hal ini kami berharap dari gotong royong memberihkan mushalah tersebut dapat membuat warga yang bersembahyang menjadi nyaman, dapat betah berlama-lama dalam mushalah tersebut, dan akibat yang dibul dari rasa nyaman tersebut adalah semangkin ramai yang bersembahyang di mashalah Gampong Sidodadi lorong II tersebut.


Kegiatan tersebut di promotori oleh bapak Geucik Gampong Sidoadi dan di awasi oleh Kepala lorong setempat. Kepala lorong (KEPLOR) mengatakan bahwa gotong royong yang dilakukan sekarang ini beda dengan yang dulu, beliau mengatakan bahwa warga banyak yang tidak iut serta dalam  kegiatan gotong royong membersihkan desa tersebut. Beliau mengatakan lagi bahwa kurangnya rasa kepedulian akan kebersihan tersebut mengakibatkan semangkin terkikisnya budaya gotong royong dalam masyarakat setempet.

hal tersebut membuat ia merasa sedih melihat fakta di depan mata bahwa budaya gotong royong kian memudar, ia juga membandingkan dengan semangat gotong royong yang dilakukan orang-orang dahulu yang sangat luar biasa, dan harapan beliau kepada masyarakat semoga semangat gotong royong terus disuarakan dan juga kegiatan ini harus rutin dilakukan, karena di dalam gotong royong bukan hanya soal membersihkan lingkungan namun  juga dapat merekatkan tali persaudaraan antar warga di lingkungan setempat.

Dalam keseharian, gotong royong tidak hanya dilakukan untuk menyelesaikan suatu  pekerjaan, melainkan juga menuntaskan permasalahan. Di kitip dari berita kompas.com

Berikut ini adalah lima manfaat penerapan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari:

1.    Menciptakan lingkuang yang harmonis

2.    Pekerjaan lebih cepat selesai

3.    Menjaga persatuan

4.    Menumbuhkan kebiasaantolong-menolong dalam masyarakat

5.    Lingkungan sekitar lebih aman dan damai.

Dalam kehidupan sehari-hari gotong-rooyong bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang harmonis karena saling membantu tanpa pandang bulu. Selian itu, gotong-royong juga membuat pekerjaan yang dilakukan jauh lebih ringan dan mudah, lantaran dilakukan secara bersama-sama. Manfaat penerapan gotong royong liannya ialah menjaga persatuan dan kesatuan diantara sesame manusia. Hal ini terjadi karena berbagai individu dari latar belakang yang berbeda, bersatu untuk bekerjasama menyelesaikan sebuah pekerjaan. Gotong royong juga menumbuhkan kebiasaan tolong-menolong di masyarakat.mereka terbiasa membantu tangan kepada maereka yanga membutuhkannya. Dan yang terakhir adalah membuat lingkungan sekitar aman,damai,dan bebas dari perselisihan.

Penulis :

Nama Elsa Monica Yasmin dan fanita Aulia

Fakultas FTIK prodi PGMI


0