Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 23:36


PENDIDIKAN DASAR AGAMA ISLAM UNTUK ANAK USIA DINI DI DESA ASAM PEUTIK

Pendidikan merupakan transformasi nilai dari pendidik kepada peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung. Pendidikan juga sebagai upaya  membangun,  membina,  dan  mengembangkan  kualitas manusia  yang dilakukan  terstruktur  dan  terprogram  serta  berkelanjutan.  Oleh karena itu, pendidikan sebagai proses belajar harus dimulai sejak dini. Dalam Islam dijelaskan bahwa usia  kanak-kanak yang sering disebut usia   dini,  merupakan   usia   yang   paling   mudah   untuk menerima atau merespon sesuatu baik melalui ungkapan, ucapan, panca indera, dan bahkan pengalaman, sehingga pada usia  tersebut  dianjurkan  agar   anak  dilatih dengan ucapan-ucapan baik.  Perkembangan agama pada   masa   anak usia   dini   terjadi   melalui pengalaman   hidupnya yang didapat   sejak   kecil, baik dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat. 

Semakin banyak pengalaman yang bernuansa keagamaan, maka sikap,  tindakan, kelakuan dan caranya menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran agama. Dengan memperkenalkan pendidikan agama sejak dini berarti telah membuat pribadi yang kuat berlandaskan agama dalam hal mendidik anak. Karena pada usia ini merupakan masa-masa terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai agama sejak dini   agar   dapat terbentuk   kepribadian   anak   yang   Islami.   Selain   itu merupakan masa penentu keberhasilan anak di masa mendatang.

Pembelajaran pendidikan  Agama  Islam pada anak usia dini di desa Asam Peutik adalah  upaya  sadar dan  terencana  dalam menyiapkan  peserta   didik   untuk  mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam    hubungannya dengan kerukunan  antar umat beragama   hingga   terwujud   kesatuan   persatuan bangsa. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk  membina dan mengasuh peserta didik agar  senantiasa dapat  memahami  ajaran  Islam  secara  menyeluruh.   Lalu  menghayati ujuan,  yang  pada  akhirnya  dapat  mengamalkan  serta  menjadikan  Islam sebagai pandangan hidup.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak usia dini di desa Asam Peutik merupakan   proses  interaksi  antara  peserta   didik   dengan   lingkungan belajar yang telah diatur oleh pendidik yang berguna untuk membina dan mengasuh  secara sistematis dan terencana dalam menyiapkan  peserta didik   untuk   mengenal, memahami, menghayati, mengimani   hingga mengamalkan ajaran  agama  Islam  dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa  melalui  ajaran-ajaran  dasar  Alquran dan hadits.

Fungsi  utama  pendidikan   pada anak usia dini di desa Asam Peutik yaitu   untuk  menumbuhkan   kreativitas peserta  didik  dan   menanamkan  nilai  yang  baik.  Sedangkan fungsi Pendidikan Agama Islam yaitu: 

·         Pengembangan: untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik  kepada  allah  SWT  yang  telah  ditanamkan  dalam  lingkungan keluarga.

·         Penanaman nilai sebagai  pedoman  hidup  untuk  mencari  kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

·         Penyesuaian  mental  untuk  menyesuaikan  diri  dengan  lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

·         Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan, dan  kelemahan  peserta  didik  dalam   keyakinan,   pemahaman,  dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari  hari.

·         Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau   dari   budaya   lain   yang   dapat   membahayakan   dirinya   dan menghambat perkembagannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

·         Pengajaran  tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya.

·         Penyaluran, yaitu untuk  menyalurkan  anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar dapat berkembang secara optimal sehingga  dapat  dimanfaatkan  untuk  dirinya  sendiri  dan  bagi  orang lain.

Jadi  fungsi  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  adalah  untuk meningkatkan  kualitas  keimanan  dan  ketakwaan  peserta  didik  kepada Allah  SWT  yang  telah  ditanamkan  sejak  dini  dalam  diri  peserta didik sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan    tujuan    Pendidikan    Agama    Islam    yaitu    untuk meningkatkan  keimanan,   pemahaman,  penghayatan,   dan  pengamalan peserta  didik  tentang  Agama  Islam  sehingga  menjadi  manusia  muslimyang  beriman  dan  bertakwa  kepada  Allah  serta  berakhlak  mulia  dalam kehidupan  pribadi,  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara.

Pendidikan Anak  Usia  Dini  dalam  Islam merupakan tujuan  pendidikan  agama  Islam  berarti  membentuk kepribadian  muslim  yaitu  suatu  kepribadian  dimana  seluruh  aspeknya dijiwai  oleh  ajaran  agama  Islam  yang  bertujuan  mencapai  dunia  dan akhirat dengan ridho Allah. Dengan   demikian   dapat   dipahami   bahwa   tujuan   pembelajaran Agama Islam yaitu untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada   Allah   dan   senantiasa   meningkatkan   keimanannya   melalui pemupukan   pengetahuan   serta   pengalamannya   tentang   agama   Islam sehingga  menjadi  manusia  muslim  yang  terus  berkembang  dalam  hal keimanan  dan  ketakwaannya  dalam  berbangsa  dan  bernegara  sehingga tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 

Materi  aqidah  untuk  menanamkan  pengenalan  adanya  Allah  melalui ciptaanNya,  mengenalkan  kitab-kitab  Allah,  mengenal  Nabi  dan  Rasul. Sedangkan  materi  ibadah  dan  akhlak  seperti  sholat  berjamaah,  berperilaku yang baik sejak dini seperti menghormati orang yang lebih tua harus melalui pembiasaan.  Metode  yang  digunakan  harus    bervariasi  disesuaikan  dengan  materi dan   tujuan  yang   hendak  dicapai  agar   pembelajaran  tidak   berlangsung monoton,  antara  lain:  metode  cerita,  karyawisata,  pembiasaan,  dan  metode bermain   sambil   belajar   karena   memberikan   lebih   banyak   kesempatan kepada  anak  untuk  mengembangkan  kemampuan  yang  dimiliki  sehingga anak dapat mencapai perkembangan secara optimal.

Evaluasi  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dilaksanakan  setiap kali  pertemuan  agar  perkembangan  anak  dapat  diketahui  juga  berfungsi untuk   mengetahui   berhasil   atau   tidaknya   proses   pembelajaran   yang berlangsung.

Ditulis Oleh :

Nisrina Fitri (2032019019)
Husniah (1052019069)
Dian Darmawan (4012019099)



0