Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 22:42


MENJAGA HARMONI DI TENGAH HETEROGENITAS MASYARAKAT GAMPONG SIDODADI.

Toleransi merupakan sebuah sikap yang harus dikembangkan masyarakat Indonesia di tengah  beragam perbedaan. Sebab, sikap toleransi membantu masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Dengan adanya sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam beraktivitas dan berinteraksi sesama manusia, kita bisa saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat ataupun pandangan, serta kepercayaan kepada sesama manusia.
Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak. Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada. Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.


Di Indonesia, toleransi menjadi sangat penting sebab negara tercinta ini merupakan negara dengan jumlah suku bangsa mencapai 1340 yang tersebar hampir diseluruh Indonesia. Maka tak heran bila dalam suatu wilayah dapat ditemukan beberapa suku yang mendiami wilayah tersebut. Bukan rahasia lagi keragaman budaya di Indonesia ialah wajah penuh warna yang tidak dapat dimanipulasi. Dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta individu, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, mereka mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang beragam, mulai pegunungan sampai pesisir pantai, tepian hutan hingga di hutan belantara, dataran rendah dan tinggi, pedesaan, hingga perkotaan. Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan

Kondisi tersebut memunculkan beberapa pendapat. Mereka yang tinggal di padang gersang cenderung temperamental, sama seperti yang tinggal di pesisir. Sementara itu, yang menghuni perbukitan hijau, penuh kebun teh, dengan suhu dingin, cenderung memiliki sifat pendiam. Tidak ada yang salah dengan penilaian-penilaian tersebut selama dapat hidup berdampingan serta saling memahami perbedaan, kekayaan warna bangsa akan semakin indah dan harmoni. Itulah yang menjadi suatu ciri khas keindahan darinegara kita Indonesia.

    Nyatanya, keragaman di Indonesa bukan hanya dalam  hal budaya, melainkan juga agama dan keyakinan-keyakinan, termasuk kehidupan manusia, tata cara, pola pikir, kebiasaan, dan praktik-praktik interaktif antar anggota masyarakat. Sedemikian beragamnya bangsa ini, tidak akan mudah menghindari konflik budaya, tetapi bukan berarti tidak bisa.

Gampong Sidodadi adalah salah satu contoh desa di Kota Langsa, Aceh, dengan keberagaman sukunya. Gampong ini merupakan wilayah Gampong yang masuk dalam Kecamatan Langsa Lama dalam pemerintahan Kota Langsa Provinsi Aceh. Gampong Sidodadi merupakan salah satu gampong yang berbatasan sebelah utara berbatasan dengan Sungai/ Gampong Jawa, Sidorejo sebelah timur berbatasan dengan Gampong Teungoh, Gampong Meurandeh Dayah, sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Meurandeh Dayah dan sebelah barat berbatasan dengan PTPN I. Gampong Pondok Pabrik dalam Kemukiman Langsa Lama, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Jarak dengan pusat kecamatan 1 km. Gampong Sidodadi yang terdiri dari 3 (tiga) Dusun yaitu, Dusun Giat, Dusun Sadar dan Dusun Amal.

Masyarakat Geudubang Jawa sangat heterogen. Berdasarkan informasi yang didapat ada beberapa suku yang ada di desa ini seperti suku Jawa, Aceh, Gayo, Batak,  dan juga China. Dalam kesehariannya, masyarakat juga menggunakan bahasa yang beragam seperti bahasa Aceh, bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan lain sebagainya. Masyarakat disini bisa hidup damai dengan tetap menjaga harmoni di tengah heterogenitas masyarakat yang ada. Heterogenitas tersebutlah yang selalu dijaga oleh masyarakat sehingga tidak pernah ada konflik komunal di Gampong Sidodadi

Selain itu, bidang agama juga menempati posisi penting sehingga tercipta harmoni antar warga Geudubang Jawa. Sejak diberlakukannya Syariat Islam sesuai Qanun Nomor 11 Tahun 2002, sebagai jabaran UU Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh, oleh karenanya kegiatan-kegiatan yang berbasis keagamaan terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan di kalangan warga. 

Kita mengerti bahwa agama sangat berperan penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Salah satu contoh kegiatan keagamaan yang sangat terasa semangatnya dalam membangun generasi muda yakni Balai Pengajian yang ada di beberapa tempat dan salah satunya ada di masjid di Gampong Sidodadi.

            Disini anak-anak dari usia dini sudah diberikan program mengaji iqro’, hafalan surah-surah serta mepelajari kisah-kisah nabi. Penting bagi mereka, karena akan turut berpengaruh pada perkembangan psikis dan spiritual anak di masa mendatang. Guna terciptanya generasi yang berwawasan islami.


Memberikan wawasan islami terhadap anak sejak dini tentu akan memberikan dampak. Nilai-nilai islami akan tertanam dalam diri anak yang mendorong mereka bersikap bijak dan adil dalam setiap kegiatan yang dilakukannya kemudian hari. Misalnya, berkaitan dengan toleransi antar suku. Di lingkungan sekeliling tempat tinggal mereka pasti mempunyai teman dengan suku yang berbeda. Maka sepatutnya sebagai orang tua, kita mengajarkan cara berbudi pekerti yang baik meskipun kepada orang yang berbeda keyakinan sehingga anak bisa mengambil sikap yang positif dalam menghadapi perbedaan.

Pada intinya toleransi menjadi kunci terciptanya harmoni dalam masyarakat agar perbedaan yang ada menjadi sebuah keindahan. Dengan iman yang tertanam pada anak tentu akan menguatkan toleransinya terhadap sesama karena pada dasarnya agama Islam sangat menjunjung tinggi toleransi.

Penulis :
Elsa Monica Yasmin 1052019033
Fanita Aulia 1052019036
Mahasiswa FTIK Jurusan PGMI IAIN Langsa

0