Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 22:34PERAN PENGUSAHA PEMBUATAN TEMPE DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT GAMPONG SIDODADI
Tempe
merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Di tanah air, tempe
sudah cukup lama dikenal selama berabad-abad lamanya. Jenis makanan ini diproduksi
dan dikonsumsi secara turun temurun. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari
biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang
secara umum dikenal dengan “ragi tempe”. Tempe tidak menggunakan zat kimia.
Jadi, jenis makanan ini hanya bertahan 3 atau 5 hari saja.
Usaha
pembuatan tempe adalah hal yang sangat populer di masyarakat dan menjanjikan
karena semua orang pasti akan menjadikan tempe sebagai lauk atau makanan
sehari-hari sehingga permintaan tempe tidak akan pernah sepi. Pada saat ini
perekonomian masyarakat sedang menurun. Akibat dengan ekonomi yang menurun,
banyak masyarakat yang berpikir tentang mengkonsumsi makanan yang relatif murah
dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan yang mahal, banyak masyarakat yang memilih
alternatif untuk beralih dari makanan mahal ke makanan murah tetapi memiliki
protein yang cukup. Oleh sebab itu, untuk mengganti makanan tersebut,
masyarakat Gampong Geudubang Jawa tertarik untuk membuka usaha pembuatan tempe,
dimana tempe ini dapat menggantikan makanan yang mahal tetapi mengandung
protein yang sama. Selain itu, tempe bisa didapatkan dengan harga yang murah
dibandingkan dengan makanan mahal seperti ikan, daging, telur, dan lain
sebagainya, yang memiliki kandungan cukup tinggi hampir sama dengan tempe.
Tempe juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, contohnya seperti tempe
goreng, tempe bacem, keripik tempe dan lain sebagainya. Untuk pemasarannya
sendiri, harga tempe cenderung stabil dipasaran jadi, usaha pembuatan tempe
tidak takut untuk memasarkannya di pasar.
Usaha pembuatan tempe di Gampong Sidodadi sudah ada sejak lama dan usaha ini sudah
turun temurun. Dengan adanya keberadaan usaha pembuatan tempe ini sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Sejauh ini terbukti masih diperlukan,
terutama dalam hal mendorong laju pertumbuhan usaha kecil yang umumnya masih
menjadi mata pencaharian masyarakat kecil. Usaha pembuatan tempe ini memiliki
peran yang sangat besar dalam upayanya membangun pemberdayaaan masyarakat
Gampong Sidodadi yaitu salah satunya dengan mengembangkan perekonomiannya
seperti para pengerajin tempe. Dalam sekali pembuatan tempe bisa menghabiskan
130kg kacang kedelai dalam waktu sehari sedangkan dulunya mereka dapat membuat
tempe dengan menghabiskan kacang kedelai sebanyak 300-450 kg dalam sehari. FaKtor
yang mempengaruhi menurunnya produksi tempe tersebut adalah karena banyaknya
rumah produksi yang lain yang juga membuat usaha tempe tersebut. Untuk pembukus
tempe itu sendiri menggunakan daun pisang dan dan juga plastic dengan berbagai
ukuran. Dan tempe tersebut akan d pasarkan ke pasar-pasar tradisonal yang ada
di Kota Langsa.
Pembuatan tempe ini dilakukan setiap hari.
Adapun langkah-langkah untuk pembuatan tempe yaitu pertama-tama rebus kacang
kedelai hingga mendidih, setelah mendidih lalu kacang kedelai yang sudah matang
diangkat dan di diamkan selama satu malam. Kemudian keesokaan harinya, kacang
kedelai tersebut digiling dan dicuci dengan air yang bersih, Setelah itu kacang
direbus kembali hingga empuk, ketika sudah empuk kacang diangkat kemudian
ditiriskan dan didinginkan. Setelah kacang sudah dingin lalu campurkan ragi
tempe dengan tepung beras dan taburi ragi dan tepung beras kedalam kacang
hingga merata, kemudian kacang pun siap untuk dibungkus menggunakan daun pisang
dan juga plastik berbagai ukuran.. Setelah semua kacang selesai
dibungkus, maka tempe disusun ditempat-tempat yang baru selesai dibuat dan
untuk tempe yang sudah matang maka dipindahkan kedalam kardus. Kemudian
keesokan harinya tempe siap untuk diedarkan ke pasar tradisional yang ada di
kota Langsa.
Usaha pembuatan tempe ini sangat tergantung dari kacang kedelai impor,
karena kacang kedelai yang impor mempunyai nilai rasa yang lebih unggul, tidak
memiliki bau yang langu atau bau khas yang terdapat pada tempe yang menggunakan
kedelai lokal dan tidak menghasilkan rasa pahit. Dalam setiap menjalan usaha
pasti akan ada yang menjadi faktor penghambatnya yang mengganggu berjalannya
kegiatan, terutama dalam menjalankan usaha pembuatan tempe dalam pemberdayaan
masyarakat. Adapun yang menjadi faktor penghambat usaha pembuatan tempe ialah
tingginya harga kacang kedelai. Akibat dari tingginya harga kacang kedelai
membuat para pengusaha pembuatan tempe mendapatkan penghasilan yang menurun dan
lebih banyak pengeluarannya. Selain itu, yang menjadi faktor penghambat nya
ialah sarana dan prasarana alat produksi yang digunakan masih tradisional.
Walaupun pembuatan tempe ini masih menggunakan cara tradisional harus
tetap memperhatikan kebersihan peralatan dan tempat pembuatannya. Dengan adanya
usaha pembuatan tempe ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat
khususnya masyarakat GampongSidodadi. Mereka dapat merasakan manfaatnya dalam
pengembangan ilmu pengetahuan maupun pengembangan perekonomian atau dalam
meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, upaya pengusaha pembuatan tempe ini
dalam memberantaskan kemiskinan sudah tercapai.
Penulis :
Elsa Monica Yasmin 1052019033
Fanita Aulia 1052019036
Mahasiswa PGMI dan FTIK IAIN Langsa
0