Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 20:58PERAN USAHA RUMAHAN PEMBUATAN TEMPE DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT GAMPONG SIDODADI
Tempe merupakan salah satu
makanan tradisional khas Indonesia. Di tanah air, tempe sudah cukup lama
dikenal selama berabad-abad lamanya. Jenis makanan ini diproduksi dan
dikonsumsi secara turun temurun. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji
kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang secara
umum dikenal dengan “ragi tempe”. Tempe tidak menggunakan zat kimia. Jadi,
jenis makanan ini hanya bertahan 3 atau 5 hari saja.
Bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan tempe adalah
1.
Kedelai
2.
Ragi
3.
Daun
pisang/plastik sebagai pembungkus, dan
4.
Bambu yang
diiris kecil sebagai pengunci dari tempe yang terbuat dari daun pisang.
Usaha pembuatan tempe adalah hal yang sangat populer di masyarakat dan
menjanjikan karena semua orang pasti akan menjadikan tempe sebagai lauk atau
makanan sehari-hari sehingga permintaan tempe tidak akan pernah sepi. Pada saat
ini perekonomian masyarakat sedang menurun. Akibat dengan ekonomi yang menurun,
banyak masyarakat yang berpikir tentang mengkonsumsi makanan yang relatif murah
dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan yang mahal, banyak masyarakat yang
memilih alternatif untuk beralih dari makanan mahal ke makanan murah tetapi
memiliki protein yang cukup. Oleh sebab itu, untuk mengganti makanan tersebut,
masyarakat Gampong Geudubang Jawa tertarik untuk membuka usaha pembuatan tempe,
dimana tempe ini dapat menggantikan makanan yang mahal tetapi mengandung protein
yang sama. Selain itu,
tempe bisa didapatkan dengan harga yang murah dibandingkan dengan makanan mahal
seperti ikan, daging, telur, dan lain sebagainya, yang memiliki kandungan cukup
tinggi hampir sama dengan tempe. Tempe juga dapat diolah menjadi berbagai jenis
makanan, contohnya seperti tempe goreng, tempe bacem, keripik tempe dan lain
sebagainya. Untuk pemasarannya sendiri, harga tempe cenderung stabil dipasaran
jadi, usaha pembuatan tempe tidak takut untuk memasarkannya di pasar.
Usaha pembuatan tempe di Gampong Sidodadi sudah ada sejak lama dan usaha ini sudah
turun temurun. Dengan adanya keberadaan usaha pembuatan tempe ini sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Sejauh ini terbukti masih diperlukan, terutama
dalam hal mendorong laju pertumbuhan usaha kecil yang umumnya masih menjadi
mata pencaharian masyarakat kecil. Usaha pembuatan tempe ini memiliki peran
yang sangat besar dalam upayanya membangun pemberdayaaan masyarakat Gampong Sidodadi
yaitu salah satunya dengan mengembangkan perekonomiannya seperti para
pengerajin tempe. Dalam sekali pembuatan tempe bisa menghabiskan 130kg kacang
kedelai dalam waktu sehari sedangkan dulunya mereka dapat membuat tempe dengan
menghabiskan kacang kedelai sebanyak 300-450 kg dalam sehari. Faktor yang mempengaruhi
menurunnya produksi tempe tersebut adalah karena banyaknya rumah produksi yang
lain yang juga membuat usaha tempe tersebut. Untuk pembukus tempe itu sendiri
menggunakan daun pisang dan dan juga plastic dengan berbagai ukuran. Dan tempe
tersebut akan d pasarkan ke pasar-pasar tradisonal yang ada di Kota Langsa.
Pembuatan tempe ini dilakukan setiap hari. Adapun langkah-langkah untuk
pembuatan tempe yaitu pertama-tama rebus kacang kedelai hingga mendidih,
setelah mendidih lalu kacang kedelai yang sudah matang diangkat dan di diamkan
selama satu malam. Kemudian keesokaan harinya, kacang kedelai tersebut digiling
dan dicuci dengan air yang bersih, Setelah itu kacang direbus kembali hingga
empuk, ketika sudah empuk kacang diangkat kemudian ditiriskan dan didinginkan.
Setelah kacang sudah dingin lalu campurkan ragi tempe dengan tepung beras dan
taburi ragi dan tepung beras kedalam kacang hingga merata, kemudian kacang pun
siap untuk dibungkus menggunakan daun pisang dan juga plastik berbagai ukuran..
Setelah semua kacang selesai dibungkus, maka tempe disusun ditempat-tempat yang
baru selesai dibuat dan untuk tempe yang sudah matang maka dipindahkan kedalam
kardus. Kemudian keesokan harinya tempe siap untuk diedarkan ke pasar
tradisional yang ada di kota Langsa.
Usaha pembuatan tempe ini sangat tergantung dari kacang kedelai impor,
karena kacang kedelai yang impor mempunyai nilai rasa yang lebih unggul, tidak
memiliki bau yang langu atau bau khas yang terdapat pada tempe yang menggunakan
kedelai lokal dan tidak menghasilkan rasa pahit. Dalam setiap menjalan usaha
pasti akan ada yang menjadi faktor penghambatnya yang mengganggu berjalannya
kegiatan, terutama dalam menjalankan usaha pembuatan tempe dalam pemberdayaan
masyarakat. Adapun yang menjadi faktor penghambat usaha pembuatan tempe ialah
tingginya harga kacang kedelai. Akibat dari tingginya harga kacang kedelai
membuat para pengusaha pembuatan tempe mendapatkan penghasilan yang menurun dan
lebih banyak pengeluarannya. Selain itu, yang menjadi faktor penghambat nya
ialah sarana dan prasarana alat produksi yang digunakan masih tradisional.
Walaupun pembuatan tempe ini masih menggunakan cara tradisional harus
tetap memperhatikan kebersihan peralatan dan tempat pembuatannya. Dengan adanya
usaha pembuatan tempe ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat
khususnya masyarakat Gampong Sidodadi. Mereka dapat merasakan manfaatnya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan maupun pengembangan perekonomian atau dalam meningkatkan
kesejahteraan. Selain itu, upaya pengusaha pembuatan tempe ini dalam
memberantaskan kemiskinan sudah tercapai.
Penulis :
Yuli Muliani, Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa
Dini Anjani, Pendidikan Agama
Islam, ,Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Langsa
0