Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 13:47


MENGINGAT SEJARAH ISTANA KARANG DAN PENINGGALANNYA DI ACEH TAMIANG

Berada diujung timur Provinsi Aceh, kabupaten Aceh Tamiang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara, kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa. Memiliki ibu kota Karang Baru Aceh Tamiang memiliki sejarahnya sendiri yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat diluar wilayah Aceh Tamiang.

Diantara banyaknya cerita dan sejarah yang dimiliki di kabupaten Aceh Tamiang, salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah Istana Karang. Terletak di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang tepat dipinggir Jalan Medan-Banda Aceh.

Berdasarkan sejarahnya, Istana Karang yang ada dikawasan Aceh Tamiang didirikan oleh Raja Proomsyah yang memerintah sejak tahun 1558 hingga tahun 1590 M. Jika melihat dari struktur bangunanya, Istana Karang ini didesain mengikuti bangunan Belanda. Bangunan berkonstruksi beton dengan arsitektur seperti bangunan eropa itu berdiri kokoh hingga saat ini dan menyisakan sejarah penting bagi masyarakat Melayu di Kabupaten Aceh Tamiang.

Raja terakhir kerajaan ini adalah Tengku Muhamad Arifin yang berkuasa tahun 1925 hingga tahun 1945 M. Sebagai raja terakhir beliau merupakan anak kandung dari Tengku Achmad Syailani yang bergelar Kejuruan Karang yang memerintah kerajaan pada tahun 1902-1925 M. Sultan Muhamad Arifin ini mangkat pada tahun 1962 dan dimakamkan tak jauh dari Istana Karang, di kompleks pemakaman ini terdapat beberapa makam raja dn kerabat kerajaan karang yang juga dipugar dengan baik dan apik.

Persis seperti beduk, didalam Istana Karang ini terdapat beberapa gendang serta terdapat pula ruang tembus pandang. Terlihat pula banyaknya benda-benda pusaka yang bernilai sejarah sebagai pelengkap dari Istana Karang itu sendiri. Namun begitu benda kuno didalam Istana Karang tergolong minim.

Saat ini Istana Karang berada dibawah pengawasan langsung oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang. Dan halaman istana yang cukup luas kerap kali digunakan sebagai lokasi pasar malam, dan pada saat-saat itulah Istana Karang memiliki banyak jumlah pengunjung. Namun yang perlu disayangkan adalah masyarakat yang berkunjung bukan untuk melihat-lihat dan mempelajari peninggalan Istana Karang. Banyaknya masyarakat yang kurang menaruh perhatian terhadap benda-benda peninggalan Istana Karang menjadikan Istana Karang menjadi kurang dikenal oleh masyarakat diluar wilayah Aceh Tamiang.

Ditulis Oleh: Anita Putri Sakynah

Email: [email protected] 

2

Avatar
hijsrmkhxg
DutaDamai.id [url=http://www.gz96zx79ex32n2q69nus7hq8n6p0919rs.org/]uhijsrmkhxg[/url] hijsrmkhxg http://www.gz96zx79ex32n2q69nus7hq8n6p0919rs.org/ <a href="http://www.gz96zx79ex32n2q69nus7hq8n6p0919rs.org/">ahijsrmkhxg</a>
9 months ago
Avatar
vsdsbslkqd
DutaDamai.id <a href="http://www.gl232s1h9f6959k6r1w8m3kacb0jr07js.org/">avsdsbslkqd</a> vsdsbslkqd http://www.gl232s1h9f6959k6r1w8m3kacb0jr07js.org/ [url=http://www.gl232s1h9f6959k6r1w8m3kacb0jr07js.org/]uvsdsbslkqd[/url]
9 months ago