Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 02:27MEMBANGUN POTENSI SANTRIWAN DAN SANTRIWATI DALAM MEMBACA AL-QUR’AN DI BALAI PENGAJIAN BABUL MA’ARIF DI PAYA BUJOK BEURAMOE
Balai pengajian babul ma’arif terletak di
paya bujok bramo
lorong petuah Rahim nomer rumah 27, yang di bawah pimpinan umi jamilah dan umi sa’diyah.
Balai pengajian telah beridiri pada tahun 2010 tanggal 5 bln 12 dan di perkirakan balai pengajian babul ma’arif itu telah berdiri 12 tahun di tanggal 5 bulan 12 tahun
2022
ini.
Sebelum
didirikan
balai pengajian babul ma’arif,
umi jamilah dan umi sakdiah mengajar
mengaji didalam rumahnya, ramai anak-anak datang kerumah nya untuk belajar mengaji,
dan setelah
rumah
umi jamilah dan
umi
sakdiah
tidak memadai
karena sudah padat dengan
murid nya,
maka ada orang-orang
baik yang
datang menyumbang
sedikit-sedikit untuk membangun balai pengajian babul ma’arif
tersebut, maka dari situ semua anak-anak datang
belajar mengaji bukan lagi kerumah
umi jamilah dan umi sakdiah melainkan ke balai pengajian babul ma’arif, dan juga
beliau mengajar ngaji privat dari rumah kerumah sudah hampir 25
tahun hingga saat
ini. Di balai pengajian
umi jamilah ini terdapat jumlah santriwan
dan santriwati
sebanyak 60 orang, yang terdiri
dari 26 laki-laki dan 34 perempuan.
Balai pengajian babul ma’arif
atau sering di sebut dengan TPA dan TPQ
dimana didalam Balai pengajian tersebut memiliki banyak potensi yang sangat besar
dalam pertumbuhan dan perkembangan tentang
pendidikan keagamaan, karena balai
pengajian atau TPA dan TPQ sangat penting
dan
berperan besar dalam membangun akhlak dan
moral terhadap santriwan
dan santriwati sebagai
penerus bangsa.
Anak-anak yang memiliki kemampuan dalam ilmu membaca Al-qur’an ia biasanya sudah memiliki ahklak yang baik dan bisa membedakan baik buruknya suatu perbuatan, anak-anak seperti ini lah yang bisa membuat bangga orang
tua nya,
keluarga, agama, maupun negara nya.
Anak TK, SD dan SMP masih memiliki daya ingat yang
bagus, maka kita sebagai orang tua tanamkan lah anak kita dengan ilmu agama yang baik,kalau sudah besar mereka kita ajarkan, kita antar kan kebalai-balai pengajian maka akan lebih sulit sianak untuk
menerima ilmu yang diajarkan dan daya ingat mereka semakin
berkurang, jika kita sebagai orang
tua merasa tidak mampu dan tidak memiliki waktu untuk memberi atau mengajar anak kita tentang
illmu agama, tentang cara membaca Al-qur’an, maka lebih
baik kita antar kan
mereka ke balai-balai pengajian.
Balai pengajian
atau
TPA adalah
tempat belajar
non formal, di balai
pengajian babul ma’arif disitulah banyak orang tua yang menitipkan anaknya atau mempercayai anak nya untuk belajar membaca Al-qur’an, di balai pengajian babul ma,arif
lah banyak sekali kita
jumpai kemampuan anak-anak untuk kita
bangkitkan atau kita bangunkan, dari mereka bisa membaca
Al-qur’an sampai bisa
menghafal Al-qur’an. Anak-anak datang kebalai pengajian babul ma’arif membuat kita punya nilai
kebahagiaan tersendiri karena melihat anak-anak yang
lucu dan menggemaskan dari ada
yang
TK, SD
maupuun SMP, apalagi Ustazah
yang memang betul-betul menyukai anak-anak kecil maka dalam tahap mengajar
sudah tidak ada kata lelah lagi
melainkan kebahagian yang datang dari dalam
hati.
Kementrian agama
pada tahun 2009 membuat suatu kebijakan pengembangan
pendidikan berupa
standar isasi pendidikan Al-Qur’an dapat berperan aktif
dalam
pendidikan agama.
Kebijakan Departemen Agama RI
mengenai balai pengajian atau TPA/TPQ
agar
dapat berperan aktif dalam kancah dinamika
pendidikan nasional, maka diperlukan evaluasi kualitas kinerja, diperbaiki layanan pendidikannya
sebagai wujud sikap amanah kepada masyarakat, dan ditetap kan nya
Standar
Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an
yang bertumpu
pada aspek-aspek manajemen yang
lebih baik yakni;
sistematis, terencana, transparan, dan mandiri.
Dan kami
sebagai mahasiswa
atau
pun mahasiswi KPM berperan aktif dalam
membangun potensi santriwan/santiwati
dalam membaca Al-qur’an di balai pengajian. Tujuan kami ikut serta dalam balai pengajian ini agar anak-anak di balai
pengajian tersebut menjadi
lebih
semangat dalam
mengikuti
pengajian, sehingga dapat membangun potensi-potensi yang ada pada anak-anak yang
berada di Balai Pengajian.
Tujuan dari kebijakan kementrian agama
agar TPS/TPQ
dapat mengelola
lembaga dengan manajemen yang lebih baik, berkualitas, dan menjadi lembaga keagamaan yang berkualitas dalam visi melahirkan peserta didik yang memiliki
pengetahuan Ilmu
Al-Qur’an dan mampu mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan lembaga yang
lebih baik dan profesional.
Namun dalam perkembangannya, beberapa balai pengajian atau TPA dan TPQ memiliki kendala, seperti di balai pengajian babul ma’arif di paya bujok beuramoe. Kendalanya yaitu kurangnya bacaan makhroj dan panjang pendeknya suatu bacaan ilmu tajuwid. Maka dari itu kami membuat metode dan pendekatan dalam pembelajaran Al-Qur’an, iqra’, tartil, tilawah dan lain-lainnya.
Penulis :
Nama : Nadya Farahdina
NIM :1012019060
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Gmail : nadyafarahdina204@gmail.com
0