Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 23:59


Gratis! PIN Polio Tetes Manis untuk Usia 0 s/d 12 Tahun di Gp. Meurandeh Dayah, Kota Langsa

Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus poliomyelitis yang menyebabkan kelumpuhan pada otot terutama otot tungkai bawah dan tidak bisa disembuhkan, selain itu dapat juga menyerang otot lain seperti otot pernafasan sehingga dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak, ditularkan dari orang ke orang, dan menyebar melalui kontak dengan makanan, air atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang yang terinfeksi.

Gejala awalnya antara lain demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada leher dan nyeri tungkai. Dalam sebagian kecil kasus bisa mengalami kelumpuhan. Tidak ada obat untuk mengobati polio, akan tetapi dengan kebersihan pribadi yang baik dan sanitasi publik yang baik dapat membantu mencegah penularan penyakit polio, disamping itu langkah terbaik pencegahan polio adalah dengan vaksinasi atau imunisasi polio. Idealnya imunisasi Polio diberikan 4 kali pada umur 1, 2, 3 dan 4 bulan, dan dapat diulang (booster) pada usia 18-24 bulan serta usia 5 tahun.

Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat "diam-diam" menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.

World Health Assembly (WHA) mendeklarasikan bahwa eradikasi polio adalah salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat dan perlu disusun suatu strategi menuju eradikasi polio (Polio Endgame Strategy). Salah satu strategi tersebut dilakukan dengan pelaksanaan PIN Polio.

PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada kelompok sasaran imunisasi untuk mendapatkan imunisasi polio tanpa memandang status imunisasi yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi program dan kajian epidemiologi.

Tujuan PIN Polio sendiri adalah untuk dapat menghilangkan/eradikasi Polio dengan memastikan tingkat imunitas terhadap Polio di populasi dengan cakupan > 95% dan memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 s.d 59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus Polio yang disebabkan oleh virus Polio sabin, sehingga diharapkan semua sasaran mendatangi Pos PIN tanpa memandang apakah sudah pernah di vaksin polio ataupun belum divaksin.

Vaksin polio tetes atau OPV (Oral Poliomyelitis Vaccine) merupakan vaksin yang diberikan secara oral atau diteteskan ke mulut untuk mencegah penyakit Poliomielitis (polio). Poliomielitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut dapat menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Vaksin polio tetes termasuk vaksin yang direkomendasikan oleh WHO untuk pemberantasan polio secara global. Di Indonesia, vaksin polio termasuk vaksin wajib yang wajib diberikan kepada anak terutama pada usia sebelum satu tahun.


Pemberian imunisasi Polio ini dengan cara di tetes, tiap balita mendapatkan 2 tetes vaksin Polio. Tidak ada efek samping dari pemberian vaksin ini, akan tetapi ada beberapa kondisi dimana balita harus ditunda pemberian vaksin Polionya seperti sakit diare atau muntah, ataupun kondisi balita yang tidak boleh diberikan vaksin seperti memiliki penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh contohnya HIV AIDS.

Kegiatan imunisasi Polio ini merupakan program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melalui sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di kota Banda Aceh. Imunisasi ini sebagi tindak lanjut agar kita dapat mencegah kasus polio terhadap anak. Pada jum’at (16/12/2022) dilakukan kegiatan pencanangan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) oleh UPTD Puskesmas Langsa Lama dan Gampong Meurandeh Dayah.

Tidak ada pemungutan biaya pada masyarakat yang datang untuk membawakan anak mereka imunisasi polio ini. Karena program ini dapat di nikmati secara gratis kepada masyarakat setempat. Jumlah anak yang melakukan imunisasi polio ini sudah terdata sebanyak 42 orang. Pembagian tugas oleh kader dan petugas kesehatan tentunya sudah dikoordinasikan sebelum kegiatan imunisasi polio ini dilaksanakan. Pembagian tugas meliputi kader yang menangani pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan, serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. Selain itu, petugas kesehatan juga sudah menyiapkan antisipasi seperti pemberian balon maupun makanan ringan kepada anak-anak yang rewel dan tidak mau di imunisasi. Hal itu dilakukan agar anak-anak dapat terhibur dan dapat menjadi penyemangat bagi mereka agar tetap mau diberikan tetes manis sebagai imunisasi terhadap pencegahan penyakit polio ini.

 

Penulis : Mutiara Renggani (1042019061) Mahasiswi IAIN Langsa

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

 

0