Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 23:50TERABAIKANNYA KEINDAHAN WISATA AIR TERJUN
Kearifan
lokal suatu daerah sebagai ciri khas disuatu wilayah keberagaman suku adat,
ramah tamah masyarakatnya, tutur sapanya, serta keelokkan alam floranya menjadikan aekonik suatu daerah. Kearifan
lokal berasal dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai keagamaan dan budaya
lokal yang secara alami terbentuk dalam suatu kelompok masyarakat untuk
beradaptasi dengan lingkungan sekitar (Vitasurya, 2016). Dusun air terjun,
kabupaten aceh tamiang, pemukiman paling ujung desa paya tampah memiliki wisata
air terjun tersembunyi dengan dikelilinginya pepohonan rindang dengan masih
asrinya lingkungan sekitar tanpa adanya perubahan campur tangan manusia.
Air
terjun yang eksis pada tahun 2010 dengan banyaknya para pengunjung datang silih
berganti dari luar wilayah walaupun akses jalan sulit dilalui tidak menyurutkan
wisatawan untuk berkunjung, tetapi kini eksistensi air terjun kian redup oleh
zaman banyaknya wisata alam dengan menawarkan keindahan serta akses jalan mendukung
tanpa adanya rintangan jalan berlumpur, kubangan air dikiri kanan jalan membuat
wisatawan kian menurun. Dahulunya warga sekitar dengan menjadi tukang parkir
menjadikan pendapatan ekonomi sampingan pada masa itu, air terjun menjadi ciri
khas sehingga nama pemukiman yang diberi nama dusun air terjun diambil dari
adanya air terjun dilokasi pemukiman ini.
Permasalahan
yang terjadi pada saat ini adalah tantangan lokasi jalan yang kurang perhatian
sehingga lambat tertangani, masyarakat yang notabenenya sebagai petani sawit
tidak memahami pengelolaan sumber wisata yang telah ada inilah yang menyebabkan
kondisinya tidak ada perubahan yang hanya mengandalkan keasrian alam
sesungguhnya, sekarang yang tersisa hanya aliran terjun yang dikelilingi semak
belukar disekitarnya. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pariwisata yang dapat
menghasilkan nilai ekonomi pada daerah ini dengan menggali potensi alam semesta
menjadikan wisata air terjun daerah ini lambat laun kian meredup dengan
persaingan lokasi wisata lainnya. Pemukiman yang terdiri dari lebih kurang 150
kartu keluarga dengan mayoritas suku jawa dan sunda dengan pendidikkan warganya
lebih banyak tingkat smp, sedangkan untuk pendidikkan anak paling tinggi sampai
kejenjang sarjana lebih memilih mengadu nasib diluar daerah dibandingkan diam
dikampung tanpa pekerjaan. Inilah yang menyebabkan tidak adanya perubahan yang
signifikan terhadap objek wisata.
Dari
hal inilah tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata Air Terjun dikategorikan
sedikit, karena dilihat dari tidak adanya pengelolaan yang seharusnya terjadi
dan dikembangkangkan berupa promosi melalui unggahan media social yang banyak
orang untuk melihatnya, tetapi dilihat dari masyarakat setempat yang mayoritas
masyarakatnya lebih mengandalkan sektor pertanian dan peternakan. Dengan
penghasilan dari masyarakat mengandalkan dari petani kelapa sawit dan ternak
lembu. Walaupun dari sisi wisatawan yang tidak lagi pengunjung namun ekosistem
yang masih lestari dan berkembang biak dengan baik tanpa ada perusakan
lingkungan inilah yang menjadi nilai lebih dari pemukiman ini.
Penulis : Eva Sri Rahayu
0