Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 22:27MELEMAHNYA PERKEMBANGAN EKONOMI OLEH-OLEH JAJANAN KERIPIK KOTA LANGSA DAN PENGARUHNYA SAAT INI
KKNT-DR berbasis Sosial Media
Kota langsa merupakan salah satu tempat di Provinsi Aceh di mana terdapat
salah satu jajanan oleh-oleh yang bisa di bilang banyak digemari dan tidak lupa
orang membelinya untuk di nikmati secara bersama.
Di desa karang Anyar terdapa sebuah ruko kecil dimana letaknya itu pas di
perbatasan antara Lr. D dengan Karang Anyar, yang dimana di ruko tersebut
dijual sebuah jajan rumahan yang sering dimakan oleh orang banyak yaitu keripik
ubi. Keripik ini sedikit beberda dengan keripik singkong walaupun pada dasarnya
mereka memiliki kesamaan, tetapi produk ini memiliki nilai jualnya tersendiri
yang banyak menarik perhatian orang. Keripik ubi ini menyediakan bermacam jenis
rasa seperti : keripik ubi original, keripik ubi sambal, keripik ubi balado,
dan keripik ubi manis. Dan juga terdapat kue bawang sebagai tambahan bahan
jual.
Produksi keripik ini juga meningkatkan UMKM masyarakat yang dimana banyak
orang-orang berminat membuat kerpik tersebut utntuk di jualkan ke orang banyak.
Seiring dengan berkembangnya teknologi jadi semakin banyka orang memilih
untuk berbelanja online daripada pergi ke tokonya langsung, sehingga mebuat
kegiatan usaha ini sempt memudar ketika datangnya COVID-19, dan karena hal itu
banyak sektor dan buakn Kota Langsa saja tapi seluru Indonesia pada saat itu
memiliki situasi dimana perekonomian masyarakat menurun secara drastis. Meski
demikian usaha ini tidak diam saja dan mengambil langkah antisipasi yaitu
menjual secara online.
Ruko yang bernama Kemabng sari ini dulunya merupakan tempatnya sangat ramai
di kunjungi oleh banya orang karena keripiknya yang enak di mana saat kapan
pun. Di daerah sini di jalan Pipa Lr. D terdapat juga salah stu ruko keripik
terkenal yang bernama Mustika, dimana nama tersebut suadah tidak asing lagi di
telinga banyak orang bahkan nama tersebut pun sampai terdengar ke luar kota
Langsa.
Pada tanggal 1 Desember saya menjumpai pemilik dari kedai ruko tersebut
untuk bertanya apakah saya bisa melaksanakan kegiatan KKN di tempat tersebut,
dan begitu saya menjumpai pemiliknya saya langsung bertanya apakah asaya bisa
meakukan kegitan di hari itu juga. Tetapi si pemilik bilang kalo hari itu dia
tidak memasak keripik tetapi menyuruh saya datang di besok harinya.
Jum’at 2 desember saya datang kembali ke tempat tersebut dengan membawa
diri saya sendiri, ketika litu saya lagsung di arahkan kedapur untuk mengupas
beberapa kulit ubi yang ternyata sangat susah kalo tidak terbiasa denga cara
memotongnya.
Adapun bahan yang dipakai tidaklah banyak yaitu berupa : ubi yang masih
baru di cabut, pisau kupas, dan air. Tidak ada hal lain selain mengupas ubi
yang bentuknya sangat susah untuk di kupas.
Kemudian saya setelah menyelesaikan sebagian ubi, saya dibawa ke dapur
tempat di man ubi itu dimasak, sebelum dimasak ubi itu di remdah di air bersih
supaya kotoran hilang lalu di pindahkan ke ember cat besar supay untuk di iris
tipis-tipis. Keripik lalu di iris tipis-tipis supaya lebih cepat untuk dimasak,
niasanya dibutuhkan 2 sampai 3 ubi besar untuk memenuhi belangong (wajan) besar
supaya di masak.
Bisanya sang pemilik selalu bangun setiap pagi ketika sholat subuh untuk
mempersiapkan barang yang di perlukan untuk memasak keripik. Bisanya di
perlukan Waktu yang lama untuk menghidupkan api untuk memansakan wajan. Karena
pemanasan wajan ini masih memakai kayu bakar daripda gas lpg karena kayu lebih
mudah digunakan dan tidak perlu membeli tabung gas yang baru ketika sudah habis
gasnya.
Dalam proses memasak keripik ubinya biasnya si pemilik memasukkan garan 1
wijen untuk menambah sedikit rasa dalam keripik tersebut, kemudian setelah
setengah menit berlalu kjeripik diangkat klalu di taruh di tempat saringan
pembuangan untuk membuang minyak bekas yang masih terdapat di keripik. Setelah
keripik sedikit kering dari minyak keripik tersebut di taruh dalam wajan nasi
yang terdapat kertas koran seupaya sisa minyaknya hilang.
Dalam hal kegiatan yang dijalani oleh si pemilik setiap harinya beliau
tetap berpegang teguuh pada prinsipnya ini skarena jikalau dia tidak melakukan
hal tersebut siapa yang akan memberikan nafkah keluarga. Hal ini yang mebuat
saya menyadari betap[a susah mendapatkan
pekerjaan belum lagi membuat pekerjaan tersebut.
Dalam kegiatan KKN kali ini saya merasa mendapat pengalaman yang membuat saya
ingin melakukan pekerjaan yang dapat membuat saya terbantu di usia saya yang
kelak semakin tua. Dalam kegiatan kali pun saya mengharapkan kemajuan UMKN
masyarakat semakin membaik setelah krisis ekonomi kali ini.
Kami dari pihak
Mahasiswa yang sedang tengah mengikuti KKN-T tahun 2022/2023 mengharpakn
sebesar-besarnya dari pihak pembaca supaya apa yang kami sampaikan banyak
membantu seluruh masyarakat.
Ditulis Oleh :
Muhammad Luthfi
2022019045
Syariah Hukum Keluarga Islam
0