Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 22:19
PROSES PENGOLAHAN TEMPE YANG BAIK DAN BENAR
Bagi
masyarakat Indonesia, tempe merupakan makanan sehari-hari. Selain bahannya yang
mudah dikreasikan menjadi beragam sajian, tempe juga tergolong makanan murah.
Tak heran jika tempe selalu ada di meja makan. Tempe merupakan salah satu
makanan favorit khususnya bagi masyarakat Indonesia. Selain cita rasanya yang
khas, tempe juga sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan. Tempe digemari oleh
berbagai usia, baik dikalangan anak-anak sampai orang dewasa sekalipun.
Ketua
Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Rudatin SSt.MK, SKM, M.Si
mengatakan, pihaknya mendukung tempe sebagai warisan budaya tak benda UNESCO
dari Indonesia. Menurutnya, tempe adalah makanan asli Indonesia yang bermanfaat
untuk kesehatan. Dari sisi sejarah, Serat Sri Tanjung pada abad XII-XIII
menuliskan bahwa kacang kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe.
Tempe
juga tercatat dalam Encyclopaedia von Nederlandsch pada 1922. Dalam
ensiklopedia tersebut, tempe disebut sebagai kue yang terbuat dari kacang
kedelai melalui proses peragian dan merupakan makanan kerakyatan (volk’s
voedsel).
Saat
ini, Indonesia telah menjadi negara produsen tempe terbesar di dunia dan
menjadi pasar kedelai terbesar di dunia. Sebanyak 50 persen kedelai di Indonesia
digunakan untuk memproduksi tempe, 40 persen untuk memproduksi tahu, dan 10
persen sisanya digunakan untuk produksi produk kedelai lain seperti tauco,
kecap, dan sebagainya.
Tempe memang
dikenal sebagai makanan sehat yang punya protein tinggi dan daya cerna yang
bagus. Banyak ahli gizi mengatakan bahwa kandungan protein tempe hampir menyamai daging,
susu, atau telur. Satu keistimewaan lain
adalah kandungan vitamin B12 yang umumnya hanya ditemui pada produk hewani.
Selain dapat menikmati
rasanya yang enak, memakan tempe juga mempunyai manfaat untuk tubuh seperti
memperbaiki sel tubuh yang rusak, menurunkan resiko osteoporosis, mencegah
anemia, menangkal reaksi radikal bebas, dan juga dapat membantu menurunkan
berat badan. Tempe dalam proses fermentasinya, digunakan mikroorganisme kapang
rhizopus sp sehingga tempe menjadi lebih mudah dicerna, semakin hangat suhu
ruangan atau cuaca saat pembuatan tempe maka semakin cepat proses fermentasi
terjadi. Maka dari itu saat musim hujan Tempe cenderung lama jadi sehingga
proses produksi tempe agar siap diantarkan ke warung-warung semakin lama.
Namun jika pengolahan
tempe nya tidak benar maka dapat mengganggu cita rasa serta vitamin dan protein
yang terkandung di dalamnya. Menurut salah seorang pembuat tempe yang bernama
ibu Itawati yang bertempat tinggal di Desa Geudubang Aceh, dusun 1 Keude Rambe,
Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa. Kunci membuat tempe yang paling penting
adalah kebersihan. Karena jika tidak memperhatikan kebersihan pada kacang
kedelai maka proses fermentasi tempe tidak akan jadi atau gagal.
Maka dari itu Setelah kami
melakukan pengamatan dan peninjauan , proses pembuatan tempe yang baik dan
benar adalah sebagai berikut:
1.
Memilah-milah
kacang kedelai yang bagus serta menghilangkan sisa-sisa tangkai yang mengering,
agar di dapat kacang-kacang Kedelai dengan keadaan yang baik
2.
Rebus air sampai
mendidih
3.
Kemudian Siram air
mendidih ke dalam kacang kedelai sampai kacang terendam sepenuhnya
4.
Lalu Diamkan dua
hari dua malam sampai kacang-kacang itu terfermentasi
5. Setelah itu,
kacang yang sudah terfermentasi tersebut digiling menggunakan penggilingan
tempe (Mesin penggilingan ini dirakit sendiri oleh anak bu Ita Menggunakan
Dinamo mesin jahit bordir) Fungi nya agar kacang-kacang yang utuh terbelah dua
& menjadi ukuran yang pas tidak terlalu besar & terlalu kecil
6.
Kacang yang sudah
tergiling dicuci sampai bersih
7.
Setelah dicuci,
kacang direbus sampai air mendidih
8.
Lalu tiriskan
9.
Setelah
ditiriskan, kacang diletakkan di atas meja atau benda apapun yang berbidang
datar secara merata agar uap panas nya menghilang
10. Jika
dirasa kacang sudah tidak panas lagi, maka proses selanjutnya adalah pemberian
ragi secara merata sambil diaduk-aduk (semakin banyak ragi yang di gunakan
semakin cepat fermentasi terjadi)
11. Lalu
dibungkus menggunakan daun pisang dan kertas atau plastic (sesuai kebutuhan)
Setelah dibungkus
agar proses fermentasi berjalan dengan baik jejerkan tempe-tempe yang baru di
bungkus tadi di meja ataupun bidang datar yang bersih dan aman
Untuk
catatan, pada Langkah no 4, agar proses pengolahan tempe dapat dilakukan setiap
hari tanpa lama menunggu 2 hari, siram/ tuang rendaman air laru (air sari
rendaman kacang yang terfermentasi setelah 2 hari 2 malam. Dengan menggunakan
air laru proses pengolahan jadi lebih cepat, lalu kemudian ikuti petunjuk
Langkah selanjutnya dengan baik.
Jika
sudah melakukan semua tahapan diatas secara baik dan benar, maka yang perlu
dilakukan selanjutnya adalah menunggu sampai tempe sudah layak atau jadi dan
siap dipasarkan.
Oleh:
Aida Marisa dan Hafifah Putri
Prodi:
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
KKNT-KS, IAIN Langsa.
0