Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 21:17


PRODUKSI TEMPE SEBAGAI SUMBER DAYA MANUSIA DI GAMPONG SIDODADI


Kedelai merupakan bahan baku utama pengolahan pangan seperti tahu, tempe, kecap dan lain-lain. Konsumsi bahan pangan yang berasal dari kacang-kacangan, kususnya kedelai bagi masyarakat Indonesia pada masa mendatang diperkirakan naik terus. Upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kedelai di Indonesia merupakan tantangan serius untuk mempertahankan kelangsungan pengembangan produksi agar mencapai swasembada komoditas tersebut.

Tempe merupakan makanan sumber protein tinggi yang harga per satuan unit lebih murah apablia dibandingkan dengan sumber protein asal hewani seperti daging, susu dan telur. Harganya juga relatif murah, proses pembuatannya sederhana dan mudah, kandungan gizinya pun cukup tinggi. Beberapa khasiat tempe bagi kesehatan antara lain menurunkan kadar kolesterol, antidiare khususnya karena bakteri E. coli enteropatogenik dan antioksidan. Pembuatan tempe juga tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa terdapat di rumah tangga. Pembuatan tempe untuk usaha kecil sangat dianjurkan menggunakan alat-alat mekanis. Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang, pembuatan tempe banyak yang menggunakan ragi tempe. Nilai gizi protein tempe meningkat setelah proses peragian, karena terjadinya pembebasan asam amino yang terkandung dalam kedelai diperoleh dari ragi.

Hal yang pertama dilakukan untuk proses pembuatan tempe ini adalah para pekerja pembuat tempe di Gampong Sidodadi, mereka mengeloloha kacang kedelai sendiri. Kacang kedelai yang diproduksi setiap harinya bisa mencapai jumlah yang cukup besar, hingga waktu perebusan kaang kedelai bisa mamakan waktu satu sampai dua jam. Setelah kacang kedelai direbus, kacang tersebut akan diberikan ragi tempe, dan kemudian baru bisa dikemas. Setelah pengemasa tentu sja tempe belum lang jadi, tapi harus ditunggu dalam beberapa hari untuk proses fermentasi.

Gampong Sidodadi merupakan salah satu kelurahan di Kota Langsa Lama yang merupakan tempat produksi tempe sebagai mata pemcaharian sumber daya manusia. Usaha pembuatan tempe masih dilakukan secara tradisional yang umumnya masih industri dengan tenaga kerja yang terlibat berasal dari dalam satu lingkungan dan usaha pembuatan tempe yang dikelola oleh masyarakat yang sebagian besar langsung dijual ke pasar terdekat. Usaha pengolahan tempe di Gampong Sidodadi adalah usaha yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan atau laba yang ditentukan oleh penggunaan biaya produksi, jumlah output yang dihasilkan dan harga jual.

Permasalahan yang terjadi pada usaha pembuatan tempe di Gampong Sidodadi adalah kurangnya pengetahuan pengusaha mengenai pengelolaan dan penggunaan modalnya, sehingga pengusaha kurang mengetahui apakah mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian. Keadaan mengetahui usaha mendapat keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian (titik balik modal) disebut dengan analisis pulang pokok (Break Even Point). Untuk mengetahui kemampuan pengusaha mendapatkan keuntungan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya di sebut dengan rasio rentabilitas atau profitabilitas.

Produksi adalah menambah nilai dari suatu barang sehingga barang tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dari definisi tersebut maka produksi mempunyai dua arti, yaitu produksi dalam arti ekonomi adalah segala sesuatu atau kegiatan untuk menambah atau mempertinggi manfaat suatu barang, sedangkan dalam arti sehari-hari adalah jumlah barang yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Irawan produksi adalah penggunaan tenaga manusia dan mesin-mesin untuk mengubah bahan-bahan menjadi produk jadi atau jasa-jasa.

Penerimaan dibidang pertanian adalah produk yang dinyatakan dalam bentuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan usahatani. Total penerimaan merupakan harga dikalikan dengan jumlah satuan barang yang diproduksi. Menurut Soedarsono, jumlah penerimaan didefenisikan sebagai penerimaan dari sejumlah tertentu yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah barang yang diproduksi dengan harga barang tersebut.

Tempe adalah makanan tradisional hasil peragian oleh kapang Rhizopus oryzae sp. Tempe juga mengandung beberapa vitamin B, mineral, lemak dan karbohidrat. Berikut ini proses pembuatan tempe kedelai:

1.      Biji kedelai direbus sampai mendidih. Setelah itu, kedelai dibiarkan terendam didalam perebus selama 48 jam (sampai air peerndam masam dan berlendir) lalu kedelai dicuci.

2.      Biji kedelai dibelah sehingga kulitnya terlepas dengan melakukan penginjakan dimasukkan ke dalam karung goni, kemudian diinjak-injak sampai biji pecah atau terbelah dan kulit terlepas

3.      Biji tanpa kulit dicuci sampai bersih dan tidak ada lagi lender yang tertinggal pada kulit.

4.      Biji tanpa kulit direbus di dalam air mendidih selama 2-3 menit. Kemudian biji ditiriskan sampai suhunya suam-suam kuku.

5.      Biji yang telah suam-suam kuku ditaburi dengan ragi tempe kemudian diaduk-aduk agar ragi dan biji tercampur merata. Setelah itu, dimasukkan ke dalam plastik yang diberi lubang dengan jarum besar.

Pemeraman dilakukan dengan meletakkan kantong berisi biji di atas rak-rak yang terbuat dari anyaman bambu yang berlangsung selama 36-48 jam. Hasil pemeraman disebut sebagai tempe kedelai.

Ditulis Oleh Rindiani, Mahasiswa IAIN Langsa

0