Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 19:22SAJIAN GETUK SINGKONG
YANG MANIS JAJANAN TRADISIONAL KHAS JAWA
Kue
tradisional memang tak lekang di makan zaman. Meskipun bahannya sederhana,
namun memiliki cita rasa yang khas. Jenis kue tradisional, dapat di katakan
sebagai
seuatu yang unik. Yaitu unik karena ketradisionalannya
jenis kue tradisional ini masih diharapkan di kota-kota besar karena
kekhasannya, baik dari rasa, bahan maupun kesederhanaan serta sifat dan tampilan yang alami.
Apalagi sederet nostalgia yang menyertai menjadikan kue tradisional ini tetap lekat
di hati penggemarnya.
Indonesia sebagai
negara yang mempunyai beribu-ribu adat dan kebudayaan membuat banyaknya ragam
budaya mulai dari bahasa, adat, dan makanan. Salah satunya adalah makanan
“Getuk” yang merupakan makanan ringan yang terbuat dari singkong atau ketela
pohon dan bisa mudah ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Umumnya, camilan ini memiliki rasa manis dan gurih
yang khas dan juga ekstur yang dimiliki cukup lembut dan menarik hati.
Mungkin
sebagian masyarakat sudah mengenal dengan makanan tradisional satu ini,
getuk sebagai makanan tradisional khas jawa yang
sering ditemui di pasar maupun beberapa toko
makanan lainnya. Getuk sendiri adalah camilan yang berasal dari
singkong, tentu sangat tak asing lagi di lidah Indonesia. Selain itu getuk
memiliki rasa yang manis dan sangat lekat di lidah.
Meskipun
berasal dari jawa (antara antara jawa tengah atau jawa timur) namun kue getuk
bisa dijumpai di berbagai daerah seluruh penjuru indonesia
terutama wilayah Sumatera Utara yang menurut data sensus penduduk tahun 2020
populasi suku jawa sekitar 32,62 persen dari jumlah semua suku di Indonesia ini
menandakan bahwa suku jawa masih menjadi salah satu suku terbanyak yang
mendiami wilayah sumatra utara. Kue yang
berbahan utama dari singkong ini cukup digemari oleh masyarakat indonesia,
rasanya yang manis dan mengenyangkan mungkin salah satu alasannya.
Bahkan tak disangka getuk sebagai makanan
tradisional asal Indonesia, berhasil masuk dalam daftar 50 Jajanan Kaki Lima
Terbaik di Asia, menurut CNN Travel bersanding dengan
makanan dari negara-negara Asia.
Makanan
atau camilan satu ini konon katanya sudah ada sejak zaman penjajahan yang berasal dari
Magelang, Jawa Tengah. Selain itu pada zaman sekarang, magelang sudah dikenal
sebagai “Kota Getuk”, tak hanya itu bahan pokok getuk sangat langka pada zaman
dahulu, sehingga penduduk banyak memanfaatkan singkong sebagai bahan utamanya.
Getuk
umumnya yang terbuat dari olahan
singkong atau ubi kayu, kemudian dikukus serta dihaluskan dan diberi gula
merah sebagai pemanis rasanya. Selain itu terkadang getuk
dihidangkan dengan tambahan parutan kelapa.
Nama
“getuk” sendiri diambil dari bunyi
saat mengolahnya yaitu “tuk-tuk”
atau salah satu kegiatan menumbuk singkong hingga halus. Selain itu beberapa
orang juga mengartikan nama “getuk” berasal dari “Pas Digigit Manthuk-Manthuk” yang
mempunyai arti manthuk-manthuk
menandakan makanan tersebut enak sehingga tersebutlah
makanan ini dengan nama “getuk”.
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak
bermunculan berbagai macam olahan
getuk antara lain: getuk original,
getuk lindri, getuk trio magelang, getuk gulung, getuk goreng sokoraha, getuk
pisang Kediri, getuk ubi, dan getuk talas dan juga berbagai
toping rasa seperti getuk yang bertoping cokelat, keju, dan rasa lainnya.
Meskipun banyak
bermunculan olahan getuk modern seperti salah satu olahan yang berasal dari
getuk yaitu getuk lindri sebagai inovasi getuk yang berbeda dikarenakan
diwarnai dengan warna yang cantik membuat visual branding dari makanan kue yang
diolah berbahan dasar ubi ini semakin digemari
oleh masyarakat ditengah gempuran makanan-makanan asing. Penambahan varian ras
dan dibubuhi dengan bentuk yang bervariasi juga mendorong olahan ini selalu
laris apabila dijual di kota-kota besar. Banyak orang yang suka dengan kue
tradisional ini, karena dapat dijadikan sebagai sarapan pagi, sebaga pengganti
nasi, tentunya dengan hidangan minuman kopi atau teh hangat. sehingga
memunculkan kekhasan yang membuat rasa ingin merasakan dari kue tradisional
getuk ini.
Selain
itu getuk juga memiliki berberapa manfaat yang berguna untuk tubuh karena megandung protein dan karbohidrat yang tinggi
sehingga bagus untuk menambah tenaga.
Dengan membuat dan mengkonsumsi makanan tradisional getuk ini kita sebagai warga Indonesia
turut melestarikan makanan tradisional.
Meskipun
lebih dikenal dengan rasa yang manis, namun juga banyak yang membuat varian
rasa gurih dari getuk lindri. Selain itu, pembuatan dengan warna yang
berbeda-beda juga tidak terlalu mempengaruhi cita rasa antar satu warna dengan
warna lainnya. Pemberian warna tersebut hanya untuk menambah daya tarik
konsumen saja.
Umumnya bahan
bahan untuk membuat getuk pun terbilang cukup mudah yaitu hanya singkong, gula
merah, dan sedikit garam. cara membuatnya yaitu dengan mencuci singkong
terlebih dahulu sampai bersih , kemudian potong kecil-kecil sehingga mudah
untuk dilunakkan, kukus hingga matang, tumbuk atau giling singkong yang masih
hangat tadi. untuk tambahan rasa aduk gula aren hingga meleleh. Lalu siapkan
wadah, masukkan singkong yang masih panas, kemudian tambahkan gula merah yang
sudah dilelehkan tadi, garam, dan tumbuk hingga halus dan tercampur rata.
Siapkan, cetakan atau taruh nampan yang sudah diolesi dengan minyak sayur,
kemudian tekan-tekan hingga padat. Tambahkan
dengan taburan kelapa parut, lalu kukus selama 10 menit.
Adapun menurut sejarahnya getuk ini sendiri sudah ada sejak pada zaman penjajahan Jepang. Ada beberapa pendapat
mengatakan jika kala itu bahan pangan pokok, yakni beras, sangat langka
dan mahal, sehingga penduduk kota
Magelang memanfaatkan singkong atau ketela pohon sebagai bahan makanan utama
pengganti beras.
Lantas,
pada
suatu hari, seorang penduduk tepatnya di desa Karet,
Magelang, bernama Ali Mohtar mencoba berinovasi membuat makanan lezat berbahan
singkong. Dibuatnya singkong kukus kemudian dihaluskan bersama gula merah, dan
terciptalah gethuk lindri. Pada
zaman itu, proses penghalusan singkong masih dengan cara manual yakni ditumbuk
menggunakan tangan di lesung
kayu. Namun, pada tahun 1985, Mbah Ali berhasil membuat
mesin penghalus singkong yang bisa menghasilkan getuk dalam jumlah banyak dalam
waktu yang lebih cepat.
Setelah
Mbah Ali meninggal, usahanya diambil alih dan
diwariskan oleh anak-anak dan para
cucunya. Panganan
yang terbuat dari singkong ini memiliki makna akan kesederhanaan hidup. Makanan ringan ini pun memberikan pembelajaran
tentang rasa syukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada manusia.
Getuk sebagai salah satu makanan khas yang tumbuh atas
kebudayaan terutama suku jawa seharusnya menjadikan daya tarik bagi pecinta
kuliner khas Indonesia. Berkembangnya zaman dan gempuran akan makanan-makanan
luar tidak serta merta menjadikan olahan getuk hilang ditelan zaman, namun kita
sebagai kaum muda layaknya agent of change lebih bijak dalam
melestarikan makanan tradisional dengan berinovasi lebih modern dalam
mempertahan kelestarian kebudayaan kita terutama makanan tradisonal getuk khas
jawa .
Ditulis Oleh :
Oleh
Kesuma Pramadhani
Mahasiswi
Prodi PGMI IAIN Langsa
KKN DR-Medsos
0