Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 18:35TKIT Qurratul ‘Ayun (TK-A) Sebagai Lembaga
Pendidikan Islam, Perkembangan Karakter dan Psikomotorik Anak Usia Dini
Menurut Undang-udang Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan bagi anak usia dini suatu
upaya yang ditujukan sejak lahir hingga anak berusia enam tahun melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani serta rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam mengikuti pendidikan
lebih lanjut. Masa kanak-kanak adalah masa pembentukan pondasi dasar
kepribadian yang akan menentukan pengalaman hidup dimasa selanjutnya.
Gambar 2, Kegiatan Berdoa Sebelum Mulai Belajar
Pendidikan
Pendidikan
secara etimologi berasal dari bahasa Latin “Ducare” dimaknai dengan menuntun,
mengarahkan, atau memimpin. Pendidikan merupakan pembelajaran tentang
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan yang diturunkan dari satu generasi
kepada generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan maupun penelitian. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana dengan tujuan untuk mewujudkan proses dan
suasana lingkungan belajar yang aktif dalam mengembangkan potensi diri guna
memperoleh kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, keterampilan serta akhlak mulia.
Pendidikan
Agama Islam merupakan pengajaran yang dilakukan antara guru dan peserta didik. Tujuan
adanya pendidikan agama Islam untuk membina serta mengasuh peserta didik secara
sistematis dan terencana demi mengenalkan, memahami, menghayati, mengimani dan
mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sesuai AlQuran dan
Hadis. Allah SWT telah berfirman di dalam AlQuran berkali-kali menjelaskan akan
pentingnya pengetahuan. Tanpa pengetahuan, kehidupan manusia akan menjadi
sengsara. Dalam Q.S at-Taubah ayat 122, Allah memperingati manusia untuk
mencari ilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah SWT disebutkan:
۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا
كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ
لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا
اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَࣖࣖࣖ
Artinya: “Tidak sepatutunya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
Gambar 3, TKIT Qurratul ‘Ayun (TK-A)
Taman
kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan formal bagi anak usia dini. Program
belajar yang diberikan berfokus pada pemberian bantuan dalam pertumbuhan dan
perkembangan jasmani serta rohani guna menyiapkan anak memasuki pendidikan
lebih lanjut. Kurikulum pembelajaran yang diberikan mengenai keagamaan, budi
bahasa, berhitung, membaca, bernyanyi, bersosialisasi di lingkungan keluarga
dan teman bermain serta berbagai macam keterampilan ditujukan untuk
meningkatkan daya cipta dan memacu anak
untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan.
Undang-undang
RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 28 Ayat (3)
disebutkan bahwa Taman Kanak-kanak merupakan suatu bentuk pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Sementara itu, berdasarkan
Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0486/U/1992
Bab I Pasal 2 Ayat (1) dinyatakan bahwa “Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan
wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik sesuai dengan sifat alami anak”.
TKIT (Taman
Kanak-Kanak Islam Terpadu) Qurratul ‘Ayun merupakan salah satu Lembaga Pendidikan
Islam yang berada di Jalan Rantau, Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kota Kuala
Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Sebelum TKIT Qurratul ‘Ayun didirikan, Bapak
Sulaiman lebih dulu mendirikan TPA (Tempat Penitipan Anak). Seiring berjalannya
waktu, para orang tua merekomendasikan untuk pembangunan TK agar anak-anak
mendapatkan pendidikan islam dimasa tumbuh kembang mereka. Sehingga pada tahun
2015, Bapak Sulaiman mendirikan taman kanak-kanak, diberi nama TKIT Qurratul
A’yun dan beroperasional di bawah naungan Dinas Pendidikan Aceh Tamiang.
Pada tahun
pertama TKIT Qurratul ‘Ayun beroperasi, peserta didik pertama yang mendaftar berjumlah
7 orang anak. Semakin meningkatnya tahun, jumlah anak yang mendaftar juga
semakin bertambah menjadi 15 orang anak di tahun kedua, 50 orang anak di tahun
ketiga, hingga saat ini terus bertambah dan berkembang. Dikarenakan banyaknya
anak usia dini berusia 3,5 tahun – 4 tahun yang sudah didaftarkan sekolah, Ummi
Ernawaty, S.Pd selaku Kepala Sekolah TKIT Qurratul ‘Ayun membuat kembali surat
izin operasional melalui Dinas Pendidikan Aceh Tamiang dan membagi TKIT
Qurratul ‘Ayun menjadi TK-A dan TK-B pada tahun 2019, dimana TK-A berada di
Jalan Bunga, Desa Kesehatan, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
Sejak TKIT Qurratul ‘Ayun menjadi TK-A dan TK-B,
program belajar dan mengajar juga dibedakan. Sistem belajar dan mengajar di
TK-A berfokus pada psikomotorik anak, karena menyesuaikan usia yang masih
terlalu kecil dan motoric yang harus diasah melalui keterampilan belajar sambil
bermain. Sementara itu, sistem belajar dan mengajar di TK-B berfokus pada
kognitif, dimana anak disiapkan secara penuh untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang sekolah dasar.
Gambar 4, Proses Belajar Membaca Huruf
Hijaiyah
Program kegiatan
belajar TKIT Qurratul ‘Ayun mencakup pembentukan perilaku melalui pembiasaan
dan pengembangan kemampuan dasar. Program kegiatan belajar dilandasi dengan
pembinaan kehidupan beragama guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT.
Program
pembentukan perilaku diantaranya:
1.
Mengucapkan
salam
2.
Berdoa
sebelum melakukan aktivitas (seperti, doa sebelum dan sesudah makan)
3.
Memberi
dan menerima sesuatu menggunakan tangan kanan
4.
Menghormati
orang tua, guru dan teman
5.
Meminta
maaf bila melakukan kesalahan
6.
Mengucapkan
Jazaakallahu Khairan bila menerima sesuatu
Program
pendidikan agama islam diantaranya:
1.
Sirah
nabawiyah
2.
Mengenal,
membaca, melafazkan huruf hijaiyah
3.
Menghafal
surah-surah pendek
4.
Menghafal
asmaul husna
5.
Menghafal
doa
6.
Menghafal
hadis
7.
Menghafal
nama-nama surah AlQuran
8.
Praktik
azan dan iqomah
9.
Praktik
sholat
Program
psikomotorik diantaranya:
1.
Menggunting
2.
Mewarnai
atau melukis
3.
Melompat
4.
Memanjat
5.
Meremas
6.
Senam
7.
Memanah
8.
Berenang
Hal ini
dapat dibuktikan melalui hasil wawancara yang telah di lakukan Siti Hilwa
Salsabila bersama Ibu Yuni salah satu guru TKIT Qurratul ‘Ayun (TK-A), Jumat
(16/12/2022).
“Kita disini
fokus pada pembentukan karakter anak, dengan mengarahkannya kepada hal-hal yang
baik sesuai ajaran agama Islam. Sehingga, kami disini menekankan pada
pembentukan karakter dan adab.”
ujar beliau.
Selanjutnya,
Ibu Yuni menyebutkan pembelajaran yang mengasah psikomotorik anak yang
berkaitan dengan kegiatan menggerakkan tubuh yang terkoordinasi antara saraf
pusat dan otot. “Kami menjadwalkan hari-hari tertentu, seperti: Hari Senin
krayon, Selasa menggunting-menempel, Rabu mewarnai. Kadang-kadang kami juga
membuat kolase dari daun kering, origami atau ampas kelapa. Dan di hari Sabtu
kita juga ada kegiatan ekskul memanah dan project kreasi bebas untuk anak-anak”
Program pendidikan yang diterapkan TKIT Qurratul
‘Ayun (TK-A) memberikan pengaruh positif dalam tumbuh kembang, guna
meningkatkan potensi serta bakat dan minat sejak dini bagi anak usia dini
khususnya Aceh Tamiang.
Artikel ditulis oleh Siti Hilwa Salsabila,
Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Langsa.
0