Vitra Yuqadhirza
20 Dec 2022 at 00:37


Kegiatan kesehatan dasar yang dikenal dengan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dilaksanakan oleh tenaga kesehatan untuk masyarakat, dengan melalui bantuan dari tenaga kesehatan dan kader posyandu tersebut . Kegiatan Posyandu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan untuk menjaga kesehatan dasar masyarakat, khususnya bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, serta pasangan usia subur (PUS).

Tim Kuliah Kerja Nyata-DR Institut Agama islam Negeri Langsa 2022 melakukan pendampingan dalam kegiatan posyandu di desa Lhok Dalam kecamatan Peureulak kabupaten Aceh Timur. Posyandu balita bertujuan untuk memantau perkembangan, pertumbuhan, dan gizi balita di Desa Padusan. Untuk mendorong percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Anak Balita, menggandeng balita di posyandu menjadi tujuan utama (AKABA). Untuk melayani balita dilakukan prosedur Posyandu seperti imunisasi, pengukuran antropometri, pengisian buku KIA, dan pemberian makanan tambahan (PMT). Posyandu yang sudah ada di masyarakat sangat penting dalam membantu perkembangan kesehatan ibu dan anak.

Bantuan dari Posyandu diberikan kepada petugas kesehatan setempat untuk membantu menjaga kesejahteraan bayi dan balita dengan memantau pelaksanaan dan pengembangan inisiatif. Kegiatan Posyandu dan kelebihannya dapat dinikmati secara gratis, sangat mengurangi beban keuangan masyarakat. Posyandu menawarkan banyak keuntungan lain.

Informasi tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, seperti pencegahan penyakit, makanan tambahan, dan menyusui. Pertumbuhan dan perkembangan anak harus diawasi dengan ketat agar tidak berisiko kekurangan gizi. Deteksi dini anomali pada anak muda, wanita hamil, dan ibu menyusui akan memungkinkan penanganan yang cepat memberikan vaksinasi yang diperlukan.

Posyandu juga dapat menjadi sarana bagi para ibu untuk belajar dan berbagi pengalaman tentang masalah kesehatan ibu dan anak, baik dengan peserta lain maupun dengan tenaga kesehatan. Hal ini dimaksudkan agar dengan informasi yang lebih baik maka standar kesehatan ibu dan anak akan meningkat. Jika praktik posyandu dilakukan secara rutin, maka akan semakin terlihat manfaatnya.

Bahkan bayi yang tampak sehat pun tetap bisa terkena gangguan berbahaya. Sebagai tanda kasih sayang dan kewajiban untuk melindungi anak-anak tercinta, kami membawa bayi kami ke Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya tepat waktu untuk Imunisasi Dasar Lengkap, imunisasi dasar lengkap adalah cara yang baik untuk menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap infeksi berbahaya. Tubuh bayi didorong untuk mengembangkan kekebalan dengan menerima Imunisasi Dasar Lengkap sesuai dengan jadwal yang dianjurkan sehingga tubuh mampu menangkis serangan penyakit berbahaya.

Polio cenderung menyebar seperti api dan membunuh banyak orang. Banyak penderita polio hidup dengan cacat seumur hidup. Tiga virus penyebab polio adalah sebagai berikut. Kontak dengan orang yang terinfeksi, sekresi mulut dan hidung (seperti air liur dan ingus), dan kontak dengan kotoran yang terkontaminasi adalah cara penyebaran virus ini. Virus polio menyebar ke seluruh saluran pencernaan setelah masuk ke dalam tubuh melalui mulut.


Jenis Imunisasi Polio

Tujuan dari vaksin polio adalah untuk melindungi dari virus polio. Vaksin polio adalah rahasianya. Vaksinasi ini dianggap berhasil menghentikan penyebaran penyakit dan menghasilkan kekebalan, yang akan melindungi tubuh dari tertular virus polio. Vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio suntik, juga dikenal sebagai vaksin polio yang tidak aktif, adalah dua jenis imunisasi polio yang harus diberikan (IPV). OPV diberikan dengan cara diteteskan ke dalam mulut dan menggunakan virus polio yang dilemahkan. Sementara itu, IPV diberikan melalui suntikan di lengan atas atau paha dan menggunakan virus polio yang telah diinaktivasi.

Bayi harus menerima vaksin polio empat kali: ketika dia baru lahir dan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. OPV adalah vaksin polio pertama yang disarankan untuk neonatus. Anda mungkin menerima OPV atau vaksin IPV alternatif untuk imunisasi berikutnya.

Hanya menerima setidaknya dua dosis IPV sebelum usia satu tahun dianjurkan untuk setiap anak. Bayi yang berusia 18 bulan juga dianjurkan untuk mendapatkan suntikan penguat polio. Tujuannya adalah untuk menjaga dan meningkatkan pertahanan tubuh terhadap virus polio yang mungkin semakin berkurang.

Sebelum mendapatkan vaksin polio, selalu patuhi anjuran dokter Anda. Salah satu imunisasi yang wajib diberikan kepada anak adalah vaksin polio. Di fasilitas medis, dokter akan mengawasi langsung pemberian vaksin polio oleh tenaga kesehatan (faskes). mematuhi rejimen injeksi dokter.

Bayi diberikan OPV (tetes mulut) untuk polio segera setelah lahir. Selain itu, OPV atau IPV tingkat lanjut dapat disuntikkan secara subkutan (SC) atau intramuskular (IM) ke dalam otot. Disarankan untuk memberikan IPV dua kali sebelum usia satu tahun. Jadwal pemberian vaksinasi polio di Indonesia dapat digabungkan dengan jadwal pemberian vaksin lain, seperti DPT.

Pemberian vaksinasi polio harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan agar vaksin dapat seefektif mungkin. Dosis penuh yang dianjurkan harus diberikan kepada anak. Jika anak Anda lupa minum obat, segera bawa ke dokter. Tanyakan kepada pengurus RT/RW, puskesmas lingkungan, atau kader posyandu setempat untuk jadwal pelayanan jika berminat mengikuti kegiatan posyandu.


Oleh : Dina Salmina
KKN IAIN Langsa 2022


0