Vitra Yuqadhirza
18 Dec 2022 at 14:38generasi milenial merupakan generasi berusia produktif dan paling potensial untuk memajukan bangsa dan memegang estapet kepemimpinan serta penentu arah dalam pelestarian budaya bangsa ke depan. Ini artinya jika generasi milenial kehilangan arah dalam mempertahan budaya warisan leluhur, dapat dipastikan suatu masyarakat akan kehilangan identitas asli sebagai bangsa Indonesia. Dalam hal ini, generasi X maupun generasi milenial awal harus mewariskan Sejarah budaya dan sejarah bangsa kepada generasi milenial sebagai pemegang estapet penerus bangsa. Salah satu aset bangsa dalam menjaga dan melestarikan budaya warisan bangsa Indonesia di setiap daerah ialah melalui festival budaya, Kegiatan ini merupakan gabungan dari rangkaian budaya, juga meliputi perasaan untuk merayakan hal yang sama. Biasanya pelaksanaan festival berlangsung setahun sekali, dengan rangkaian kegiatan yang panjang, serta memuat atraksi budaya, kegiatan yang menginspirasi, Penyelenggaraan festival umumnya memiliki tema-tema yang menarik seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Kab Aceh Tamiang dengan “ Serumpun Melayu Raya yang dilangsungkan di Aceh Tamiang pada Jumat (25/11/22) malam. Acara yang dipusatkan di lapangan upacara kantor Bupati Aceh Tamiang ini dibuka secara resmi Bupati Mursil dan dihadiri sejumlah unsur Forkopimda Aceh Tamiang, termasuk anggota DPRA, Asrizal H. Asnawi dan Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Nurlaila Hamzah dan Ketua Dekranasda Aceh Tamiang, Dr. Rita Syntia. Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, resmi membuka Serumpun Melayu Raya. Ratusan pengunjung yang memenuhi lapangan tribun dibuat kagum oleh atraksi silat Pelintau ketika menyambut para undangan. Pertunjukan kemudian dilanjutkan dengan tarian Ula-Ula Lembing, dan juga kehadiran musisi-musisi milenial di Aceh Tamiang. Even ini bertujuan untuk menjaga eksistensi nilai-nilai seni dan tradisi budaya yang telah berkembang sejak lama di Aceh, khususnya adat budaya di Kabupaten Aceh Tamiang. “Ajang ini perlu dilaksanakan untuk dapat menggambarkan berbagai macam kebudayaan tradisional dan kesenian masyarakat, serta menciptakan regenarasi seni terhadap generasi muda Aceh Tamiang.
Ditulis Oleh : Dara Ayuni (3012019020)
Mahasiswi Fakultas Ushuluddin Adab
dan Dakwah
Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
IAIN Langsa
1