Ratih Amalia Lestari
15 Nov 2022 at 06:50


KODRAT PEREMPUAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA

Oleh: Ratih Amalia Lestari Anggota Duta Damai BNPT Provinsi Papua

Dalam sebuah artikel, Ki Hadjar Dewantara mengingatkan mengenai kodrat perempuan. Dengan bahasa yang sangat menyentuh, Ki Hajar mengingatkan mengenai perempuan dengan titahnya yang sangat indah. “Sebenarnya hidup perempuan itu semata-mata mengandung lambang kesempurnaan hidup manusia di dunia. Dalam hidup perempuanlah kita lihat segala tanda-tanda dan petunjuk atas wajib kita manusia hidup selaku makhluk Tuhan di dunia. Dalam hidup perempuan dapatlah kita insafi firman Tuhan atas hidup kita” (Ki Hajar Dewantara, 1928). Namun, kodrat perempuan tersebut sering disalah artikan, sehingga kehidupan perempuan seolah-olah tidak berarti dan sangat terbatas hingga tidak ada kesempatan untuknya untuk dapat mengembangkan potensinya.

Berbicara mengenai perempuan tidak pernah lepas dari isu kesetaraan gender. Berbagai kebijakan atas nama apapun dianggap telah memasung hak perempuan, sehingga perempuan tidak memperoleh jaminan kehidupan yang aman, serta tidak mampu mengembangkan potensinya untuk berkarya. Hal inilah yang akhirnya memunculkan berbagai gerakan yang membela hak perempuan. Perlawanan yang dilakukan sedikit banyak telah membukakan mata dunia, bahwa perempuan adalah juga manusia dan memiliki hak untuk memperoleh kehidupan yang baik. Apabila pada masa lalu, perempuan dijajah oleh kesemena-menaan, pada dewasa ini perempuan juga masih dijajah. Penjajah kaum perempuan adalah produk fashion dan kosmetik. Perempuan yang telah diberi keleluasaan, justru saat ini masih ada yang terjebak untuk mempercantik dirinya, dari pada sibuk menghasilkan karya. Pemahaman akan hak perempuan, tidak dapat dilihat dari kacamata yang sempit. Untuk dapat memahami bagaimana peran serta perempuan hari ini, maka perempuan harus memahami kodrat dan potensi yang ada padanya.

Perempuan memiliki cerita tersendiri dalam panggung peradaban Di balik keagungannya, sejarah perempuan di beberapa belahan dunia menyimpan cerita yang memilukan. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi latar belakang beberapa tokoh untuk memperjuangkan hak perempuan, yang umumnya dikenal dengan gerakan feminisme.

Penyetaraan hak antara perempuan dan laki-laki masih digaungkan sampai hari ini. Hal tersebut dilakukan karena masih saja terjadi perbuatan semena-mena yang dilakukan terhadap perempuan. Namun, banyak hal yang perlu ditafsir ulang mengenai status perempuan pada dewasa ini. Berbicara mengenai perempuan dewasa ini, perlulah mengkajinya dengan lebih luas, sehingga akan lebih dipahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dipahami mengenai perempuan hari ini.

 

0