Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 13:52


Sahabat damai, lagi dan lagi isu ISIS kembali mencuat di akhir mei ini. ISIS identik dengan kekerasan atau pemberontakan yang dilakukan demi kepentingan kelompok. ISIS biasanya mencari cela untuk masuk ke berbagai wilayah di setiap negara dengan mempengaruhi dan mendoktrin orang lain.

Tim Densus 88 Mabes Polri kembali menemukan dan menangkap seorang terduga kelompok simpatisan Jaringan Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS yaitu IA alias Ilham, (22) Tahun di Malang. 

Ilham merupakan mahasiswa Semester 6 Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB Malang. Ia ditangkap di rumah kosnya di Perum Dinoyo Permai, Kota Malang, pada Senin, 23 Mei 2022 siang.

Ilham diyakini sebagai penyebar propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) melalui media sosialnya dan juga berafiliasi mengumpulkan  dana untuk ISIS di Indonesia.

Dari hasil penemuan bukti tim densus 88 menemukan percakapan dengan MR yang merupakan anggota JAD yang ditangkap beberapa bulan lalu. Mereka memiliki rencana amaliyah baginya dan itu adalah  penyerangan di fasilitas umum dan kantor polisi dengan menggunakan senjata.

Sahabat damai Sungguh ini tindakan yang tidak dapat di tolerir dan bukan bagian dari ajaran Islam. Islam adalah agama yang mencintai sebuah kedamaian, penuh cinta dan kasih sayang. Islam tidak pernah mengajarkan kekacauan, tidak memperbolehkan membunuh, tidak memperbolehkan mengganggu umat dari agama lain dan lain sebagainya.

Setelah beredar informasi terkait ilham ini, tidak sedikit masyarakat menyalahkan dan memberikan image buruk terhadap kampusnya. Terlebih UB merupakan 10 besar universitas terbaik di Indonesia dan rangking 801 di dunia.

Hal Ini yang patut di luruskan bersama, bahwa kampus tidak bertanggung jawab atas langkah dan tindakan yang di ambil mahasiswanya, olehnya ini adalah kesalahan fatal dari pribadi ilham sendiri.

Pihak universitas telah berusaha mengantisipasi kasus-kasus terkait penyeludupan paham terorisme di lingkungan  kampus dengan berbagai cara dan metode seperti menyiapkan sejumlah program pembinaan mental dan wawasan kebangsaan yang terintegrasi nasional.

Selain itu, pihak kampus aktif melibatkan BNPT (badan nasional penganggulangan terorisme) pada penerimaan mahasiswa baru guna memberikan pemahaman pentingnya mencegah dan menghindari adanya unsur-unsur radikalisme dan terorisme.

Bukan cuman itu saja, sebagai bentuk pengawasan terhadap seluruh elemen mahasiswa, kampus memberlakukan sistem ketat akan seluruh kegiatan kemahasiswaan harus atas izin dekan, fakultas dan jurusan.

Meskipun Ilham tercatat sebagai mahasiswa cerdas dengan IPK terakhir diatas 3 koma, langkah yang ditempuh menjadi simpatisan ISIS adalah kesalahan fatal yang mengirimnya ke jeruji besi.

Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bagi kelompok teroris, bahwa pemuda adalah sasaran empuk sebagai penerus barisannya, tidak memandang cerdas atau bodoh yang terpenting adalah mendoktrin kepercayaan yang dimiliki pemuda dengan ideologi mereka dengan menjadikan masalah  yang sulit di tuntaskan menjadi bahan awal mendoktrinnya.

Bagi ISIS, seorang pemimpin wajib bersifat sempurna tanpa dosa ataupun kesalahan. Jika seorang pemimpin melakukan kesalahan dengan membuat dosa yang besar, maka wajib bagi peemimpin tersebut diturunkan jabatannya, dihukum bahkan dibunuh karena di anggap kafir dengan melakukan dosa tersebut.

Kasus Ilham menjadi pelajaran berharga untuk kita semua agar mawas diri, selektif dalam memilih lingkungan tumbuh agar tidak terjerumus dalam doktrin dan pemahaman yang fatal termasuk doktrin ISIS yang kejam.

ISIS ialah suatu kelompok yang terbentuk dengan mengatas namakan agama islam (menurut mereka) namun tidak sesuai sama sekali dengan apa yang diajarkan islam sehingga jelas mereka bukan bagian dari Islam tapi sekeompok orang yang ingin merusak tatanam Islam.

Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, membunuh tanpa alasan dan tanpa adanya sebuah dalil yang tepat atau sesuai. Namun lain halnya dengan ISIS yang ingin merubah kaum muslim agar mau patuh terhadap manusia yang disebut-sebut sebagai Khalifah umat muslim di seluruh dunia yakni Abu Bakar Al-Baghdady.

Adanya pemaksaan ini akan mencerai beraikan ikatan masyarakat islam di suatu negara, sehingga hal ini dapat memicuh konflik bagi suatu negara. kelompok agama yang tidak jelas asal muasalnnya ini menimbulkan adanya pikiran pemberontak kepada suatu pemerintahan.

ISIS secara tidak langsung mengajak banyak orang untuk mau bergabung dan menerima kebenaran yang mereka buat. Namun kenyataannya apa yang mereka anggap sebagai kebenaran tidaklah benar melainkan mengacuh pada kesesatan.

Sahabat damai, Islam mengatur segala tindakan dan perbuatan kita dengan termasuk dalam urusan muamalah dengan kehidupan. Jangan perna menyalahkan sesuatu apalagi ikut menyebarkan informasi salah yang berujung akan kesalahpahaman dan merugikan termasuk memberikan framing buruk terhadap kampus dimana pelaku jaringan  kelompok simpatisan/teroris mengeyam pendidikan. 

Yang perlu kita lakukan adalah memberhentikan paham mereka menyebar dan waspada dengan berbagai macam gerakan-gerakan baru yang tidak jelas asal usulnya.

0