Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 13:49


Sahabat damai, kita masih berada dalam bulan syawal, begitu istimewa bulan tersebut dengan menjalankan puasa selama 6 hari lamanya dikatakan sebagai penyempurna Puasa Ramadhan.

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).

Selain hadist di atas, Ibnu Majah juga meriwayatkan hadist dengan nada serupa. Begini isi hadist tersebut, Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, “Puasalah di Bulan Syawal.” Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Sunan Ibnu Majah).

Allah SWT juga menetapkan perhitungan pahala yang berbeda untuk puasa Syawal. Hitungan pahala puasa Syawal dilipatgandakan, seperti disebutkan dalam hadist Ibnu Majah sebagai berikut; Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, “Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa.”

Hal ini sesuai dengan penjelasan para ulama yang tertuang dalam hadis marfu’ yang terdapat dalam Sunan al-Nasa’i bahwasanya amalan sunah merupakan penyempurna amalan wajib yakni;

“Amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Jika ia menyempurnakannya maka akan dicatat baginya sempurna. Namun, jika ia belum menyempurnakannya, Allah pun berfirman kepada para malaikat, ‘Lihatlah, apakah kalian dapati amalan sunah pada hamba-Ku, yang dengannya kalian sempurnakan amalan wajibnya.’ Demikian pula zakat. Kemudian semua amalan dihisab menurut cara yang demikian.” (al-Qahthani, 2011).

Puasa syawal juga dikatakan sebagai perisai pelindung yang kuat dari neraka. Dalam salah satu hadisnya Nabi SAW bersabda: “Wahai Kaab bin Ujrah, salat itu bukti, dan puasa itu perisai yang kuat.”

Pahala puasa menjadikan kita terhindar dari kejamnya api neraka. Lebih jelas, dikatakan oleh Nabi SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Jabir: “Rabb kita berfirman, ‘Puasa-puasa itu perisai yang dengannya seorang hamba terhalangi dari neraka, dan amalan tersebut untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya.”

Keistimewaanya selanjutnya puasa syawal adalah sebagai perisai dari syahwat (kemaksitatan) sebagamana Rasulullah SAW bersabda; “Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan?” (Lalu beliau bersabda) “Puasa adalah perisai” HR. Tirmidzi. Puasa merupakan perisai dari kemaksiatan, sedangkan di akhirat, ia merupakan perisai dari azab neraka. Dalam hadis qudsi Rasulullah SAW bersabda:

 “Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku akan memberi petunjuk pada pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang dia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang dia gunakan untuk melangkah/berjalan. Jika dia memohon sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya. Jika dia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku melindunginya.” (HR Bukhari).

Sahabat damai, dengan berpuasa syawal juga menjadi amalan pertama yang memasukkan kita kedalam surga Allah SWT juga menjadi perisai dalam menjaga Harta Benda kita dalam aturan agama Allah SWT. Ayo masih ada kesempatan, mari puasa syawal !

0