Riska Yuli Nurvianthi
29 Jun 2022 at 09:16


Sahabat Damai, setelah membaca kisah Rasulullah hingga wafat, kita kembali membahas kisah Kulafaur rasyidin. Siapa mereka? dan bagamana mereka bisa menjadi pemimpin islam penerus nabi? Mari kita bahas yuk.

Wafatnya Nabi Muhammad Saw, menyebabkan tumpahnya kesedihan di seluruh kota madinah. Kaum muslimin mengalami masa sulit menghadapi kenyataan bahwa Rasulullah SAW, tak lagi membersamai perjuangan meneruskan ajaran Allah SWT.

Selama lebih dari dua puluh tahun, kepemimpinan nabi Muhammad SAW secara politis dan spiritual, hubungan langsung dengan allah SWT memberikan arti bahwa masyarakat dipandu oleh kekuatan yang sesuai dengan rencana ilahi.

Dilema dan kesedihan para umat muslim terus berkembang, memikirkan siapa yang akan memimpin Umat Islam sepeninggal Nabi, dan bagamana islam kedepannya, hingga sekelompok tokoh utama kaum Muhajirin dan ansar berkumpul untuk merumuskan kepemimpinan selanjutnya.

Umar Ra,. Mencalonkan Abu Bakar menjadi pemimpin politik Negara kesatuan muslim yang berpusat di kota Madinah dan menjadi pilihan yang tepat sebab selain istri nabi, khadijah As, Abu bakarlah orang pertama yang menerima Muhammad SAW sebagai nabi terakhir utusan allah SWT dan memeluk agama Allah SWT.

Kehidupan Abu Bakar

Abu Bakar adalah Sahabat Rasulullah SAW yang pertama memeluk islam. Abu bakar memiliki nama asli Abdul Ka’bah. Ia merupakan keturunan keluarga kaya, Bani Taim dari suku Quraisy, yang lahir di Kota Mekkah pada sekitar tahun 573. Ayahnya bernama Abu Quhafah Utsman, sedangkan ibunya bernama Salma binti Sakhar. Abu bakar mendapat gelar Khalifat-ul-Rasul, berarti penerus utusan tuhan yang disingkat sebagai Khalifah pada 632 Masehi.

Tugas khalifah telah tertuang dalam ayat suci alqur’an yang bertindak sebagai pemimpin politik dengan mengikuti teladan yang diberikan Nabi Muhammad saat memimpin Madinah, yang diharapkan menjadi pemimpin yang cerdik, mampu mengelola berbagai hiruk pikuk permasalahan Negara Muslim dengan efektif, dan menjaga serta melindungi Agama Rasulullah SAW.

Abu bakar mengawali kepemimpinannya dengan mengirim kekuatan ke Suriah selatan untuk bertempur melawan Byzantium sebagai balas dendam atas konfrontasi sebelumnya. Tujuan perang ini agar politik umat islam tak akan berhenti sepeninggal Nabi.

Namun, hadirnya suku Badui yang baru masuk islam mulai memberontak. Logika mereka begitu sederhana, keyakinan mereka goyah akan Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Suku Badui menjadi liar, tidak lagi mematuhi aturan pemerintah pusat dan dan memisahkan diri dari pemerintahan Abu bakar.

Semasa perang yang dipimpin abu bakar berpesan kepada para pasukannya “ jangan membunuh anak-anak, perempuan dan orang tua. Jangan merusak pohon, jangan pula membakarnya dengan api, terutama yang sedang berbuah. Jangan menyembelih ternak musuh, kecuali untuk dimakan. Jika engkau melewati segolongan manusia yang mengabadikan diri dalam biara, jangan diganggu”.

Sistem pemerintahan yang tidak diinginkan sebagian orang, muncul sejumlah orang yang mengklaim dirinya sebagai nabi. Yang paling menonjol di antaranya Musailamah si Pembohong di cetak dalam sumber sejarah. Penolakan  suku untuk membayar zakat, pilar penting dalam Islam, ditambah penerimaan terhadap nabi baru membuat Abu Bakar menyatakan mereka telah meninggalkan Islam dan merupakan ancaman bagi agama Islam itu sendiri.

Jika kelompok tersebut dapat menentukan aspek Islam mana yang diterima atau bisa menyatakan diri sebagai nabi dan mengambil agama apa pun yang cocok bagi mereka, kesucian Islam dapat hilang di tengah ratusan versi.

Abu bakar mengambil keputusan dengan perang militer untuk mengatasi kemungkinan besar pemberontakan tentang Islam dimasa mendatang. Ia mengutus Khalid bin Wahid sebagai komandan pasukan yang dikirim ke timur untuk memadamkan gerakan pemberontakan. Khalid terkenal dengan gigih dan pemenang dalam pertempuran. Setelah berhasil mempertahankan Madinah dari setiap kemungkinan serangan pemberontak, Khalid memimpin pasukan kea rah timur, tempat tinggal sekian banyak suku pemberontak. Kekuatan Musailamah si pembohong tidak sebanding dengan kekuatan Khalid dan mundur  hingga terbunuh dalam peperangan.

Kejadian tersebut, 633 masehi, perang melawan kemurtadan selesai dan seluruh Arab bersatu kembali sebagai Negara kaum Muslim. Kesetiaan kepada khalifah Abu Bakar menyebar diseluruh jazirah Arab, menyeru suku-suku untuk kembali ke Islam dan memerangi para pemberontak. Kekhalifahan abu bakar hanya berlangsung dua tahun dari 632 hingga 634 Masehi. Dimasa kritis Abu Bakar, sebelum ia wafat, ia memilih Umar bin Khattab sebagai penerus.

Keyakinan dari Diri Umar

Seperti Abu Bakar, Umar termasuk orang yang masuk islam sejak awal. Ia menyatakan keimanannya di hadapan Nabi di Mekah sebelum hijrah dan selalu bersama nabi di seluruh peperangan dan peristiwa besar di Madinah. Tak ada keraguan akan kemampuannya memimpin Negara Islam sehingga tidak ada penolakan dalam pengangkatannya.  Tak seperti Abu Bakar, umar tidak harus mengatasi masalah stabilitas politik atau keberlanjutan agama. Seluruh Jazirah Arab telah bersatu di bawah perintahnya.

Gerakan militer massif ke seluruh Jazirah saat perang Ridda telah memberikan keyakinan dan kemampuan di kalangan Muslim untuk mulai berpikir serius melebarkan wilayah ke utara. kisah Umar tidak lepas dari perang Byzantium dan Sassanid memperebutkan Suriah. Selama 10 tahun menjabat sebagai Khalifah, umar telah mengubah Negara Islam muda dari yang mulanya terdiri atas masyarakat perampas di gurun menjadi sebuah kekuatan regional.

Kekuasaan Umar berakhir pada 644 Masehi, dan dibunuh di Madinah oleh budak Persia yang iri terhadap kepemimpinan beliau. Menjelang wafatnya, umar menunjuk majelis berisi enam pemimpin yang dihormati masyarakat Madinah untuk memilih penerus dari mereka sendiri, sehingga memilih Utsman bin Affan, salah seorang pemeluk islam awal.

Kepiawaian Utsman dalam Tata Negara

Utsman berasal dari keluarga bangsawan yang dikenal sebagai keluarga Umayyah yang terkenal sebagai keluarga berpengalaman soal tata negara sebelum datangnya Islam. Mu’awiyah sepupuNya enjadi Gubernur Suriah dan bekerja sangat baik dalam menjadikan wilayah perbatasan menjadi tulang punggung negara Islam. Kemudian gubernur Mesir juga merupakan sepupunya yaitu Abdullah bin Sa’ad, Utsman berharap seluruh keturunan Umayyah akan bekerja dengan sangat baik di Mesir, seperti halnya Suriah. Di irak sendiri juga sepupunya yang lain dan menguasai kekuasaan seluruh Kekaisaran Sassanid.

Melibatkan keluarga dalam pemerintahan mengakibatkan untuk pertama kalinya, muncul istilah Nepotisme dalam sejarah Islam meskipun tidak menghambat usaha dan kemampuan memperluas negara Islam. Utsman melanjutkan langkah dan penekanan Umar pada militer, ia memerintahkan pembangunan armada angkatan laut pertama dalam sejarah, tujuannya tidak lain untuk menggagalkan setiap serangan balik Byzantium. Utsman terbunuh di rumahnya saat sedang membaca Al-Qur’an oleh para pemberontak Madinah yang tidak sepakat dengan gubernur Mu’awiyah.

Ali dipilih Sebagai Pemimpin di Masa Kejayaah Utsman

Para pemberontak di masa kejayaan utsman memilih kepemimpinannya sendiri, dan mereka memilih Ali dengan alasan sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia merupakan sosok yang paling dihormati dan masih hidup, serta merupakan sepupu sekaligus menantu Rasuluullah.

Awalnya Ali menolak ditunjuk oleh orang-orang yang memberontak terhadap khalifah dan diyakinkan oleh tokoh-tokoh utama di Madinah bahwa dirinya yang paling memenuhi syarat dan paling mampu untuk mengembalikan kedamaian di dunia Islam. Ali terbunuh saat sedang sholat shubuh di masjid di Kufa oleh para  kelompok Khawarij yang berhasil dihancurkan. Tampuk kekhalifahan jatuh pada satu-satunya orang di dunia Islam yang mendapat dukungan kuas dan mampu menjadi pemimpin yang efektif yaitu Mu’awiyah.

Sahabat Damai, begitu luar biasa kisah para sahabat Nabi, berjuang mempertahankan kedamaian Islam hingga akhir hanyat, sementara kita terkadang berjuang melawan diri sendiri sangatlah berat.

0