Mustamin
13 Apr 2020 at 09:49


Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk melindungi diri dari percikan berbagai macam dzat yang hendak mengenai tubuh kita. Ditengah situasi wabah corona seperti saat ini, APD sangat diperlukan. Utamanya agar jika ada yang batuk, bersin, atau saat berkomunikasi, wajah dan badan kita terlindung dari virus dan bakteri yang hendak mengenai tubuh.

World Health Organization (WHO), sebelumnya pernah menyatakan bahwa penggunaan masker medis atau bedah diperuntukkan bagi mereka yang sakit dan tenaga kesehatan. Namun kini orang sehat dan tidak bergejala sekalipun, diinstruksikan untuk menggunakannya. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya kelangkaan masker dimana-mana.

Salah satu penyebabnya karena, masyarakat mengalami kepanikan dan lantas membeli masker media secara berlibahan. Padahal menurut spesialis paru yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat (RSPI) persahabatan, Erlina Burhan, masker kain saja sudah cukup digunakan oleh masyarakat umum. Asalkan, tetap patuh terhadap aturan jaga jarak fisik (social distancing) minimal dua meter.

“Masker kain bisa dipakai masyarakat sehat, dipakai ditempat umum, tapi tetap jaga jarak 2 meter, karena maker kain tidak disarankan dipakai oleh tenaga medis. Sedangkan untuk masker bedah diperuntukkan bagi masyarakat dengan gejala flu.” jelas Erlina dalam konferensi pers yang disiarkan langsung, Rabu (01/04/20).

Selain itu Erlina juga menambahkan, sementara masker N95 diperutukkan bagi tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien. Karena dikhawatirkan terpapar virus berbahaya, dan membahayakan bagi kesehatan serta lingkungan.

Berikut kegunaan dan jenis-jenis masker dan perbedaan kegunaan serta efektivitas masing-masing.


Masker kain

  • Masker kain hanya boleh digunakan umum yang sehat.
  • Tidak disarankan dipakai oleh tenaga medis karena 40-90 persen dari partikel dapat menembus masker. Dapat dipakai di tempat umum ataupun fasilitas public, asal tetap jaga jarak
  • Bisa dipakai berulang kali, asalkan dicuci dengan menggunakan deterjen dan air hangat setelah pemakaian.
  • Menyaring atau melindungi dari droplet besar, tidak dengan droplet kecil, tidak juga melindungi dari paertikel yang aerosol atau airborne.
  • Efektivitas filtrasinya 10-60 persen untuk mencegah partikel berukuran 3 mikro.

Masker bedah

  • Bisa dipakai masyarakat yang sakit (flu, influenza, batuk, bersin, nyeri tenggorokan atau gangguan kesehatan lainnya.
  • Pelindung terhadap droplet, tetapi tidak bisa melindungi dari partikel yang aerosol dan airborne. Efektivitas filtrasinya bisa mencegah 30-95 persen. Partikel berukuran 0,1 mikro
  • Sekali pakai, durasinya tergantung pada kondisi (kalua sudah basah harus segera diganti).

Masker N95

  • Hanya dipakai tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien yang memilki tingkat infeksi tinggi.
  • Pelindung dari droplet maupun partikel  aerosol dan airborne.
  • Efektifitas filtrasi sampai diatas 95% terhadap partikel berukuran 0,1 mikro.
  • Tidak ada kebocoran jika dipakai dengan baik.
  • Jika ada kelangkaan, bisa dipakai berulang dengan tatacara  khusus (misalnya, dijemur dibawah sinar matahari). 

0