Riska Yuli Nurvianthi
10 Apr 2020 at 12:33
Sudah sekitar hampir 2 bulan 41 hari terhitung sejak 2 Maret 2020 saat Presiden tanah air kita mengumumkan Wabah Pandemi Covid-19 menyelimuti Indonesia. Kasus yang paling menguncangkan dunia, menyoroti segala isu pembahasan yang ada. Berawal dari kota pemilik Menara bangau Kuning, Wuhan hingga menyebar keseluruh penjuru dunia, termasuk Negara tropis Indonesia. Penyebaran Covid-19 selama beberapa hari ini gencar-gencarnya mengintai dan menghantam tubuh sekaligus psikis masyarakat. Bahkan juga Gedung Rumah Sakit tiap hari dipenuhi dengan pengunjung baru bukan sebagai status pembesuk ataupun Pengunjung yang seperti biasanya, masa sebelum pandemic ini mengotak-atik dunia,
Pengunjung tersebut adalah orang-orang yang datang berstatus orang beresiko, baik status sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Denagn Kasus Konfirmasi. OTG merupakan seseorang yang tidak memiliki gejala apapun yang dirasakan dalam tubuhnya namun telah melakukan kontak erat dengan orang yang beresiko kasus konfirmasi Covid-19. ODP yaitu orang yang mengalami demam dengan suhu tubuh 380C bahkan lebih dari itu disertai dengan gejala penyakit pernafasan ringan (Pneumonia), PDP ditandai biasanya suspek gejalanya mengalami demam hampir sama ODP disertai gejala penyakit pernafasan ringan hingga berat sedangkan Kasus Konfirmasi adalah seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 disertai dengan bukti pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction).
Status orang beresiko Covid-19 berbeda dengan perawatan penyakit lainnya, seperti biasa yang sering di temui para pejuang kesehatan paramedis dan seluruh tenaga kesehatan yang bertugas. Seseorang yang masuk dalam kasus tersebut mau tidak mau harus di rawat dengan penuh kehati-hatian serta kewaspadaan yang sangat tinggi, sebab penyakit yang diakibatkan virus ini menular dengan cepat dari manusia ke manusia lainnya melalui tetesan pernafasan atau fomites (benda mati yang mempunyai peran dalam penularan penyakit).
Karakteristik mudah menular dengan cepat melalui medium berupa droplet yang menjangkau jarak hingga 2 meter tersebut membuat paramedis dan tenga kesehatan yang melakukan kontak fisik dengan kasus positif harus safety first. Indonesia sendiri hingga tanggal 09 April 2020 ini tercatat 18 dokter yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya dengan penyakit ini hingga gugur setelah dinyatakan terpapar, belum lagi tenaga medis lainnya. Hal ini jelas menggambarkan kisah resah dan sedih perjuangan serta pengorbanan mereka.
Ada rasa takut yang mendalam di wajah mereka, resah yang begitu mencekam di batin mereka. Kisah lain menyayat hati yang ramai di perbincangkan baik media konvensional, daring hingga awak media sosial (instagram, facebook, whatsAap, dll) terkait pengusiran dari Kost tempat tinggalnya, warung makan yang tidak mengisinkan mereka untuk mengisi kelaparan selepas berjuang di medan pelayanan. Bahkan perjuangan sekedar menggunakan alat pelindung diri (APD) yang seadanya padahal ini jelas sangat beresiko terhadap dirinya sendiri, juga yang menggunakan APD dengan begitu rumit, banyaknya lapisan yang harus mereka gunakan, harus puasa makan-minum selama menggunakan APD tersebut, harus meninggalkan sanak keluarga dirumah dengan penuh kecemasan yang mendalam, Isolasi Ekstrem yang menjauhkan diri sebanyak mungkin dari orang-orang yang dijumpai agar tidak menjadi perantara penularan.
Beban Psikis juga beban moral tersebut yang harus mereka terima tidak menghentikan semangat untuk terus berjuang, melawan medan pertempuran wabah virus covid-19 demi menyelamatkan jiwa yang merintih. Paramedis dan tenaga kesehatan lainnya tetap harus tampil sempurna memberikan pelayanan yang terbaik. Perjuangan dan pengorbanan mereka harus terus di apresiasikan sebagai bentuk dukungan yang kuat karena mereka adalah Pahlawan dunia yang akan terus berjuang menangani kasus wabah ini. Pelik yang dirasakan akan berakhir, badai akan usai yang tersisa hanya senyuman kebanggaan. Untukmu paramedis dan tenaga kesehatan kalianlah Pahlawan dunia itu, Spiderman dan Captain Marvel yang sesungguhnya. Kalian harus kuat dan terus dalam keadaan sehat waalfiat.
0