Dea Puspita
31 Dec 2020 at 19:42OPINI- Moderasi beragama adalah sikap netral memandang perbedaan dengan toleransi dan saling menghargai. Indonesia sebagai negara dengan kebudayaan yang haterogen sangat membutuhkan moderasi beragama dalam kehidupan untuk menjaga persatuan. Namun apa jadinya jika Indonesia tanpa moderasi beragama? Berikut penjelasannya.
- Terjadinya Perpecahaan
Ketika umat beragama tidak mengedepankan moderasi maka akan terjadi konflik dan perpecahan, hal ini dapat terjadi karena oknum beragama menganggap agamanya lebih baik dan menganggap agama lain salah tanpa adanya toleransi, hal tersebut tersebut menimbulkan ketegangan antar umat beragama yang berujung perpecahan.
- Ekstremisme
Tanpa memiliki rasa moderat maka orang-orang akan rentan memiliki pemikiran ekstrem. Ekstremisme sendiri merupakan paham atau aliran yang melebihi batas kebiasaan dalam menuntut sesuatu. Orang yang memiliki pemikiran ekstrem biasanya memiliki sikap merasa paling paham dan benar soal ajaran agamanya.
- Ujaran Kebencian
Ujaran kebencian muncul akibat pemikiran-pemikiran ekstrem dari oknum yang menginginkan orang lain mengikuti cara berpikirnya. Ujaran kebencian biasanya dilakukan melalui sosial media, spanduk, ceramah keagamaan, media masa, kampanye dan pamflet.
- Radikalisme
Bentuk paling puncak dari tidak adanya moderasi beragama yaitu munculnya jiwa radikalisme. Radikalisme sendiri merupakan pemikiran yang mengingikan perubahan atau pembaharuan dengan cara kekerasan dan di lakukan dengan drastis.
Tentu nya kita tidak menghendaki hal itu terjadi, maka dari itu mari kita tanamkan rasa moderasi beragama, karena ancaman-ancaman seperti ini merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia untuk mendamaikan apa yang disebut dengan ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Indonesia sebagai negara kesatuan yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam agama, suku, etnis, bahasa dan budaya tentu tidak boleh memihak salah satu dari kedua hal tersebut. (Kel 1/Nov)
0