WAFIQA NURNISA
31 Dec 2020 at 18:59


OPINI – Kita pasti tak asing lagi mendengar kata “toleransi”. Toleransi berarti sikap saling menghormati dan menghargai baik antarindividu atau antarkelompok dalam masyarakarat atau ruang lingkup lain. Toleransi ini sering dikaitkan dengan sikap saling meghormati perbedaan yang ada. Contohnya saja di Indonesia, negeri yang terkenal dengan keanekaragaman suku, ras, dan agama ini selalu mengedepankan makna dari toleransi ini.

Dalam keseharian kita, pastinya akan menemukan makna dari toleransi ini. Seperti saat kita bermain bersama teman-teman, ada teman yang berkulit hitam dan adapula yang berkulit putih. Hal ini tentu saja yang membuat perbedaan terlihat jelas. Jika kita melihat pandangan orang, pastinya akan mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Ada yang tidak ingin berteman dengan orang berkulit hitam karena tak sesuai dengan kriteria temannya, bahkan ada yang bilang karena memang tak suka berteman dengan orang tak sama dengan kita. Ada juga yang berteman tanpa memandang apapun tetapi bila disinggung oleh para “haters” kulit hitam jadi ikut- ikutan. Nah, hal ini tentunya akan menyebabkan perpecahan bukan? Tapi berkaca dari cara pandang masyarakat yang berbeda-beda, sudahkah kamu melakukan toleransi di lingkunganmu? Jika kita hanya melihat cara pandang orang tanpa melakukan aksi yang sering di tempel bahkan masuk dalam pembelajaran di sekolah ini pastinya tak akan lengkap.

Jadi, ayo kita bersama-sama melakukan toleransi mulai dari lingkungan tempat kita tinggal. Mulailah dengan cara yang sederhana seperti mau berteman dengan siapa saja tanpa memandang unsur SARA dan tak mudah terhasut dengan para “haters” yang akan membawa kita kepada perpecahan. Memulai, tidak perlu tergesa-gesa dan langsung ke ruang lingkup yang luas cukup memulai dari lingkungan sekitar tempat kita bercanda tawa dengan teman-teman dan tempat orang yang selalu memperhatikan gerak-gerik kita setiap harinya. Sikap toleransi ini juga dapat kita terapkan kepada keluarga terdekat kita juga lo. Contohnya saja dalam keluarga besar kita, ada mempunyai paman yang memeluk agama yang tidak kita anut. Kita sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian harus menerapkan sikap toleransi antarumat beragama sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jadi, ayo jadikan perubahan sebagai modal awal untuk mempunyai banyak teman dengan toleransi. (Wfq/Nov)

0