M. RIO FANI
19 Sep 2020 at 14:57Hai kawan! Apa kabar hari ini? Seperti yang kita ketahui bersama, penduduk Indonesia saat ini mencapai lebih dari 267 juta jiwa lho. Wah, angka ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki populasi penduduk yang padat. Di samping itu, kamu tau tidak berapa banyak pengguna media sosial di Indonesia? Kalau belum mengetahuinya, yuk kita simak berikut ini.
Berdasarkan hasil dari Wearesosial Hootsiute Januari 2019 lalu, ternyata pengguna media sosial di Indonesia mencapai lebih dari 150 juta jiwa. Wah, hal ini benar-benar menjadi angka yang besar untuk negara yang menggunakan media sosial sebagai media komunikasinya. Angka itu termasuk 56% dari penduduk Indonesia lho.
Perlu kamu ketahui lagi kawan, bahwasanya dari 56% pengguna media sosial itu, 48% penggunanya adalah anak muda. Maka dari itu, kita sebagai anak muda Indonesia yang menjadi generasi emas, jangan muda dibutakan dengan informasi bohong atau informasi yang mengadu domba.
Nah, apa ya kira-kira yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir informasi hoax itu? Berikut langkahnya yang bisa kita lakukan;
1. Jangan Abai
Kawan-kawan yang saat ini memahami edukasi terhadap informasi yang tidak benar, jangan langsung mempercayai informasi tersebut. Kawan-kawan harus bijak menanggapinya dengan menimbulkan sikap skeptis, atau menimbulkan pertanyaan. Misalnya, 'Siapa ya yang menyebarkan berita ini?' atau 'Ini sumbernya dari mana?'. Kita tidak boleh abai dengan hal-hal yang pada akhirnya akan menjadi krusial di tengah masyarakat.
2. Kampanyekan Pesan Damai
Tak hanya itu kawan, sebagai generasi yang nantinya memegang estapet kepemimpinan negara kita yang memiliki berbagai keindahan ini, kita juga harus mengampanyekan pesan damai ke semua orang. Terlebih kepada anak-anak yang rentan terpapar virus 'toxic' atau berkata kotor. Bagaimana caranya kita mengkampanyekan hal tersebut? Kawan-kawan perlu mengajak apa arti kedamaian yang sebenarnya, mulai dari hal kecil saja. Misalnya memuji seseorang tanpa merendahkan karya-karya yang sudah dihasilkannya dan tidak memandang 'good looking' sebagai landasan penilaian seseorang.
0