Basuki Setia Nugroho
27 Jul 2020 at 12:06Sebagai upaya untuk
menekan penularan dan penyebaran virus coroa, pemerintah Indonesia sudah giat
melakukan rapid test dan swab test di berberapa daerah di Indonesia. Daerah yang
berzona kuning dan merah menjadi prioritas untuk dilakukan rapid test dan swab
test untuk memetakan penyebaran virus corona. Sudah sewajarnya jika kita
khawatir terinfeksi virus corona melakukan rapid test dan swab test, apalagi
bagi mereka yang rentan terhadap virus ini. Juru bicara gugus tugas penanggulangan Covid-19
yang kini sudah berubah menjadi Satuan Tugas (SATGAS) menyampaikan bahwa
kebanyakan pasien positif Covid-19 di Indonesia adalah orang tanpa gejala
(OTG).
Sampai saat ini angka
penularan virus corona di Indonesia mencapai 98.778 orang yang positif. Hal ini
merupakan hasil dari giatnya pelaksanaan rapid test dan swab test yang
dilakukan oleh pemerintah melalui kementerian Kesehatan. Lalu, ap aitu rapid
tes dan swab tes? Apa bedanya dari kedua test tersebut? Bisakah semua orang
menjalani prosedur tes ini?
Rapid Test
Mengkutip dari www.alodokter.com , Rapid test adalah
metode skrinning awal untuk mendeteksi antibody, yaitu lgM dan igG, yang
diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk
tubuh apabila ada paparan virus corona pada pasien. Dengan kata lain, jika
tubuh seseorang memproduksi antibodi tersebut artinya tubuh orang tersebut
pernah terpapar virus corona. Namun perlu digaris bawahi bahwa pembentukan antibodi
tersebut memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
Jadi, rapid test di sini
hanyalah sebagai skrinning atau pemeriksaan awal. Pemeriksaan awal
ini guna memeriksa seseorang memiliki reaktif terhadap tanda-tanda infeksi virus
corona atau tidak. Apabila ada reaktif, akan dilakukan tes berikutnya sesuai
prosedur.
Prosedur dan interpretasi
hasil rapid tes dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang
kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibody
akan diteteskan di tempat yang sama. Haslnya akan berupa garis yang muncul
antara 10-15 menit kemudian.
Jika hasil rapid tes negatif,
belum tentu kita benar-benar bebas dari paparan virus corona. Hasil negatifi
bisa diakibatkan karena tubuh belum membentuk antibody terhadap virus corona.
Jadi, rapid test perlu diulang lagi setelah 7-10 hari setelahnya.
Swab Tes
Jika hasil rapid tes positif,
kita tidak perlu terlalu panik dulu. Antibodi yang terdeteksi bisa saja
merupakan antibodi terhadap virus lainnya, bukam virus corona. Perlu dilakukan
tes berikutnya yakni tes swab. Disini tim medis akan mengambil sampel swab
pasien, sampel tersebut yakni lendir yang ada di dalam hidung maupun
tenggorokan. Dua area tersebut merupakan tempat virus corona menggandakan diri.
Sampel tadi kemudian akan di tes PCR yang hasilnya dinilai lebih akurat dari
tes sebelumnya. Hasil tes swar PCR akan diketahui setelah beberapa jam hingga
beberapa hari. Jadi setelah tes swab PCR pasien disarankan untuk mengisolasi
diri selama 14 hari atau sampai hasil cek laboratoriumnya keluar.
0