Basuki Setia Nugroho
26 Jul 2020 at 11:23Indonesia adalah negara yang
sangat kaya dengan berbagai warisan budaya, tradisi, bahasa, kuliner dan dolanan.
Dolanan merupakan bahasa Jawa dari mainan atau permainan. Meskipun di daerah
lain juga memiliki bahasa yang berbeda untuk kata ini, akan tetapi memang
Indonesia mewarisi berbagai macam warisan permainan (dolanan) anak.
Dolanan anak yang sangat sering dimainkan
dahulu pada era sebelum teknologi smartphone berkembang seperti saat ini. Dulu
anak-anak setiap sore setelah Ashar sampai menjelang Magrib biasanya memainkan
berbagai macam dolanan anak, seperti congklak, jalungan, sudah manda, lompat
karet, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dijaman sekarang nampaknya sudah
sangat jarang kita melihat anak-anak berakaktifitas fisik di luar rumah bermain
dolanan anak. Bagi orang tua hal ini membuat mereka resah karena secara
berlahan anak-anak mulai asing dengan dolanan anak. Harus diakui bahwa minat
anak untuk melakukan kegiatan fisik di luar ruangan sangat rendah.
Pengaruh perkembangan teknologi
yang luar biasa, pelan-pelan mengalihkan perhatian anak-anak untuk lebih sering
bermain dengan gawai mereka dari pada berkaktifitas di luar ruangan. Walaupun perkembangan
teknologi merupakaan keniscayaan yang tidak mungkin bisa dihindari, bukan
berarti anak-anak tidak bisa dikenalkan kepada permainan yang sesuai dengan
umur mereka.
Secara teknis memang dolanan anak
membutuhkan aktifitas di luar ruangan serta dilakukan secara kolektif (Bersama-sama),
berbeda dengan permainan game yang ada digawai. Banyak manfaat dolanan anak
yang bisa dipetik jika anak-anak mau memainkannya.
Pertama, merangsang psikomotorik
anak karena dolanan anak memang menuntut anak untuk lebih sering bergerak. Kedua,
bermain secara kolektif membuat anak jadi lebih sering berkomunikasi dengan kawan
sepermainan, mengatur strategi dan memecahkan masalah Bersama. Ketiga,
anak-anak belajar norma hukum berdasarkan peraturan yang ada dalam setiap
dolanan anak yang dimainkan serta diajari untuk mematuhinya. Keempat,
mengajarkan kepada anak sikap untuk jujur dan sportif dalam bermain dolanan
anak. Kelima, mengenalkan alam kepada anak. Permainan anak sering dilakukan di
luar ruangan yang mana bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengenalkan alam kepada
anak.
Namun kondisi pandemi Covid -19
seperti saat ini membuat kita semua terbatas untuk melakukan kegiatan di luar
rumah karena pembatasan sosial guna mencegah penyebaran virus corona. Akan tetapi,
ada beberapa permainan anak yang bisa dimainkan anak bersama keluarga di rumah,
berikut permainannya :
1.
Bola bekel
Permainan yang dulu sangat digemari oleh anak-anak
terkhusus anak putri ini tidak memerlukan banyak ruang dan peralatan. Hanya bola
bekel (bola karet) dengan motif-motif yang ada di seluruh badannya dan enak
biji besi yang biasa disebut biji bekel. Permainan ini bisa dimainkan oleh 2-3
pemain secara bergantian. Manfaat permainan ini bisa melatih koordinasi mata
dan Gerakan tangan anak saat melempar bola bekel dan mengambil biji bekelnya.
2.
Engklek
Permainan engklek atau yang biasa dikenal dengan sudah
manda ini juga bisa dimainkan dirumah. Permainan yang mempunyai nama asli Zondag
Maandag yang merupakan bahasa Belanda memang sudah ada sejak lama dan sampai
sekarang masih jadi favorit permainan anak. Kita hanya perlu menggambar
kotak-kotak seukuran Jubin sebanyak 8 kotak dan pecahan genting sebagai “gacuk”.
Permainan dilakukan dengan melempar gacuk ke kotak pertama lalu pemain melompat
ke kotak yang tidak ada gacuknya dengan satu kaki sampai ke kotak paling ujung
dan Kembali lagi ke titik awal.
3.
Congklak
Dolanan anak yang sederhana yang bisa dimainkan bahkan
dengan orang tua. Kita hanya perlu menyediakan 16 lubang dan biji congklak yang
bisa dari karang atau menggunakan batu kecil. Permainan ini bisa dimainkan oleh
2 orang.
Dolanan anak tadi bisa dimainkan
dirumah untuk mengisi waktu luang ditengah menjalankan protokol Kesehatan yang
diberlakukan oleh pemerintah. Banyak manfaat yang bisa dipetik dari
memperkenalkan permainan anak kepada anak-anak, selain itu orang tua juga bisa mengajak
anak untuk melestarikan dolanan anak.
0