Basuki Setia Nugroho
25 Jul 2020 at 22:03Pandemi Covid-19 yang
tengah melanda Indonesia memaksa orang untuk tidak melakukan kegiatan luar
rumah termasuk sekolah dan bagi para murid. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa mulai harus bisa berinovasi, salah satunya dengan melakukan kegiatan
belajar mengajar secara online. Pembelajaran secara online merupakan hal yang
baru bagi murid, guru dan orang tua. Kendati begitu, wabah pandemic ini mengakselerasi
pendidikan 4.0 sistem pembelajaran yang dilakukan jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Walaupun begitu, ada
beberapa tantangan besar dalam pelaksanaan pembelajaran online atau daring. Pertama,
tenaga pendidik belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat
daring dan benar-benar sepenuhnya online. Masih banyak guru yang belum bisa
menggunakan gadget, umumnya pada guru yang sudah berumur. Banyak dari mereka
yang mengeluhkan sulitnya menggunakan aplikasi meeting yang disediakan sekolah
untuk proses KBM.
Kedua, tidak semua murid
memiliki perangkat smartphone yang support dengan aplikasi meeting yang
digunakan untuk proses KBM. Bahkan tidak sedikit murid yang belum mempunyai gawai karena memang terkendala ekonomi orang tua. Banyak berita yang dimuat tentang
kendala ini, ada orang tua yang menjual kambingnya demi membelikan smartphone
putranya di Jombang, ada adik kakak di Sigi yang harus meminjam HP dan berjalan
5 KM untuk mendapatkan jaringan internet dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain
murid yang memang memerlukan smartphone untuk mengikuti KBM, mereka juga tentu membutuhkan
kuota dan jaringan internet.
Kendala ketiga, proses
pembelajaran daring ini tidak akan begitu susah bagi mereka yang memang tinggal
di daerah yang mudah jaringan internet seperti di perkotaan atau pusat desa. Berbeda
cerita bagi mereka yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).
Selain ekonomi yang memang tergolong menengah kebawah yang mana belum tentu
memiliki HP maupun membeli kuota, untuk mencari jaringan internet para murid
dan tenaga pendidik bahkan harus berjuang berjalan sampai berkilometer maupun
mendaki bukit untuk mendapatkan sinyal internet seperti yang terjadi di
Palupuah, Kabupaten Agam, Sumbar. Pelajar asal Sungai Guntuang setiap harinya
harus naik ke puncak bukit untuk mendapatkan sinyal internet.
Beberapa kendala berikut menjadi
kendala yang harus dicarikan solusinya Bersama. Dampak dari menyebarnya wabah pandemi
Covid-19 sudah memperlambat pertumbuhan ekonomi dan juga mempersulit pendidikan.
Beberapa wacana mengaktifkan kegiatan belajar mengajar (KBM) Kembali hanya
boleh dilakukan di daerah yang memiliki label zona hijau dan tentunnya sekolah
harus mempersiapkan protokol kesehatannya. Akan tetapi, gagasan tersebut urung
dilakukan karena meningkatnya angka positif Covid-19 di Indonesia sampai saat
ini. Sehingga proses pembelajaran dari jenjang paling kecil hingga perguruan
tinggi di online-kan sampai akhir tahun.
Untuk mempersiapkan peserta
didik menghadapi sistem pembelajaran online Sampoerna Academy membagikan 5 tips
yang bisa digunakan, yakni (1) Mengenali tipi-tipe anak, maksudnya setiap anak
memiliki kepribadian yang berbeda dan unik. Hal ini juga mempengaruhi cara
belajar mereka. Orang tua harus mengenali secara keseluruhan karakteristik anaknya,
agar orang tua mampu mendukung pembelajaran anaknya. (2) Memberikan tugas atau
permainan dengan sistem STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan
Mathematics) yang berfokus pada aspek kolaborasi, komunikasi, riset,
mencari solusi, berpikir kritis, dan kreativitas. (3) Memperhatikan ganguan
yang merusak konsentrasi anak. Gadget merupakan gangguan terbesar untuk anak. Orang
tua disini harus lebih disiplin dan tegas. Anak bisa diberikan 1-2 jam setiap
harinya untuk bermain game atau menonton film favorit mereka dan sisanya digunakan
untuk belajar dan KBM online. (4) Mendampingi selama belajar, Tentunya orang
tua disini juga harus mendampingi anak saat menggunakan gadget agar tahu apa
saja yang diakses oleh anak. Termasuk saat proses pembelajaran online, sehingga
orang tua bisa mengetahui apasaja yang dipelajari oleh anak. (5) Jaga
komunikasi dengan guru, hal ini akan membantu orang tua mengetahu gaya belajar
anak setiap harinya. Selain itu komunikasi dengan guru bisa digunakan untuk
mencari solusi Ketika anak mengalami kendala dalam proses belajar.
0