Riska Rabiana
01 Nov 2024 at 13:58


Sulawesi Selatan memiliki berbagai nilai budaya yang kaya, salah satunya adalah siri’ na pacce. Siri’ na pacce adalah filosofi hidup yang sangat dihormati oleh masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.  Menyadur buku dengan judul Menguak Nilai Kearifan Lokal Bugis Makassar oleh Nurul Qamar, dkk., Siri na Pacce menjadi salah satu faktor pendukung yang dipakai masyarakat Bugis untuk mempertahankan nilai solidaritas kemanusiaan.

Siri’ dan pacce adalah dua kata yang pada dasarnya tidak dapat dipisah dalam kehidupan masyarakat Bugis-Makassar. Pandangan budaya Bugis-Makassar, siri’ secara harfiah berarti malu, namun maknanya jauh lebih dalam. Siri’ adalah nilai yang mengajarkan tentang kehormatan, harga diri, dan martabat. Seseorang yang kehilangan siri’ dianggap tidak layak dihormati dalam masyarakat. Kehormatan ini sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Sulawesi Selatan.

Pacce mengandung makna empati dan kepedulian sosial. Pacce mendorong masyarakat untuk merasakan penderitaan orang lain dan berperan aktif dalam menjaga solidaritas. Kedua nilai ini, ketika digabungkan, menciptakan hubungan timbal balik yang kuat antara individu dengan komunitasnya. Siri’ na pacce adalah kombinasi ideal dari kehormatan pribadi dan tanggung jawab sosial.

Siri’ na Pacce dalam Kehidupan Sosial

Nilai-nilai siri’ na pacce tercermin dalam interaksi sosial masyarakat Bugis-Makassar. Prinsip ini mengatur perilaku masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dari keluarga hingga hubungan antarwarga. Kehidupan sosial mereka dibangun atas dasar gotong royong dan toleransi, dengan siri’ yang menjaga martabat individu dan pacce yang memperkuat hubungan antarwarga melalui empati.

Mengutip dari jurnal berjudul Implikasi Falsafah Siri na Pacce pada Masyarakat Suku Makassar di Kabupaten Gowa yang ditulis oleh Rizal Darwis dan Asna Usman Dilo, terdapat berbagai contoh perilaku masyarakat yang mengamalkan filosofi Siri’ na Pacce. Falsafah ini mendorong kesadaran masyarakat untuk saling tolong-menolong, memberikan bantuan, serta mendukung keluarga atau kerabat yang sedang menghadapi musibah seperti kematian, bencana alam, kebakaran, dan kejadian tak terduga lainnya.

Siri’ na pacce memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah secara adat. Konflik yang muncul, terutama terkait kehormatan, akan diselesaikan melalui mekanisme adat yang menjunjung tinggi nilai-nilai siri’ dan pacce. Tradisi ini menjaga perdamaian dan harmoni sosial di masyarakat Sulawesi Selatan.

Relevansi Siri’ na Pacce di Era Modern

Nilai siri’ na pacce tetap relevan hingga saat ini. Melalui kemajuan teknologi dan perubahan sosial saat ini, masyarakat Bugis-Makassar tetap menjaga kearifan lokal ini sebagai identitas budaya yang kuat. Siri’ na pacce tidak hanya menjadi filosofi hidup, tetapi juga panduan dalam menjalani kehidupan modern yang penuh tantangan.

Nilai harga diri dan solidaritas yang terkandung dalam siri’ na pacce juga dapat menjadi solusi dalam menghadapi isu-isu sosial seperti ketidakadilan dan ketidakpedulian. Bagi masyarakat yang menjunjung tinggi siri’ akan lebih berani membela kebenaran dan martabatnya. Sedangkan dengan pacce, mereka akan lebih peka terhadap kesulitan orang lain dan tergerak untuk membantu.

Siri’ na pacce mengajarkan pentingnya kehormatan dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai ini tidak hanya menjaga kehormatan individu, tetapi juga memperkuat empati dan kepedulian terhadap sesama. Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, siri’ na pacce adalah fondasi yang menjaga perdamaian dan harmoni sosial, memastikan bahwa kehidupan bersama berjalan dengan saling menghormati dan mendukung satu sama lain.

Sumber: 

https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub/article/view/2317

https://kumparan.com/how-to-tekno/siri-na-pacce-artinya-dalam-bahasa-bugis-dan-contohnya-21R37M9M32K/3

https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6236950/siri-na-pacce-nilai-budaya-dan-artinya-dalam-masyarakat-bugis-makassar

0