Nur Azizah S
22 Oct 2024 at 09:54


Indonesia saat ini berada di persimpangan jalan menuju Indonesia Emas pada 2045. Namun, kita harus jujur: apakah visi ini benar-benar mungkin terwujud jika kelas menengah kita terus merosot? Dengan kondisi perekonomian yang penuh gejolak, isu-isu seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi sorotan utama. Mari kita kupas tuntas dampak yang terjadi jika kelas menengah kita tertekan. Berikut ulasannya;

Kelas Menengah: Tulang Punggung Ekonomi
Kelas menengah merupakan kekuatan penggerak perekonomian, menjadi konsumen utama yang membeli barang dan jasa, serta berkontribusi pada pertumbuhan UKM. Jika kelas ini terpuruk, daya beli mereka menurun, dan dampaknya akan terasa di seluruh sektor. Riset menunjukkan bahwa penurunan daya beli kelas menengah dapat menyebabkan kontraksi ekonomi, memperlambat pertumbuhan, dan memicu resesi. Menurut Bank Dunia, kelas menengah yang stabil penting untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Dampak PHK dan Kenaikan PPN
PHK yang meningkat, terutama di sektor-sektor yang terkena dampak pandemi, menyebabkan ketidakpastian finansial. Ditambah lagi, rencana kenaikan PPN dapat membuat barang-barang pokok menjadi semakin mahal. Akibatnya, kita akan melihat lebih banyak keluarga kelas menengah terpaksa mengurangi pengeluaran, yang pada gilirannya akan memengaruhi bisnis lokal. Ini bukan hanya sekadar angka; ini adalah kisah nyata dari banyak orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pertanyaan Besar: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Kita perlu bertanya: siapa yang bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan ini? Apakah kita harus mengandalkan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret, ataukah kita sebagai masyarakat perlu bangkit dan bersuara? Sudah saatnya kita menuntut transparansi dan keadilan dalam kebijakan ekonomi. Misalnya, penting untuk mendorong pemerintah agar lebih berfokus pada perlindungan kelas menengah dengan memberikan bantuan sosial dan insentif untuk bisnis kecil.

Solusi dan Harapan
Namun, di balik semua tantangan ini, ada harapan. Dengan mengoptimalkan teknologi, kelas menengah bisa lebih beradaptasi dengan perubahan. Pelatihan keterampilan digital dan inovasi bisnis bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing. Melalui platform digital, anak muda bisa lebih mudah mengakses peluang kerja dan membangun jaringan yang lebih luas. Kelas menengah harus bersatu dan memanfaatkan kekuatan kolaborasi untuk menciptakan peluang baru.

Melangkah Bersama Menuju Indonesia Emas
Jadi, saat kita melangkah menuju Indonesia Emas, sangat penting untuk memperhatikan nasib kelas menengah. Jika mereka tertekan, seluruh ekonomi akan mengalami dampak negatif. Mari kita bangkit dan bersuara, memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan berdampak positif bagi kelas menengah. Dengan kolaborasi dan inovasi, kita bisa mengubah tantangan ini menjadi peluang.

Ingat, masa depan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh visi pemerintah, tetapi juga oleh aksi nyata kita semua. Ayo, kita wujudkan Indonesia Emas yang lebih inklusif dan berkelanjutan! (AZS)

0