Nur Azizah S
21 Oct 2024 at 21:53


Isra Mi’raj merupakan kejadian yang berlangsung pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian ini merupakan peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW. dilakukan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.

Menurut Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin, menjelaskan adapun hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW) karena ditinggal oleh dua orang yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Peristiwa ini tepatnya terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian (Nabi Muhammad SAW saat itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).

Peristiwa Isra Miraj benar adanya meskipun terkesan sulit diterima akal manusia. Kebenaran adanya Isra Miraj ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alquran QS. Al- Isra ayat 1

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Tujuan utama Isra Miraj adalah untuk menjemput perintah shalat fardhu. Selain itu, Isra Miraj juga dimaksudkan oleh Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW bisa melihat tanda-tanda kebesaran-Nya di alam raya ini. Tujuan yang tidak kalah pentingnya, Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad yang saat itu sedang berduka. Beliau ditinggal dua sosok yang paling dicintainya yakni Khadijah dan Abu Thalib. Khadijah adalah istri tercinta yang setia menemani beliau menghadapi masa-masa sulit selama 25 tahun. Sedangkan Abu Thalib adalah paman yang selalu melindungi dan membelanya sejak usia 8 tahun

Fakta dibalik peristiwa Isra’ Miraj yang dirangkum dari beberapa sumber, yaitu:

  1. Nabi Muhammad SAW naik ke atas langit dengan ruh dan badannya Nabi Muhammad SAW di perjalanan oleh Allah SWT hingga ke atas langit dengan badan dan ruhnya. dan badan beliau masih tetap dalam bentuk aslinya, tidak berubah menjadi cahaya.
  2. Pemahaman kewajiban shalat. Perayaan Isra Mi’raj maknanya adalah mengagungkan dan menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW karena perayaan Isra Mi’raj akan selalu mengangkat tema kisah Isra Mi’raj Nabi, dengan pembahasan panjang lebar dan ditekankan pada pemahaman kewajiban shalat.
  3. Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT dengan mata hatinya ketika Nabi Muhammad SAW di Mi’rajkan oleh Allah SWT, disebutkan bahwa beliau berbicara langsung dengan Allah SWT. Namun menurut jumhur ulama bahwa Nabi Muhammad SAW saat itu tidak melihat dengan mata kepala beliau, akan tetapi melihat Allah SWT dengan mata hatinya.
  4. Allah SWT tidak butuh tempat. Nabi Muhammad SAW berbicara dengan Allah SWT di atas Mustawa. Namun jangan berangan-angan bahwa Allah SWT ada di atas langit. Maka yang perlu diketahui bahwa atas Mustawa bukan tempat Allah SWT, melainkan tempat Nabi Muhammad SAW.
  5. Nabi Muhammad SAW bertemu para Nabi dan Rasul. Nabi Muhammad SAW dalam keadaan hidup bertemu dengan para Nabi dan Rasul yang telah meninggal dunia dan berbincang. Itu adalah mukjizat dan yang dipahami para ulama bahwa orang yang hidup saat ini bisa saja bertemu dengan Nabi Muhammad SAW sebagai karomah yang diberikan oleh Allah SWT. Meski peristiwa Isra Mi’raj ini mungkin tidak terfikir oleh nalar manusia biasa wajib diimani oleh kaum muslim.

Terdapat sejumlah hikmah yang dapat dipetik oleh kaum muslimin dari peristiwa Isra Miraj. Adapun hikmah dari peristiwa Isra Miraj, yakni: Wajib melaksanakan shalat lima waktu, menumbuhkan dan meningkatkan keimanan kita terhadap kekuasaan Allah SWT yang Maha berkehendak, membuat kita semakin mengamati bahwa Nabi Muhammad adalah utusan yang membawa perintah Allah SWT, meyakini bahwa setiap kesulitan pasti akan nada kemudahan dari Allah SWT, dimana setiap cobaan tersebut juga dapat meningkatkan keimanan kita atas kuasa Allah SWT. Kita juga dapat mengetahui apabila kita melanggar perintah Allah maka Allah akan menghukum kita sesuai dengan apa yang kita lakukan. Kita juga dapat mengetahui tentang tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

0