I Wayan Yunan Pradipa
16 Oct 2024 at 21:10Hubungan
adalah sesuatu yang terjadi apabila dua orang atau hal atau keadaan saling
mempengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Tentunya
suksesi hubungan yang menjadi impian semua orang adalah hubungan yang saling
menguntungkan dan tidak toxic.
Hubungan
toxic merupakan hubungan yang beracun atau tidak sehat, hubungan itu pun muncul
karena diantara mereka merasa direndahkan atau tidak didukung dalam melakukan
suatu hal. Selain itu hubungan ini juga berada pada hubungan yang selalu
dikontrol oleh pasangan sehingga sulit menjadi diri sendiri dan juga selalu dikekang
dan dibohongi serta tak banyak mengalami kekerasan fisik dalam hubungan.
Hal
seperti inilah terkadang menimbulkan spekulasi. Apakah selain itu, perbedaan
menjadi penyebab utama dalam hubungan demikian. Sehingga tak banyak orang-orang memilih untuk menjalin
hubungan tanpa sebuah perbedaan pemikiran bahkan fisik.
Diindonesia
sendiri dengan keberagaman suku, agama, ras dan budaya sebenarnya tidak menjadi
halangan dalam menjalin hubungan yang sehat baik berpacaran atau sekedar
pertemanan. Hal itu di ungkapkan oleh seorang pemuda Bali kelahiran Denpasar 1998
bernama lengkap Anak Agung Vega Erlangga.
“Keberagaman
sebenarnya ada pro dan kontranya, seperti beberapa kejadian kasus yang terjadi
tentang keberagaman terkadang memicu tidakan SARA karena perbedaan yang terjadi
antar etnis dan golongan pada suatu daerah. Tapi disamping itu keberagaman juga
menciptakan suasana kerukunan serta saling melengkapi antar sesama, membantu
satu sama lain, menjalin kebersamaan dan persaudaraan dalam keberagaman dan
perbedaan ini.” Ujar pemuda yang lebih akrab dipanggil Angga, Denpasar Barat pada
tanggal 20 September 2024.
Lanjutnya
ia juga menjelaskan tentang hubungan toxic yang diberikan berupa fisik,
psikologis, social dan spiritual. Ia juga menjelaskan tekanan merupakan salah
satu factor dalam menjalin sebuah hubungan.
“Hubungan
non-toxic adalah suatu relasi kepada siapapun yang bersifat sehat dan supportif
baik dari segi secara fisik, psikologis, social maupun spiritual yang dimana
artinya tidak ada atau tidak membuat individu siapapun merasa tertekan, tidak
senang, terhina, terlecehkan ataupun tertindas.” Ujarnya
Dirinya
berharap keberagaman tidak menjadi halangan dalam membangun hubungan non-toxic dan
selalu tetap memberikan dukungan antar individu sehingga menjadi dasar langgeng
dalam hubungan.
“Dalam
mencapai non-toxic relation adalah relasi yang menudukung atau supportif dari
dalam maupundari luar individu atau kelompok, supaya mencipatan kesan positif
seperti dukungan dan sikap moral serta pendampingan kepada individu agar
terciptanya keharmonisan dalam suatu positif relation tersebut dimana orang
didalamnya merasa dipeluk, dirangkul dan didukung secara psikologis dan mental
karena itu dapat mempengaruhi pola pikir dan fisik juga.” Tandasnya
Penulis : I Wayan Yunan
Pradipa
1