I Putu Dicky Merta Pratama
09 Oct 2024 at 11:09Dalam kebudayaan Nusantara, khususnya dalam tradisi Hindu di Bali, konsep Santih dan Jagadhita memiliki peran penting dalam membentuk harmoni kehidupan. Santih berarti kedamaian—baik kedamaian batin maupun kedamaian sosial. Kedamaian batin tercipta ketika seseorang hidup dalam keselarasan dengan dirinya sendiri, lingkungan, dan sesamanya. Kedamaian sosial terjadi ketika masyarakat hidup dalam suasana toleransi, saling menghormati, dan bekerja sama untuk mencapai kebaikan bersama.
Sementara itu, Jagadhita mengacu pada kesejahteraan duniawi yang berkaitan dengan kemakmuran material dan kebahagiaan fisik. Dalam konsep ini, kesejahteraan tidak hanya dilihat dari segi individu tetapi juga melibatkan aspek sosial dan lingkungan. Kesejahteraan yang sejati dicapai ketika ada harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Kedua konsep ini saling terkait. Tanpa Santih (damai), Jagadhita (kesejahteraan) akan sulit dicapai. Sebaliknya, kesejahteraan yang tidak disertai dengan kedamaian sering kali tidak bertahan lama dan bahkan bisa menciptakan ketegangan baru. Dalam konteks Pancasila, nilai-nilai Santih lan Jagadhita dapat dihubungkan dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam Preambule UUD 1945, yaitu untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Melalui Santih dan Jagadhita, kita diajak untuk hidup selaras dengan alam, menjaga hubungan harmonis dengan sesama, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Konsep ini juga mengajarkan bahwa kesejahteraan material harus sejalan dengan kedamaian batin dan kehidupan yang beretika agar kebahagiaan sejati dapat tercapai.
2