I Wayan Yunan Pradipa
19 Sep 2024 at 16:24
Gambar : I Gusti Lanang Agung Surya Erawan
Sukses Merupakan keinginan setiap orang terutama generasi muda Indonesia, salah satu jalur kesuksesan yaitu melalui jalur entrepreanur. Entrepreneur adalah sebutan untuk orang yang memiliki jiwa pengusaha dan berani mengambil risiko untuk membangun dan mengembangkan bisnis.
Entrepreanur menjadi langkah awal
kesuksesan di usia muda asal berani memulai dengan melakukan hal-hal baru tanpa
memikirkan resiko terlebih dahulu. Lantas disaat sudah menjadi entrepreanur
sukses perlu diperhatikan dalam melakukan kerjasama, mencari klien, ataupun
melakukan rekrutmen.
Dalam hal ini diindonesia sendiri
masih banyak melaksanakan hal demikian dengan pilah-pilih berdasarkan latar
belakang SARA(Suku, Adat, Ras, dan Agama) sehingga menutup kemungkinkinan semua
orang bekerja di perusahaan entrepreanur bahkan menjadi entrepreanur.
Fenomena ini membuat I Gusti Lanang
Agung Surya Erawan, Entrepreanur kelahiran Klungkung, 22 September 1989 selalu
menjunjung tinggi inklusivitas di dunia kerja terutama di bidang entrepreanur.
“Entrepreneur harus mendukung
inklusivitas, memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, dan fokus pada
kompetensi, integritas, serta kualitas kerja. Membangun bisnis yang
berlandaskan pada persatuan dan keadilan akan membantu memperkuat rasa persaudaraan
di dalam masyarakat.”Ujar Surya Erawan, Selat, Klungkung pada tanggal 14
September 2024.
Inklusivitas merupakan upaya untuk
menerima dan berinteraksi dengan orang lain, meskipun ada perbedaan dengan diri
sendiri. Inklusivitas itu sendiri diperlukan di dunia kerja sehingga
setiap orang memiliki kesempatan sesuai kompetensi dan kualitas yang mereka
miliki.
Lanjutnya diindonesia setiap
entrepreanur harus mampu berpikir nasionalis, tanpa diskriminasi dalam dunia
kerja.
“Seorang entrepreneur yang berpikir
secara nasionalis seharusnya tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam hal
perekrutan atau pencarian klien. Semangat nasionalisme adalah tentang cinta dan
dedikasi kepada negara, yang mencakup keberagaman di dalamnya. Mempraktikkan
diskriminasi berdasarkan suku, agama, atau ras bertentangan dengan nilai-nilai
kebangsaan yang menghargai persatuan dalam keberagaman.” Ujarnya.
Dirinya berharap dikemudian hari,
didalam dunia kerja seperti pencarian klien atau perekrutan karyawan tentunya
tidak membawa hal-hal yang berkaitan dengan ras, suku, dan agama.
“Dalam mencari klien, pendekatan
yang sama juga berlaku. Menghargai keragaman akan membuka pintu untuk
memperluas jaringan, meningkatkan kesempatan bisnis, dan membangun kerja sama
yang lebih luas tanpa batasan latar belakang.’’tandasnya.
Penulis
: I Wayan Yunan Pradipa
1