Patrichia Angelica Bemey
01 Sep 2024 at 11:10Setiap tahun,
pada tanggal 9 Oktober, dunia memperingati Hari Penulisan Surat Sedunia.
Peringatan ini bukan hanya sekadar mengingat masa lalu, tetapi juga sebagai
penghargaan terhadap seni menulis surat, yang telah menjadi salah satu pilar
utama dalam sejarah komunikasi manusia. Di era digital yang serba instan ini,
di mana pesan teks dan email mendominasi, Hari Penulisan Surat Sedunia mengajak
kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan keistimewaan dari surat, yang tidak
sekadar menjadi sarana komunikasi, tetapi juga sebagai medium penyampaian
perasaan, cerita, dan budaya.
Sejarah dan
Signifikansi Hari Penulisan Surat Sedunia
Hari Penulisan
Surat Sedunia pertama kali dicanangkan oleh Universal Postal Union (UPU) pada
tahun 1969, sebagai bagian dari perayaan berdirinya UPU pada tahun 1874. UPU,
yang merupakan badan khusus PBB, didirikan untuk mengkoordinasikan kebijakan
pos antarnegara dan memastikan bahwa layanan pos dapat diakses secara global.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya layanan pos, sekaligus merayakan peran yang telah dimainkan oleh
surat dalam menjembatani komunikasi lintas budaya, waktu, dan ruang.
Penulisan surat telah
menjadi bagian integral dari sejarah umat manusia. Selama berabad-abad, surat
menjadi satu-satunya sarana untuk menyampaikan pesan jarak jauh. Dalam
surat-surat ini, terkandung berbagai perasaan, mulai dari cinta, harapan,
hingga kekhawatiran, serta berbagai informasi penting yang berperan dalam
membentuk sejarah dunia. Banyak peristiwa penting dalam sejarah, mulai dari
peperangan hingga perdamaian, diketahui melalui surat-surat yang ditulis oleh
tokoh-tokoh sejarah.
Keunikan dan
Nilai dari Menulis Surat
Meskipun
teknologi telah membawa kita pada kemudahan dan kecepatan dalam berkomunikasi,
menulis surat tetap memiliki daya tarik yang tak tergantikan. Ada sesuatu yang
sangat personal dan mendalam dalam menulis surat yang tidak dapat disamai oleh
pesan digital. Ketika kita menulis surat, setiap kata, kalimat, dan tanda baca
dipilih dengan cermat. Setiap goresan pena di atas kertas mencerminkan perasaan
penulis yang dituangkan secara tulus dan penuh perhatian.
Surat memiliki
kekuatan untuk menciptakan hubungan yang lebih kuat dan mendalam. Saat
seseorang menerima surat, mereka merasakan kehadiran penulisnya dalam bentuk
yang paling nyata dan personal. Membaca surat dari orang yang kita sayangi
dapat membawa kebahagiaan yang tak terukur, menciptakan ikatan emosional yang
kuat, bahkan di tengah jarak yang jauh.
Selain itu,
surat memiliki nilai historis dan sentimental yang tinggi. Surat-surat yang
ditulis di masa lalu sering kali menjadi artefak berharga yang memberikan
wawasan tentang kehidupan, pikiran, dan perasaan orang-orang di masa tersebut.
Banyak surat yang disimpan sebagai kenangan atau bahkan sebagai warisan
keluarga yang berharga, diteruskan dari generasi ke generasi.
Menulis Surat
di Era Modern: Menghubungkan Masa Lalu dengan Masa Depan
Di zaman yang
semakin sibuk dan instan, menulis surat bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap
keseragaman komunikasi digital. Ini adalah tindakan yang membutuhkan waktu,
kesabaran, dan refleksi. Dalam menulis surat, kita diajak untuk berhenti
sejenak, merenungkan apa yang ingin kita sampaikan, dan menuangkannya ke dalam
kata-kata yang memiliki makna mendalam.
Hari Penulisan Surat
Sedunia mendorong kita untuk menghidupkan kembali tradisi ini, bukan hanya
sebagai nostalgia, tetapi juga sebagai cara untuk menciptakan hubungan yang
lebih mendalam dengan orang lain. Dalam surat, kita bisa mengekspresikan perasaan yang
mungkin sulit disampaikan dalam komunikasi sehari-hari. Menulis surat juga bisa
menjadi bentuk terapi, di mana kita dapat mencurahkan pikiran dan perasaan kita
dalam bentuk yang lebih terstruktur dan reflektif.
Mengirim surat juga
merupakan cara yang indah untuk menunjukkan bahwa kita peduli. Ketika kita
meluangkan waktu untuk menulis surat, kita memberikan sebagian dari diri kita
kepada orang yang menerima surat tersebut. Ini adalah hadiah yang tidak
ternilai, terutama di dunia yang serba cepat ini, di mana perhatian dan waktu
menjadi hal yang sangat berharga.
Surat sebagai
Penghubung Antar Generasi dan Budaya
Surat memiliki
kemampuan unik untuk menjembatani generasi dan budaya. Surat-surat yang ditulis
di masa lalu bisa memberikan kita wawasan tentang bagaimana orang-orang di masa
tersebut berpikir, merasa, dan hidup. Surat-surat ini menjadi jendela ke masa lalu,
yang memungkinkan kita untuk lebih memahami sejarah dan budaya dari sudut
pandang yang lebih personal.
Bagi generasi muda,
menulis surat bisa menjadi cara untuk terhubung dengan sejarah keluarga mereka.
Dengan menulis surat kepada kakek-nenek, misalnya, mereka tidak hanya
mempererat hubungan keluarga tetapi juga belajar tentang kehidupan di masa lalu
dari perspektif yang sangat personal. Di sisi lain, surat dari generasi yang
lebih tua kepada yang lebih muda bisa menjadi warisan berharga, penuh dengan
nasihat, cerita, dan kenangan.
Surat juga
memainkan peran penting dalam memahami dan menghormati budaya lain. Selama
berabad-abad, surat telah digunakan untuk menjalin hubungan antarnegara dan
antarbudaya. Surat-surat ini sering kali membawa serta nilai-nilai, tradisi,
dan pemikiran yang berbeda, memperkaya pemahaman kita tentang dunia yang
beragam ini.
Menghidupkan
Kembali Seni Menulis Surat
Peringatan
Hari Penulisan Surat Sedunia mengajak kita untuk tidak melupakan nilai dari
menulis surat di tengah dunia yang semakin didominasi oleh teknologi digital.
Meskipun komunikasi elektronik menawarkan kecepatan dan kemudahan, surat tetap
memiliki tempat yang istimewa dalam hati kita.
Ada banyak cara untuk
merayakan Hari Penulisan Surat Sedunia. Salah satunya adalah dengan meluangkan
waktu untuk menulis surat kepada seseorang yang berarti dalam hidup kita. Ini
bisa menjadi cara yang indah untuk mengekspresikan rasa terima kasih, cinta,
atau bahkan hanya sekadar menyapa dan berbagi cerita. Bagi yang ingin lebih
kreatif, surat bisa dihias dengan gambar, stiker, atau bahkan parfum, menambah
sentuhan personal yang membuat surat tersebut lebih istimewa.
Selain itu,
mengajak generasi muda untuk menulis surat bisa menjadi cara yang baik untuk
memperkenalkan mereka pada seni komunikasi yang lebih personal ini. Dengan
menulis surat, mereka belajar untuk mengungkapkan diri dengan lebih jelas dan
penuh perasaan, serta menghargai proses berpikir dan menulis yang mendalam.
Kesimpulan
Hari Penulisan
Surat Sedunia adalah kesempatan untuk merayakan seni menulis surat, sebuah
tradisi yang telah menghubungkan manusia melintasi waktu dan ruang. Di tengah
dominasi teknologi, surat tetap menawarkan keintiman dan kedalaman yang tak
tergantikan. Melalui surat, kita tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga
menciptakan kenangan, membangun hubungan, dan menghargai warisan budaya kita.
Pada Hari Penulisan
Surat Sedunia ini, mari kita semua mengambil waktu untuk menulis surat. Mari
kita kembali ke dasar-dasar komunikasi yang lebih lambat namun penuh makna, dan
menghargai keindahan dari setiap kata yang kita tulis. Siapa tahu, surat yang
kita tulis hari ini bisa menjadi kenangan berharga bagi kita dan orang yang
kita kasihi di masa depan.
0