Amelia Zulfiani
19 Aug 2024 at 22:06Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan istilah yang merujuk pada kelompok usaha berdasarkan skala ekonomi yang memainkan peran penting dalam perekonomian negara, karena dapat berkontribusi signifikan sehingga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Peran UMKM sebagai penyedia lapangan kerja demikian dapat menjadikan pemerintah sering memberikan dukungan kepada UMKM melalui berbagai program Inovatif dan Kreatif seperti pelatihan, bantuan permodalan, hingga pembinaan untuk memperluas akses pasar baik di dalam maupun luar negri. Dalam partisipasi aktif masyarakat didorong dalam berbagai proses pembangunan termasuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program yang dirancang untuk mereka. UMKM dan moderasi beragama meskipun berada dalam domain berbeda, keduanya memiliki keterkaitan yang penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan toleran. Oleh karena itu, dengan moderasi beragama ikut serta dalam mewujudkan stabilisasi sosial yang didukung oleh ekonomi yang kuat melalui UMKM dapat memperkuat moderasi beragama, karena masyarakat yang sejahtera cenderung lebih damai dan toleran.
Sistem Pemberdayaan Masyarakat (SISDAMAS) adalah sistem Kuliah Kerja Nyata Nusantara 2024 yang merupakan sebuah model pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Model ini merupakan sebuah bentuk pengabdian berbasis Pemberdayaan yang melibatkan kerja sama antara fasilitator yang berasal dari kampus UIN Sunan Gunung Djati dengan masyarakat. Model tersebut lah yang kemudian dijadikan sebagai sistem pemberdayaan oleh Mahasiswa KKN Nusantara yang bertemakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama se-Indonesia. Pemberdayaan ini melibatkan berbagai akses terhadap sumber daya alam, sumber daya manusia, pengetahuan, keterampilan dan partisipas dalam proses penyelesaian masalah sehingga dapat menentukan keputusan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat suatu daerah. Dalam partisipasi aktif masyarakat di dorong dalam berbagai proses pembangunan termasuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program yang dirancang untuk mereka. Sistem Pemberdayaan Masyarakat (SISDAMAS) ini bertujuan untuk mewujudkan perubahan yang berkelanjutan dengan memberdayakan individu dan kelompok menjadi agen perubahan dalam lingkungan. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat mampu secara mandri mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Interaksi Sosial
Hubungan timbal balik dalam memberikan penguatan kohesi sosial. Dalam lingkungan masyarakat heterogen, sering kali melibatkan individu dari berbagai latar belakang agama, sosial, dan budaya yang berbeda-beda. Usaha ini memfasilitasi interaksi antar orang-orang dalam berbagai kelompok. Selain sebagai wadah inklusif yang mempromosikan kerjasama lintas agama, ini juga memperkuat moderasi beragama dengan mendorong sikap saling menghormati dan mengurangi potensi konflik antar agama. Interaksi sosial yang terjadi dalam konteks UMKM ini mempromosikan moderasi beragama dengan menciptakan ruang dialog dan saling pengertian. Mahasiswa KKN Nusantara melakukan berbagai pilar-pilar pemberdayaan dan pendekatan kepada masyarakat dengan berinteraksi langsung. Dengan kata lain, pemberdayaan itu sendiri adalah memberikan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa depan untuk mereka sendiri dan berpartisipasi pada upaya mempengaruhi kehidupan dari kelompoknya.
Isu Pro dan Kontra
Ketika kedua konsep antara UMKM dengan Moderasi Beragama tentunya mengalami pergesekan, salah satunya mencerminkan bagaimana perilaku masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menafsirkan dan mengimplementasikan kedua konsep tersebut. Hal ini, mahasiswa KKN Nusantara menemukan banyak sekali keunikan yang tentunya menarik atensi dan menginginkan penelitian lebih lanjut.
1. Isu Pro
Menurut beberapa versi masyarakat yang sangat mendukung adanya komunitas UMKM yaitu, Pertama dapat menjadi platform efektif untuk membangun kohesi sosial dan mempromosikan toleransi beragama. Kedua, dalam konteks bisnis, individu dari berbagai latar belakang agama tentu bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi yang secara alami mendorong sikap saling menghormati dan toleransi. Keempat, dengan memberdayakan masyarakat melalui UMKM, rasio radikalisme dapat dikurangi. Usaha untuk sama-sama mensejahterakan ekonomi yang lebih baik dapat mendukung nilai-nilai moderasi yang nyata. Kelima, UMKM dapat menjadi model kerjasama lintas agama, melalui kolaborasi dalam bisnis, dapat bekerja sama secara efektif dan mempromosikan moderasi beragama di tingkat yang lebih luas.
2. Isu Kontra
Pembahasan tentang agama merupakan sesuatu yang sensitif di tengah masyarakat heterogen. Beberapa masyarakat yang kritis berargumen bahwa adanya kekhawatiran mereka terhadap risiko. Pertama, adanya potensi eksploitasi demi keuntungan ekonomi semata tanpa benar-benar mendukung moderasi beragama. Kedua, adanya kekhawatiran bahwa UMKM tidak dapat memeratakan kesejahteraan seluruh masyarakat dan kelompok agama atau etnis mendapatkan akses peluang ekonomi yang sama. Ketiga, adanya konflik kepentingan antara bisnis dan nilai-nilai agama yang berbenturan dengan nilai agama oleh komunitas tertentu. Keempat, beberapa versi masyarakat menganggap bahwa moderasi agama hanyalah digunakan secara instrumental untuk mencapai tujuan tertentu saja tanpa komitmen nyata terhadap keseluruhan hidup masyarakat. Kelima, ini merupakan problem yang muncul dari individu UMKM sendiri, yaitu kurangnya semangat berbisnis yang proper sehingga sering kali berhenti di tengah jalan dan menyebabkan kerenggangan mitra hubungan sebagai sesama pemangku UMKM. Pada umumnya disebabkan karena tidak adanya modal dan tidak tersedia penyedia modal. Channel menuju penyedia modal tersebut tidak terlalu dikenal merata oleh masyarakat sehingga kurangnya komunikasi antar masyarakat tersebut.
Beragam tantangan kritis terhadap masyarakat pluralitas di Kelurahan Cigugur yang datang dari luar dapat memunculkan ancaman harmoni sosial dan stabilitas ekonomi di masyarakat. Provokasi tersebut dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti penyebaran informasi yang menyesatkan, hingga tindakan menghasut orang lain. Provokasi antar umat beragama menurut tinjauan hukum fiqih muamalat memberikan perspektif berbeda dalam memperhatikan sudut pandang hubungan sesama manusia. Pendekatan moderat mungkin dilihat sebagai upaya menyesuaikan hukum syari'at dengan tuntutan zaman, namun dapat memberikan panduan yang berharga dalam mengelola interaksi sosial dan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip agama dan toleran.
Fiqih Muamalah tentu menekankan pentingnya menjaga integritas, keadilan, dan harmoni dalam segala bentuk interaksi sosial di masyarakat, khususnya dalam ekonomi bisnis. Untuk memeratakan ekonomi lokal tentu membutuhkan relasi yang dapat menentukan kesuksesan dan kelancaran suatu usaha. Peluang dalam merintis bisnis tentu dimulai dari hubungan dengan orang lain. Untuk itu haruslah seseorang menjaga keadilan, harmoni, dan ukhuwah kepada sesama manusia. Dalam kerangka fiqih muamalah, perlakuan provokasi terhadap UMKM dan moderasi beragama dipandang sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip agama. Hal tersebut menuntut kita agar interaksi tersebut tetap dijalankan dengan penuh integritas dan menghindari segala bentuk ketegangan antar agama, khususnya dalam konteks UMKM.
Relasi dalam bisnis adalah fondasi yang sangat penting untuk kesuksesan. Tidak hanya membantu memperluas jaringan dan peluang, tetapi juga mendukung pertumbuhan, inovasi, dan stabilitas bisnis. Hubungan UMKM dan moderasi beragama memang menawarkan potensi besar untuk memperkuat kohesi sosial dan mengurangi radikalisme. Namun, ada juga tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Penting bagi pelaku kepentingan lainnya untuk secara berhati-hati mengelola hubungan agar manfaat sosial dan ekonomi dapat tercapau tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental yang mendasar dalam moderasi beragama.
0