Ratna Lindawati
10 Jul 2024 at 18:53Indonesia, dengan keanekaragaman budaya dan keindahan alamnya,
sedang menuju impian besar: Indonesia Emas 2045. Visi ini bukan hanya tentang
pembangunan ekonomi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang adil,
harmonis, dan bebas dari kekerasan. Namun, untuk mencapai tujuan ini, kita
harus menghadapi tantangan serius berupa kekerasan dalam berbagai bentuknya.
Kekerasan: Masalah yang Mengakar
Kekerasan adalah fenomena yang mendalam dan seringkali tersembunyi
dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya bervariasi dari kekerasan fisik,
psikologis, seksual, hingga kekerasan berbasis gender dan bullying. Statistik
menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak masih menjadi isu
besar di Indonesia. Menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
(Komnas Perempuan), terdapat 401.975 kasus kekerasan terhadap
perempuan pada tahun 2023.( Tina Susilawati – detikNews, 2024, 7 Maret).
Fenomena ini tidak hanya merusak secara individual tetapi juga
menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Kekerasan menciptakan trauma yang
berkelanjutan, mempengaruhi kesehatan mental dan fisik korban, serta menurunkan
produktivitas dan kualitas hidup. Dalam masyarakat yang terus terbelah oleh
kekerasan, cita-cita untuk mencapai Indonesia Emas 2045 akan semakin sulit
dicapai.
Mengapa Indonesia Emas 2045?
Visi Indonesia Emas 2045 adalah proyek ambisius yang dirancang
untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi terbesar ke-5 di
dunia pada tahun 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Tetapi,
pembangunan ekonomi harus sejalan dengan pembangunan sosial. Negara yang kuat
bukan hanya tentang kekuatan ekonominya, tetapi juga tentang seberapa baik
rakyatnya hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.
Untuk mewujudkan visi ini, Indonesia perlu mengatasi segala bentuk
kekerasan dan membangun masyarakat yang aman dan inklusif. Pendidikan,
kesadaran, dan penegakan hukum yang efektif adalah kunci utama dalam mengatasi
kekerasan dan mendorong perubahan sosial yang positif. Beberapa cara paling efektif mengatasi
kekerasan diantaranya:
1.
Pendidikan:
Pilar Utama dalam Melawan Kekerasan
Salah satu cara paling efektif untuk
mengatasi kekerasan adalah melalui pendidikan. Pendidikan anti kekerasan harus
dimulai sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua dan guru
memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai non-kekerasan dan
toleransi. Program pendidikan karakter yang menekankan pada empati, penghargaan
terhadap perbedaan, dan resolusi konflik tanpa kekerasan sangat penting.
Selain itu, pendidikan tentang
hak-hak asasi manusia dan gender juga harus ditekankan. Anak-anak dan remaja
harus diajarkan tentang pentingnya menghormati hak-hak orang lain dan memahami
dampak negatif dari kekerasan. Pendidikan ini dapat membantu mereka tumbuh
menjadi individu yang lebih sadar dan bertanggung jawab dalam hubungan
interpersonal mereka.
2.
Pemberdayaan
Masyarakat dan Peran Komunitas
Pemberdayaan masyarakat adalah
langkah penting lainnya dalam melawan kekerasan. Masyarakat yang diberdayakan
memiliki lebih banyak kendali atas hidup mereka dan lebih mampu melindungi diri
mereka dari kekerasan. Pemberdayaan ini dapat mencakup pendidikan, pelatihan
keterampilan, dan akses ke layanan dukungan.
Komunitas juga memainkan peran kunci
dalam mencegah kekerasan. Duta Damai, misalnya, adalah salah satu
komunitas di Kalimantan Selatan yang berfokus pada membangun kesadaran dan
mendukung korban kekerasan. Melalui inisiatif-inisiatif seperti ini, komunitas
dapat menjadi tempat yang aman bagi individu untuk mencari bantuan dan berbagi
pengalaman.
3.
Penegakan Hukum
yang Efektif
Pemerintah juga memiliki tanggung
jawab besar dalam mengatasi kekerasan melalui penegakan hukum yang efektif.
Undang-undang yang kuat dan penerapan yang konsisten sangat penting untuk
memastikan bahwa pelaku kekerasan mendapat hukuman yang setimpal dan korban
mendapatkan perlindungan yang diperlukan. Program-program perlindungan bagi
korban dan rehabilitasi bagi pelaku juga perlu diperkuat.
Selain itu, kolaborasi antara
pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam
menciptakan strategi yang komprehensif untuk melawan kekerasan. Kesadaran
publik dan kampanye anti kekerasan juga perlu ditingkatkan untuk membangun masyarakat
yang lebih peduli dan tanggap terhadap isu-isu kekerasan.
4.
Peran Teknologi
dalam Mengatasi Kekerasan
Teknologi juga dapat menjadi alat
yang kuat dalam upaya melawan kekerasan. Platform media sosial dan aplikasi
berbasis teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan informasi, mendukung
korban, dan menghubungkan mereka dengan layanan dukungan. Kampanye digital yang
efektif dapat meningkatkan kesadaran publik dan menginspirasi tindakan kolektif
untuk menolak kekerasan.
Misalnya, aplikasi pelaporan
kekerasan dan hotline online dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi
korban untuk melaporkan insiden kekerasan dan mencari bantuan. Teknologi juga
dapat digunakan untuk mendukung pendidikan anti kekerasan melalui e-learning
dan sumber daya digital lainnya.
Menatap Masa Depan: Indonesia Bebas Kekerasan
Mencapai Indonesia Emas 2045 bukan hanya tentang meraih kemajuan
ekonomi tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang bebas dari kekerasan.
Dengan menggelorakan anti kekerasan melalui pendidikan, pemberdayaan
masyarakat, penegakan hukum yang efektif, dan pemanfaatan teknologi, kita dapat
membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih cerah.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang maju dan
damai. Namun, ini hanya bisa terwujud jika kita semua berkomitmen untuk melawan
kekerasan dalam segala bentuknya dan bekerja sama untuk menciptakan masyarakat
yang lebih adil dan harmonis. Mari kita wujudkan Indonesia Emas 2045 dengan
menggelorakan anti kekerasan dan membangun masa depan yang penuh harapan bagi
semua generasi.
Artikel_Rabiatul_DDKALSEL
2